Menuju konten utama

Awang Faroek Ishak, Penyebab Meninggal, & Jejak Kariernya

Mengenal sosok mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak. Simak penyebab meninggal dan jejak kariernya.

Awang Faroek Ishak, Penyebab Meninggal, & Jejak Kariernya
Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/rei/nz/15.

tirto.id - Mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, meninggal dunia pada usia 76 tahun di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, pada Minggu, 22 Desember 2024 pukul 21.00 WITA. Simak penyebab meninggal dan jejak kariernya.

Merangkum laporan dari RRI, jenazah rencananya akan berangkat dari rumah duka menuju Masjid Nurul Mu’minin, Jalan Kinibalu, Samarinda, untuk disalatkan pada Senin, 23 Desember 2024 pukul 10.00 WIB.

Setelah disalatkan, akan dilakukan pelepasan resmi jenazah di Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Selanjutnya, jenazah bakal dimakamkan di tanah kelahirannya, tepatnya di pemakaman keluarga Sukarame, Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Sebelum meninggal dunia, Awang Faroek Ishak dilarikan ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, untuk mendapatkan penangan medis. Tidak disampaikan dengan jelas apa penyakit yang dideritanya, namun setelah dirawat beberapa jam ia menghembuskan nafas terakhir.

“Pak Awang Faroek dirawat di sini, masuk di ruangan dulu, baru masuk di ICU. Saya baru WA bisa dijenguk atau enggak? Tiga menit kemudian ternyata sudah berpulang. Kita sangat kehilangan ya tokoh besar Kaltim,” ujar Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, Minggu (22/12/2024) dikutip Antara.

Profil Awang Faroek Ishak

Awang Faroek Ishak adalah politkus sekaligus akademisi dan birokrat yang lahir di Tenggarong, Kalimantan Timur, pada 31 Januari 1948. Ia merupakan anak ke-11 dari 13 bersaudara pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah.

Ia mengawali pendidikan di Sekolah Rakyat Tarakan. Kemudian lanjut sekolah di SMP dan SMA di Tenggarong. Selanjutnya, Awang Faroek menuntut ilmu ke bangku kuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP Malang, lulus sarjana pada tahun 1973.

Awang Faroek merupakan lulusan terbaik SESPANAS Angkatan XI tahun 1990. Ia juga adalah peserta berprestasi tinggi pada Kursus Reguler Angakatan XXV LEMHANAS tahun 1992. Pada tahun 1997, ia meraih gelar Magister Manajemen dan pada tahun 1998 meraih gelar Magister Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia.

Awang Faroek mengawali kariernya pada tahun 1973 usai meraih gelar sarjana dengan menjadi staf Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Ia juga aktif di bidang akademis, Awang Faroek tercatat pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman pada tahun 1978 dan Dekan FKIP Universitas Mulawarman pada 1982.

Ia kemudian menjajal dunia politik, ia terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Kalimantan Timur untuk periode 1987 - 1997. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Pjs Bupati Kutai Timur pada 1999 – 2000 dan ditetapkan sebagai Bupati Kutai Timur definitif hingga tahun 2003.

Kemudian, Awang Faroek maju di Pilkada Kutai Timur, ia terpilih dan menjabat pada periode 2006 – 2008. Lalu, ia mencoba mengembangkan kariernya di ranah eksekutif dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Ia berhasil terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur dua periode 2008 – 2018.

Usai menyelesaikan tugasnya sebagai orang nomor satu di Kalimatan Timur, Awang Faroek kembali ke legislatif, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR Kalimantan Timur pada Pileg 2019 dan terpilih hingga menyelesaikan jabatannya pada 30 September 2024.

Selama berkarier di dunia politik, Awang Faroek pernah bernaung di dua partai politik yaitu Paratai Golongan Karya pada 1976 – 2016 dan Partai NasDem pada 2016 – 2024.

Awang Faroek Ishak memiliki istri bernama Ence Amelia Suharni. Pasangan tersebut dikaruniai tiga orang anak. Anak sulungnya adalah almarhum Awang Ferdian Hidayat, mantan anggota DPR RI, yang telah meninggal dunia pada 5 September 2021.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya