Menuju konten utama

Bagaimana Cara Pemberian Imunisasi Polio, Manfaat dan Waktunya?

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit melumpuhkan dan bisa mengancam nyawa yang disebabkan oleh virus.

Bagaimana Cara Pemberian Imunisasi Polio, Manfaat dan Waktunya?
Ilustrasi Vaksinasi Polio. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Imunisasi polio atau vaksinasi diberikan pada anak di bawah 59 bulan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Vaksin polio terdiri dari dua jenis yaitu vaksin oral (Oral Polio Vaccine/OPV) dan vaksin injeksi (Inactivated Polio Vaccine/IPV).

OPV merupakan vaksin yang mengandung virus yang dilemahkan dan diberikan dengan cara diteteskan di mulut anak. Sedangkan, IPV berasal dari virus yang dimatikan dan diberikan dengan cara disuntikkan pada lengan atau paha anak.

Waktu Pemberian Imunisiasi Polio

Vaksin diberikan 4 tahap, yaitu pada anak usia 1, 2, 3, dan 4 bulan. Biasanya pada tahap usia 1, 2, dan 3 bulan akan diberikan vaksin oral, kemudian pada usia 4 bulan akan diberikan vaksin injeksi atau suntik untuk membentuk kekebalan tubuh agar semakin sempuran guna mencegah lumpuh layu, demikian seperti dikutip laman Dinkes Pringsewu.

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada anak, maka vaksin booster dapat diberikan pada 1 tahun setelah pemberian vaksin tahap 4 atau saat anak akan masuk SD.

Namun perlu diingat, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan orang tua sebelum memberikan vaksin pada anak, berikut di antaranya menurut Buku Saku Petunjuk Teknis Tenaga Kesehatan di Lapangan Pekan Imuniasi Nasional (PIN) Polio:

  1. Jika anak sedang menderita diare dan demam, pemberian imunisasi Polio ditunda sampai anak tersebut sembuh.
  2. Bagi anak-anak dengan imunokompromais (rawat jalan maupun rawat inap di rumah sakit) serta bagi balita yang tinggal serumah dengan pasien tersebut agar diberikan Inactivated Polio Vaccine (IPV) di rumah sakit.
  3. Bagi bayi dengan berat badan lahir rendah (≤ 2.000 gram), pemberian imunisasi Polio ditunda sampai berat badan lebih dari 2.000 gram atau usia lebih dari 2 bulan (dengan kondisi klinis stabil).

Untuk memperoleh imunisasi, dapat mengunjungi pos pelayanan imunisasi seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit, dan unit pelayanan kesehatan swasta.

Apa Itu Polio?

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit melumpuhkan dan bisa mengancam nyawa yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyebar dari orang ke orang, penularan terjadi melalui jalur oral atau kontaminasi feses.

Dalam hal ini, feses yang dibuang sembarangan dapat menjadi tempat bersarang Poliovirus. Karena itulah, penyakit polio kerap mewabah di lingkungan yang tidak bersih atau yang sistem sanitasinya buruk.

Polio dapat menginfeksi sumsum tulang belakang seseorang sehingga menyebabkan kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan bagian tubuh), demikian menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah 5 tahun, pada tingkat tertentu Polio dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 1988, World Health Assembly mengadopsi resolusi untuk pemberantasan polio di seluruh dunia.

Kampanye tersebut menandai peluncuran Inisiatif Pemberantasan Polio Global, yang dipelopori oleh pemerintah nasional, WHO, Rotary International, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, UNICEF, dan kemudian bergabung dengan Bill & Melinda Gates Foundation and Gavi, the Vaccine Alliance.

Kasus virus polio liar telah menurun lebih dari 99 persen sejak 1988, dari sekitar 350.000 kasus di lebih dari 125 negara endemik kemudian menjadi 175 kasus yang dilaporkan pada 2019.

Dari 3 galur virus polio liar (tipe 1, tipe 2 dan tipe 3), virus polio liar tipe 2 telah diberantas pada tahun 1999 dan tidak ada kasus virus polio liar tipe 3 yang ditemukan sejak kasus terakhir yang dilaporkan di Nigeria pada November 2012.

Kedua galur tersebut telah secara resmi disertifikasi sebagai diberantas secara global. Pada tahun 2020, virus polio liar tipe 1 menyerang dua negara: Pakistan dan Afghanistan, demikian dilaporkan World Health Organization (WHO).

Baca juga artikel terkait POLIO atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto