tirto.id - Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai mengalami letusan dan terdengar hingga di Pasifik Selatan, bahkan sampai ke Amerika Serikat (AS). Selain itu, letusan gunung api bawah laut dalam skala besar itu telah mengakibatkan gelombang lebih dari satu meter.
BBC melaporkan, banyak bagian di wilayah Tonga--yang ibu kotanya hanya 65 km dari letusan--tertutup abu dan mengalami pemadaman listrik. Layanan internet dan saluran telepon hampir mati total.
Berdasarkan rekaman video yang tersebar di media sosial, tsunami itu mengalir melalui gereja dan beberapa rumah. Kejadian itu langsung mengakibatkan kemacetan lalu lintas, orang-orang berlari menyelamatkan diri dengan mobil.
Gunung Meletus dan Tsunami Hunga Tonga
Seorang warga bernama Mere Taufa mengatakan, letusan gunung api itu terjadi ketika keluarganya ingin makan malam, bahkan adik laki-lakinya mengira ledakan itu adalah bom yang meledak di dekatnya.
"Naluri pertama saya adalah berlindung di bawah meja, saya meraih adik perempuan saya, dan berteriak pada orang tua saya dan orang lain di rumah untuk melakukan hal yang sama," kata dia seperti dikutip situs berita Selandia Baru Stuff.co.nz.
Setelah letusan itu terdengar, dia menyadari tak lama kemudian air yang cukup deras mengalir ke rumah mereka.
"Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang bisa naik ke tempat yang lebih tinggi," ungkapnya menambahkan.
Berdasarkan keterangan Layanan Geologi Tonga, gumpalan gas, asap dan abu yang mengalir dari gunung berapi mencapai 20 km ke langit.
Di sisi lain, CNN melaporkan, gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'api meletus pertama kali pada hari Jumat waktu setempat, sedangkan letusan kedua terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 17.26 waktu setempat.
Menurut Radio Selandia Baru, RNZ, yang berafiliasi dengan CNN, letusan itu menyemburkan abu, gas dan uap setinggi 20 kilometer ke udara. Abu itu turun dari langit ke ibu kota Tonga, Nuku'alofa pada Sabtu malam dan sambungan telepon terputus.
Letusan itu menyebabkan tsunami parah di Tongatapu. Air menghantam jalan-jalan pesisir dan membanjiri properti. Sampai sejauh ini, terkait letusan, otoritas Selandia Baru belum mendapat laporan jumlah korban tewas atau luka-luka di Tonga. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Jacinda Ardern pada konferensi pers hari Minggu.
Akan tetapi, tsunami yang menerjang punya dampak signifikan di Nuku'alofa. Perahu-perahu dan batu-batu besar terdampar, toko-toko di sepanjang pantai mengalami kerusakan.
Menurut laporan RNZ, saat ombak menyap tepi laut, penduduk bergegas melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, seperti ke jalan utama dan halaman Istana Kerajaan Tonga. Raja Tonga Tupou VI dievakuasi dari istana.
Jumlah Korban Gunung Meletus dan Tsunami Hunga Tonga
Baru-baru ini, BBC melaporkan, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan, hingga 80.000 orang di sana bisa jadi terdampak bencana.
"Kami menduga ada hingga 80.000 orang di seluruh Tonga yang terkena dampak letusan itu sendiri atau dari gelombang tsunami dan genangan akibat letusan," kata Katie Greenwood dari IFRC di Fiji.
"Itu mengejutkan orang-orang, jadi kami menaruh perhatian pada pulau-pulau terluar itu dan kami sangat ingin mendengar dari orang-orang."
Editor: Iswara N Raditya