tirto.id - Kapan awal Ramadhan 2025 di Australia? Sebagai negara yang cukup dekat dengan Indonesia, apakah bulan puasa 1446 H di Australia akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025 ataukah pada Minggu, 2 Maret? Apa pula metode yang digunakan otoritas muslim Australia untuk menetapkan awal Ramadhan?
Di Indonesia, penentuan kapan awal Ramadhan 2025 akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI pada Jumat, 28 Februari melalui sidang isbat. Dalam sidang tersebut, akan ditetapkan apakah Syaban 1446 H tetap 29 hari, atau dibulatkan jadi 30 hari. Ini akan tergantung pada apakah hilal (bulan sabit) pertanda bulan baru, terlihat atau tidak pada saat matahari terbenam pada Jumat (28/2) ini.
Ramadhan merupakan bulan suci yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Tidak terkecuali Australia. Negara multikultural yang memiliki komunitas Muslim dalam jumlah tak sedikit ini, turut menanti datangnya bulan suci Ramadhan. Sejak Perang Dunia II, populasi Muslim di Australia terus meningkat, terutama dengan kedatangan imigran dari berbagai negara.
Menurut data sensus terbaru, jumlah umat Muslim di Australia mencapai 813.392 jiwa, menjadikannya umat terbesar kedua setelah Nasrani. Kebebasan beragama di Australia dijamin oleh konstitusi, memungkinkan umat Muslim menjalankan ibadah dan tradisi mereka dengan leluasa.
Lantas kapan umat muslim di Australia akan menjalankan ibadah awal Ramadhan tahun 2025?
Kapan Awal Puasa Ramadhan 2025 di Australia?
Penentuan awal Ramadhan di Australia mengikuti metode hisab atau perhitungan astronomi. Penentuan ini berdasarkan perhitungan lahirnya bulan sebelum matahari terbenam, lamanya bulan terbenam setelah matahari terbenam, dan kemungkinan terlihatnya bulan.
Bulan puasa 2025 di Australia akan dimulai pada malam Jumat, 28 Februari 2025, dengan hari pertama puasa jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Grand Mufti Australia menyebutkan bahwa pihaknya menetapkan awal puasa Ramadhan tahun ini setelah berkonsultasi dengan berbagai lembaga Islam di negara tersebut. Shalat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025 malam.
"Di Sydney, matahari akan terbenam pada hari Jumat, 28 Februari, pukul 19.32 (AEST), sedangkan bulan baru untuk Bulan Ramadan akan terbenam pada pukul 19.44 pada malam yang sama. Ini berarti bulan baru akan terlihat selama 12 menit setelah matahari terbenam sebelum menghilang dari cakrawala," keterangan Grand Mufti Australia, Dr Ibrahim Abu Mohamad.
"Di Perth, matahari akan terbenam pada hari Jumat, 28 Februari, pukul 18:52 (AWST), sedangkan bulan baru untuk Bulan Ramadan akan terbenam pada pukul 19:08. Ini berarti bulan baru akan terlihat selama 16 menit setelah matahari terbenam sebelum menghilang dari cakrawala," tambahnya.
Grand Mufti Australia adalah pemimpin keagamaan tertinggi bagi komunitas Muslim di Australia. Ia berperan sebagai otoritas utama dalam hal hukum Islam (fatwa), panduan keagamaan, serta perwakilan umat Muslim dalam berbagai isu sosial dan politik.
Jabatan ini biasanya dipegang oleh seorang ulama yang memiliki pemahaman mendalam tentang syariah Islam dan pengalaman dalam kepemimpinan keagamaan. Grand Mufti ditunjuk oleh Australian National Imams Council (ANIC), organisasi yang menaungi para imam dan cendekiawan Muslim di Australia.
Sebagai pemimpin spiritual, Grand Mufti sering memberikan pernyataan terkait dengan perayaan Islam, seperti awal Ramadhan dan Idul Fitri, serta menanggapi berbagai isu yang menyangkut umat Muslim di Australia.
Berapa Lama Puasa Sehari di Australia?
Durasi puasa harian di Australia bervariasi tergantung pada lokasi geografis dan waktu dalam setahun. Pada tahun 2025, Ramadhan jatuh pada akhir musim panas menuju awal musim gugur di Australia, yang berarti panjang siang hari mulai berkurang. Secara umum, umat Muslim di Australia akan menjalani puasa dengan durasi antara 11 hingga 13 jam per hari.
Sebagai contoh, di kota Melbourne, durasi puasa pada Ramadhan 2023 tercatat hampir 13 jam. Sementara itu, di Perth, durasi puasa berkisar sekitar 12 jam. Perbedaan durasi puasa ini dipengaruhi oleh letak geografis kota-kota tersebut dan perubahan panjang siang hari seiring pergantian musim.
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Fitra Firdaus