tirto.id - Bullying atau perisakan merupakan salah satu masalah utama dalam tumbuh kembang anak terutama dalam pergaulan dengan teman-teman sebayanya.
Dilansir dari Ratas Bullying KPPPA, bullying merupakan segala bentuk penindasan dan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Bullying dapat terjadi di berbagai tempat seperti rumah, tempat kerja, masyarakat, atau lingkungan virtual.
Namun dalam konteks anak-anak dan sekolah, school bullying didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Negara dan pemerintah telah berkomitmen dalam menjamin perlindungan dan pengakuan terhadap hak anak dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28B ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Berdasarkan hasil Kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014, hampir setiap sekolah di Indonesia terdapat kasus bullying meskipun hanya bullying verbal dan psikologis.
Cara mendidik anak agar tidak jadi pembully
Salah satu cara paling utama dalam mencegah dan mengatasi permasalahan bullying pada anak di sekolah adalah dengan mendidik anak di rumah agar tidak menjadi pelaku bullying.
Dilansir dari laman UNICEF, berikut adalah langkah-langkah dalam mendidik anak supaya tidak menjadi pelaku bullying.
1. Ajari anak tentang bullying
Beritahu anak tentang apa itu bullying dan dampak negatifnya terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Jika mereka sudah tahu apa itu bullying, mereka akan bisa mengidentifikasinya dengan mudah jika itu terjadi pada dirinya atau orang lain.
2. Bicara secara terbuka kepada anak
Biasakan untuk berbicara secara terbuka kepada anak tentang bullying dan hal-hal lain yang terjadi di kehidupannya. Jika mereka nyaman untuk memberi tahu orang tua tentang aktivitasnya di sekolah, orang tua akan bisa mengidentifikasi masalah dengan lebih cepat dan mudah.
3. Bantu anak agar menjadi panutan positif
Anak dapat menjadi panutan positif dengan menjadi orang yang bersikap positif, hormat, dan baik kepada teman sebayanya. Jika mereka menyaksikan bullying di lingkungannya, mereka bisa membela korban dan mempertanyakan perilaku bullying tersebut.
4. Membangun kepercayaan diri anak
Berikan dorongan pada anak untuk mengikuti kegiatan yang ia sukai di lingkungan sekolahnya. Hal ini dapat membantu mereka membangun kepercayaan diri dan menambah teman dengan minat yang sama.
5. Jadilah teladan
Teladan utama anak di rumah tak lain adalah orang tua itu sendiri. Tunjukkan pada anak bagaimana memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan rasa hormat agar mereka bisa mencontoh perilaku tersebut di lingkungan pertemanannya.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari