tirto.id - Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Drs. Badrodin Haiti menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana yang dianugerahkan oleh Presiden Joko Widodo.
"Penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana kepada mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Drs Badrodin Haiti karena jasa-jasanya yang luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, kemakmuran bangsa dan negara," kata Sekretaris Militer Presiden, Marsekal Muda TNI Hadi Tjahjanto saat membacakan Keputusan Presiden Tanda Kehormatan di Istana Negara Jakarta, Senin (15/8/2016).
Penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana ini berdasarkan Kepres Nomor: 64/TK/tahun 2016 tanggal 10 Agustus 2016.
Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana yang diperoleh Badrodin Haiti ini merupakan usulan dari Kepolisian RI.
Selain pada Badrodin Haiti, Presiden juga memberikan Bintang Jasa Utama berdasarkan Kepres Nomor: 65/TK/Tahun 2016 diberikan kepada Bupati Lahat, Sumatera Selatan, H Saifudin Aswari Riva'i; Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah; Bupati Kulon Progo, Yogyakarta, Hasto Wardoyo; dan Kepala BMKG Andi Eka Sakya.
Bupati Saifudin menerima Bintang Jasa Utama atas usulan Kementerian Sosial karena berjasa besar dalam bidang sosial kemanusiaan dengan program listrik masuk desa 99 persen wilayah desa Kabupaten Lahat terjangkau oleh listrik.
Bupati Nurdin Abdullah menerima Bintang Jasa Utama atas usulan Kementerian Koperasi dan UMKM karena berjasa besar menata pedagang kaki lima di Pantai Seruni dan Pantai Lamalaka.
Bupati Hasto menerima Bintang Jasa Utama atas usulan Kementerian Koperasi dan UMKM karena berjasa besar bidang koperasi dan UMKM dengan moto bela dan beli Kulon Progo.
Kepala BMKG Andi Eka Sakya menerima Bintang Jasa Utama atas usulan BMKG karena berjasa besar dalam bidang pelayanan BMKG dengan menggagas open data policy.
Sementara itu, tanda kehormatan Bintang Budaya Parama diberikan Presiden dengan Kepres Nomor: 66/TK/tahun 2016 kepada Almarhum Raden Mas Soeparto (Mangkunegara VI), Taufik Ismail, Martha Tilaar dan Prof DR Achadiati Ikram.
Almarhum Raden Mas Soeparto (Mangkunegara VI) menerima Bintang Budaya Parama atas usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena berjasa besar dalam pelestarian budaya Jawa, musik dan drama tradisional.
Taufik Ismail menerima Bintang Budaya Parama atas usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena berjasa besar dalam sastra dan penyair.
Martha Tilaar menerima Bintang Budaya Parama atas usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena berjasa besar dalam pelestarian jamu dan herbal.
Prof Dr Achadiati Ikram menerima Bintang Budaya Parama atas usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena berjasa besar dalam bidang Filologi.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari