Menuju konten utama

Isi Kandungan Surat An Nas: Arti, Tulisan Arab-Latin, & Terjemahan

Arti surat An Nas berisi petunjuk tempat berlindungnya manusia dari berbagai godaan. Berikut tulisan Arab-latin dan terjemahannya.

Isi Kandungan Surat An Nas: Arti, Tulisan Arab-Latin, & Terjemahan
Ilustrasi Salat. foto/istockphoto

tirto.id - Surah an-Nas adalah surat terakhir dalam mushaf Al-Qu'ran. Surah ini merupakan surah penutup sekaligus menjadi surah ke-114. Sebelumnya, terdapat surah Al-Falaq, yakni surah ke-113.

Bersama dengan Al-Falaq, surah an-Nas disebut juga sebagai Al-Mu’awwidzatain. Sebab, dua surah tersebut diturunkan secara bersamaan kepada Rasulullah SAW.

Surah an-Nas terdiri dari enam ayat dan tergolong surat Makkiyah. Pada dasarnya, surah ini berisi petunjuk mengenai tempat berlindungnya manusia dari berbagai godaan, yaitu kepada Allah SWT.

Selain itu, juga menjelaskan bahwa godaan tersebut tidak hanya yang berasal dari bisikan syetan saja, namun juga manusia.

Sementara dikutip dari artikel "Makna An-Nas atau Manusia dalam Al-Qur'an" yang dilansir laman NU Online, di dalam Al-Qur'an ada sekitar 169 ayat yang menyebutkan kata "manusia" dengan memakai diksi an-nas (الناس). Kata an-nas pun memiliki banyak fungsi.

Kandungan Surat An Nas

Pada surah an-Nas ini, kata "an-nas" terdapat pada ayat pertama hingga ketiga. Yang berfungsi sebagai perintah agar manusia tunduk dan patuh kepada Allah SWT serta mentauhidkan-Nya atau mempercayai dengan keyakinan akan keberadaannya.

Sedangkan fungsi kata "an-nas" pada ayat-ayat yang terletak di surah lainnya, di antaranya adalah sebagai perintah menjalin relasi sosial (seperti di surah An-Nisâ ayat 1), perintah menjalankan ibadah (surah Al-Baqarah ayat 21), serta berfungsi sebagai tahdid atau menakut-nakuti (surat At-Tahrîm ayat 6).

Terkait keutamaannya, menurut Abu Hamid Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Bidayatul Hidayah, surah an-Nas ini bisa dibaca ketika hendak menjalankan salat. Tujuannya adalah demi berlindung dari segala macam godaan saat akan memulai salat tersebut. Al-Ghazali menuliskan:

"Apabila telah selesai membersihkan kotoran dan najis yang ada di badan, pakaian, dan tempat shalat, dan telah menutup aurat dari pusar sampai dengkul, maka menghadap kiblat dengan berdiri dengan kaki yang lurus tetapi tidak dirapatkan sedangkan engkau berada dalam posisi tegak. Lalu bacalah Surat An-Nas untuk berlindung dari setan yang terkutuk. Hadirkan hatimu ketika itu. Kosongkan pula hatimu dari bisikan dan rasa was-was."

Surat An Nas Arab dan Latin

Berikut bacaan surah an-Nas dalam tulisan arab dan latin:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

qul a'ụżu birabbin-nās

مَلِكِ النَّاسِۙ

malikin-nās

اِلٰهِ النَّاسِۙ

ilāhin-nās

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

min syarril-waswāsil-khannās

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

minal-jinnati wan-nās

Terjemahan Surat An Nas

Berikut terjemahaan Surat An Nas dalam bahasa Indonesia:

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,

Raja manusia,

sembahan manusia,

dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

dari (golongan) jin dan manusia."

Baca juga artikel terkait AL-QURAN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis