Indeks Teori Konspirasi

Sebuah penelitian membuktikan bahwa akal imitasi atau artificial intelligence mampu "menggoyang" keyakinan orang-orang yang memercayai teori konspirasi. 

Narasi orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 akan terdeteksi di aplikasi berbasis bluetooth merupakan konspirasi yang sudah lama beredar.

WEF telah menyatakan bahwa klaim yang menghubungkan organisasi itu dengan konspirasi depopulasi tidak berdasar dan berakar pada disinformasi.

Beredar informasi di media sosial kalau uji coba sistem informasi darurat pada 4 Oktober di AS bakal mengaktifkan kandungan negatif dalam vaksin Covid-19.

Klaim soal directed energy weapons sebagai penyebab kebakaran di Hawaii tidak terbukti. Narasi itu sudah dibantah oleh pemeriksa fakta dari USA Today.

Teori konspirasi lebih menggoda siapa pun yang punya kebutuhan kronis untuk terlihat berbeda atau yang merasakan bahwa beda adalah sesuatu yang penting.

Apa itu HAARP yang dikaitkan dengan gempa Turki dan faktanya.

Cerita tentang pesawat Pan Am 914 yang diklaim terbang 37 tahun adalah cerita dari sebuah tabloid di Amerika Serikat yang bisa dipastikan adalah fiksi.

Menurut unggahan Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), latto-latto berasal dari Bahasa Bugis.

Video Bill Gates yang beredar merupakan kunjungannya ke gudang HOPE Consortium di Abu Dhabi untuk melihat vaksin COVID-19, bukan vaksin cacar monyet.

Berdasarkan laman resmi WHO, penamaan varian virus penyebab COVID-19 didasarkan pada alfabet Yunani.

Niat Schwab menggunakan pandemi Covid-19 demi menyebarkan pandangan stakeholder capitalism menjadi bumerang. Gagasannya justru jadi bahan teori konspirasi.

Tuduhan bahwa negara X memproduksi virus Y untuk mengobrak-abrik negara tertentu tak hanya muncul selama pandemi COVID-19.

Salng lempar tuduhan asal-usul Covid-19 terus terjadi antara AS dan Cina.

Dugaan bahwa Covid-19 berasal dari kebocoran lab di Wuhan telah dibantah sejak awal. Namun kini muncul lagi. Bagaimana itu bisa terjadi?

Pada 2020, tema hoaks yang paling banyak ditemukan ternyata adalah tema politik, bukan tema kesehatan yang berhubungan dengan COVID-19.

Ada orang-orang percaya COVID-19 cuma akal-akalan “elite global” dan meyakini vaksinasi untuk “menanam mikrocip” di tubuh kita.

Kelompok-kelompok Kristen Kanan AS ini merupakan pendukung Trump di pilpres 2020.

"No Pict, Hoax". Mungkin ungkapan inilah jawaban yang paling mendekati dari alasan mengapa masyarakat seolah ragu terhadap ancaman COVID-19 di Indonesia.

Amerika dikendalikan sekte pedofil penyembah setan. Omong kosong apa lagi ini?