tirto.id - Area 51 adalah kawasan yang diselubungi misteri. Di sana, banyak UFO menampakkan diri. Ada pula mayat alien yang diotopsi. Di Area 51 pula, dibuat kisah rekayasa pendaratan Neil Armstrong di bulan.
Kisah-kisah itu adalah sederet teori konspirasi yang paling populer tentang Area 51 yang terletak di tengah gurun Nevada, Amerika Serikat. Adanya sebuah pangkalan udara militer AS di sana telah menyebabkan para penggemar teori konspirasi di seluruh dunia terus mengaitkan aktivitas di dalamnya dengan keberadaan makhluk luar angkasa.
Ceritanya dengan cepat bisa diutak-atik sesuai dengan imajinasi pembuatnya. Termasuk menyelinap di ruang-ruang keagamaan. Ceramah ustaz Rahmat Baequni yang viral di media sosial bulan lalu adalah salah satunya.
"Di Yogya pernah terlihat UFO. Pernah! Pernah lihat kan di sawah di Yogyakarta? Ada crop circle kan itu kode loh, kode untuk konspirasi dunia," kata Baequni dengan yakin. "UFO itu di Area 51 Nevada, di sana takeover dan landing-nya UFO, di sana UFO dibuat. Itu kendaraan pengintai dajjal untuk mengintai kekuatan dunia."
Di era media sosial, misteri Area 51 tetap saja membuat orang penasaran. Malahan, ada sebuah undangan di Facebook bertajuk "Storm Area 51, They Can't Stop All of Us" yang mengajak orang-orang untuk "menggeruduk" Area 51 di Nevada pada 20 September 2019 mulai pukul tiga pagi guna menemukan alien.
Acara itu disambut dengan antusiasme besar. Buktinya, sampai Selasa (16/7) ada 1,1 juta orang yang siap menghadiri acara tersebut dan ada lebih dari 900 ribu orang yang tertarik menggeruduk daerah yang dijaga ketat oleh pasukan keamanan itu.
“Kita semua akan bertemu di objek wisata Area 51 Alien Center dan mengoordinasikan tempat masuk kita,” tulis penggagas even tersebut di kolom rincian acara. “Jika kita berlari gaya Naruto, kita bisa bergerak lebih cepat dari peluru mereka. Mari kita lihat alien mereka.”
Ya, acara ini adalah lelucon belaka yang salah satunya diunggah oleh akun pembikin meme bernama Shitposting cause im in shambles. Di kolom diskusi acara, rencana penyerbuan ini ramai jadi lelucon warganet dan dibanjiri meme.
Meski acara ini sekedar guyonan, otoritas keamanan AS menanggapi undangan itu dengan serius, berjaga-jaga bila ada sekelompok orang yang benar-benar menggeruduk Area 51 di bulan September.
"Area 51 adalah tempat latihan untuk Angkatan Udara AS dan kami tidak menyarankan siapapun untuk mencoba datang ke area di mana kami melatih tentara AS," ujar Juru bicara Angkatan Udara AS Laura McAndrews. "Angkatan Udara AS selalu siap untuk mengamankan Amerika dan asetnya," tandasnya dilansir dari Washington Post.
Rahasia Negara
Area 51 merupakan sebuah instalasi militer rahasia milik AS yang letaknya sekitar 129 kilometer arah barat laut dari Las Vegas. Wilayahnya punya luas sekitar 1,2 juta hektare, termasuk area larangan terbang untuk umum seluas 12.950 kilometer persegi. Secara resmi, Area 51 masuk bagian Wilayah Uji dan Pelatihan Nevada (NTTR), yang berafiliasi dengan Pangkalan Angkatan Udara Nellis.
Area ini terlarang untuk umum dan dijaga ketat oleh pasukan keamanan serta diawasi 24 jam. Siapapun yang nekat menerobos bakal diganjar denda atau penjara. Para pekerja memasuki area tersebut tidak dengan kendaraan darat, melainkan naik pesawat dari Bandara Internasional McCarran. Citra satelit yang menunjukkan Area 51 pernah disensor meski akhirnya Area 51 bisa terlihat di Google Maps pada 2018.
Meski tampak sangat rahasia dan super ketat, wilayah sekitarnya yang berdekatan justru sudah lama menjadi tujuan wisata populer. Memanfaatkan kabar sumir yang beredara mengenai adanya aktivitas alien, banyak motel, museum dan restoran di dekat Area 51 mengusung tema suasana luar angkasa.
Dilansir dari Livescience, nama Area 51 berasal dari sebutan pada peta Nevada Test Site tahun 1950-an. Di peta itu, banyak petak area yang dinomori. Area 51 adalah bagian Nevada Test Site yang adalah tempat pengujian senjata nuklir AS.
Kendati telah beroperasi lama dan memancing rasa penasaran publik, Area 51 baru diakui keberadaannya oleh pemerintah AS pada 2013. Ketika itu, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengkonfirmasi keberadaan Area 51 lewat dokumen yang telah dideklasifikasi atas permintaan George Washington University.
Apakah itu sekaligus mengkonfirmasi keberadaan aktivitas UFO, makhluk luar angkasa dan sejenis? Sayangnya tidak. Di situ dijelaskan bahwa Area 51 tidak lebih dari sekadar fasilitas pengujian pesawat terbang dan tidak menyinggung kegiatan apapun yang berkaitan dengan kehidupan di luar bumi.
Dokumen tersebut justru menjelaskan bagaimana asal-usul Area 51, juga kisah tentang proyek pengujian pesawat pengintai rahasai U-2. Proyek tersebut bekerjasama dengan perusahaan Lockheed. Lokasi terpencil di gurun yang mengelilingi Danau Groom dipilih karena berdekatan dengan fasilitas pengujian nuklir.
"U-2 sangat rahasia," kata jurnalis pertahanan Inggris, Chris Pocock, dan penulis sejarah program pengembangan pesawat U-2 tersebut, kepada BBC. "Mereka mencoba untuk menyembunyikan semua hal tentang itu."
Pengembangan U-2 dipakai untuk kebutuhan memata-matai Uni Soviet di masa Perang Dingin. Aktivitas inilah yang kemudian dikaitkan oleh fenomena penampakan UFO dan sejenis yang ditangkap oleh orang awam. Pasalnya, sebuah pesawat pengintai seperti U-2 mampu terbang sangat tinggi di atas 60.000 kaki melampaui ketinggian rata-rata pesawat biasa. Orang awam yang melihatnya bisa mengira ada sebuah objek luar angkasa menyerupai UFO sedang melayang-layang di langit tinggi.
Setelah era U-2, Area 51 juga dipakai untuk pengembangan pesawat canggih lain seperti pesawat pengintai A-12 dan pesawat tempur siluman F-117 Nighthawk. Di masa lalu, situs ini diperuntukan untuk menguji dan mengembangkan helikopter baru, pesawat terbang, pesawat tanpa awak, dan teknologi militer rahasia lainnya.
Tempat Mangkal UFO dan Alien?
Halaman depan surat kabar lokal Roswell Daily Record pada Juli 1947 menyematkan judul besar bertulis “RAAF Menangkap Piring Terbang di Wilayah Roswell”. Sebabnya, ada benda tak lazim yang jatuh dari langit di sebuah peternakan wilayah Roswell, New Mexico dan segera diamankan pihak militer dan dikabarkan dilarikan ke Area 51.
Jika publik melihatnya itu adalah benda luar angkasa mencurigakan, militer AS kala itu bilang bahwa yang jatuh hanyalah sebuah balon cuaca. Tetapi jawaban ini tak pernah memuaskan penganut teori konspirasi. Mereka bersikeras bahwa apa yang ditangkap oleh para tentara di Roswell itu adalah pesawat luar angkasa yang mengangkut alien dan kemudian sengaja buru-buru diamankan ke Area 51.
Beberapa dekade lewat, pada 1994 Angkatan Udara AS baru merilis laporan yang menjelaskan bahwa peristiwa di Roswell itu sebenarnhya bukan sebuah balon cuaca seperti yang diklaim di awal, tetapi sebuah balon pemantau atom yang dimaksudkan untuk mendeteksi ledakan uji coba nuklir. Sedangkan penjelasan adanya alien yang turun mengiringi reruntuhan balon udara baru dirilis pada 1997.
Tetapi, yang membikin reputasi Area 51 sangat dekat dengan makhluk luar angkasa bukanlah kejadian penemuan UFO di peternakan Roswell tahun 1947, melainkan pengakuan seorang pria bernama Robert Lazar kepada George Knapp, reporter TV Las Vegas, pada 1989 bahwa ia melihat foto-foto otopsi alien dan pemeriksaan UFO di dalam fasilitas Area 51 saat ia bekerja di sana.
Belakangan, Lazar ketahuan berbohong. Ia kedapatan memalsukan riwayat pekerjaannya dan tidak pernah bekerja di Area 51. Lazar juga berbohong soal latar belakangnya yang mendaku lulusan MIT dan Caltech. Meski begitu, pengakuan Lazar berkontribusi besar dalam menguatnya teori konspirasi seputar Area 51.
Seolah tidak cukup dengan tuduhan tempat mangkal UFO, seorang pembuat teori konspirasi, Bill Kaysing pernah menerbitkan buku berjudul We Never Went to the Moon: America's Thirty Billion Dollar Swindle (1974). Isinya menuduh bahwa Badan Antariksa Nasional AS (NASA) tidak pernah berhasil sampai ke luar angkasa dan menyebut bahwa rekaman pendaratan Neil Armstrong ke bulan adalah tipu-tipu yang semuanya diambil di Area 51.
Tentu saja ada lebih banyak bukti pendaratan Armstrong ke bulan ketimbang tuduhan Kaysing. Enam misi pesawat Apollo membawa kembali 382 kilogram batuan dari bulan. Yang ada, beberapa peralatan ruang angkasa seperti rover dan sistem pendukung kehidupan memang diuji di Nevada di dekat lokasi pengujian nuklir.
Terlepas dari Area 51 dan segala konspirasi yang melekat, Pentagon memang pernah meluncurkan program rahasia untuk meneliti eksistensi UFO. Seperti dilansir dari New York Times pada Desember 2017, program itu dijalankan dalam rangka memetakan ancaman udara terhadap benda tak dikenal. Kendati pada 1969 militer AS telah mengumumkan bahwa pihaknya tak percaya UFO, tetapi proyek penelitian tersebut akhirnya dilakukan mulai tahun 2007 sampai 2012 dengan kucuran dana 22 juta dolar.
Editor: Nuran Wibisono