tirto.id - Sholawat Tarhim merupakan suara yang dilantunkan dari masjid maupun mushola yang bertujuan untuk membangunkan umat Islam sehingga bisa bersiap untuk melaksanakan ibadah Subuh.
Dikarenakan pengumandangannya dilakukan sebelum subuh, maka salawat tarhim juga berfungsi untuk membantu orang-orang yang ingin melaksanakan ibadah tahajud atau juga sahur untuk puasa sunah.
Tarhim biasanya terdengar dari masjid-masjid dan mushola di perkampungan. Lantunannya yang merdu saling bersautan antar-masjid dan mushola dengan bacaan yang bervariasi.
Pada bulan suci Ramadhan, bacaan tarhim akan lebih sering terdengar terutama di masjid-masjid serta mushola-mushola Nahdlatul Ulama (NU). Seringkali lantunan tarhim disertai dengan pengingat waktu yang menunjukan bahwa sebentar lagi akan memasuki imsak.
Membangunkan orang-orang untuk melaksanakan sahur dan bersiap sholat subuh adalah mubah (boleh) dengan catatan tidak mengganggu waktu tidur dengan kata lain, membangunkannya dilakukan menjelang subuh dan bukan pada dini hari, demikian seperti dikutip situs NU Cilacap.
Belakangan ini, salawat tarhim sudah jarang dikumandangkan karena banyak yang lebih memilih menggunakan Mp3 lantunan ayat suci Al-Qur’an karena dirasa lebih praktis.
Dilansir dari laman NU, dulu banyak masjid yang mendatangkan orang-orang yang tugasnya khusus untuk melantunkan tarhim dengan upah yang cukup serta diberi berbagai alat ibadah seperti sarung, peci, dan lain-lain.
Pencipta Sholawat Tarhim
Salawat tarhim sendiri diciptakan oleh Syekh Mahmud Khalil Al-Hushari (1917-1980). Beliau adalah lulusan Al-Azhar dan merupakan ketua Jam’iyatul Qurra wal Huffadz (organisasi penghafal dan melantun Al-Qur’an) Mesir.
Salawat tarhim sampai di Indonesia pada tahun 1960an dan dibawa langsung oleh Syeikh Mahmud Khalil Al-Hushari sendiri saat kunjungannya.
Beliau diminta untuk merekam salawat tarhim di Radio Lokananta,Solo yang kemudian disiarkan oleh radio tersebut serta Radio Yasmara, Surabaya.
Dalil Sholawat Tarhim
Website Tebu Ireng Online menuliskan, dalil salawat tarhim atau bacaan lain sebagai seruan terhadap umat Islam yang dibacakan sebelum shubuh yaitu sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda:
‘Kalian tidak perlu mencegah Bilal untuk azan sewaktu sahur karena azan itu bertujuan untuk mengingatkan siapa saja yang masih berjaga dan juga membangunkan yang tertidur’” (Fathul Bari, Syarah Shahih al-Bukhari, Juz II, halaman 244)
Al-Hafidz Ibnu Hajar menambahkan: ‘Pernah terjadi sebelum waktu shubuh dan bukan pada hari Jum’at, bacaan tasbih dan sholawat, bukan azan, baik dari sisi bahasa maupun agama.’”
Pada Fiqhus-SunnahJuz I, halaman 221-222 terdapat penjelasan mengenai hadis-hadis lain yang menerangkan bahwa tarhim dengan suara keras memang baik namun ada baiknya dipelankan guna mencegah timbulnya rasa riya serta mengganggu orang-orang yang sedang bertahajud.
Namun demikian, jika tidak terdapat unsur-unsur yang disebutkan tadi maka akan lebih baik jika suara sholawat tahrim dikeraskan sehingga umat Islam terbagun untuk beribadah.
Bacaan Shalawat Tarhim
الصلاة والسلام علیك As-sholaatu was-salaamu 'alaik
Semoga sholawat dan salâm tercurahkan padamu
یاإمام المجاھدین ، یارسول الله Yaa imaamal-mujaahidiin, yaa rosuulalaah
Duhai pemimpin para pejuang, Ya Rosulullah ...
الصلاة والسلام علیك As-sholaatu was-salaamu 'alaik
Semoga sholawat dan salâm tercurahkan padamu
یاناصر الھدی یاخیر خلق الله Yaa naashirol-hudaa, yaa khoyro kholqillah
Duhai penolong petunjuk ilahi, duhai makhluk Allah yang terbaik ...
الصلاة والسلام علیك As-sholaatu was-salaamu 'alaik
Semoga sholawat dan salâm tercurahkan padamu
یاناصر الحق یارسول الله Yaa naashirol-haqqi, yaa Rasuulallaah
Duhai penolong kebenaran, Ya Rosulullah ...
الصلاة والسلام علیك As-sholaatu was-salaamu 'alaik
Semoga sholawat dan salâm tercurahkan padamu
یامن أسری بك المھیمن لیلا ، نلت مانلت والأنام نیام Yaa man asro bikal muhayminu laylan, nilta maa nilta wal-anaamu niyaam
Duhai yang memperjalankanmu dimalam hari Dialah yang Maha Melindungi, engkau memperoleh karunia saat semua manusia tidur
وتقدمت للصلاة فصلی کل من فی السماء وأنت الإمام Wa taqoddamta lis-sholaati fashollaa, kullu man fis-samaa-i wa antal-imaam
Semua penghuni langit sholat dibelakangmu dan engkau menjadi imam mereka
*وإلی المنتھی رفعت گریما ..٢ Wa ilal-muntaha rufi'ta kariiman 2x
Karena kemuliaanmu engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha
وسمعت النداء علیك السلام Wa sami'tan-nidaa-a, 'alaikas-salaam
Di sana engkau mendengar suara ”salâm atasmu
” الله یارسول ، الأخلاق یاگریم Yaa kariimal-akhlaaq, yaa rosuulallaah
Duhai yang paling mulia akhlaknya, Ya Rosulullah
صلی الله علیك وعلی الك وأصحابك أجمعین Shollallaahu 'alaik, wa 'ala aalika wa ash-haabika ajma'iin
Semoga sholawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan para sahabatmu
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dhita Koesno