Ivan Aulia Ahsan

Salah satu puncak kekejaman militer Indonesia di Aceh adalah pembantaian Teungku Bantaqiah dan para santrinya pada 1999.

Perkembangan ekonomi Jawa-sentris tercipta dari sistem yang dibangun kolonialisme Belanda.

Meski rezim-rezim komunis telah runtuh sejak awal dekade 1990-an, komunisme masih dimunculkan sebagai "hantu" di mana-mana.

Amangkurat I membantai 6.000 Ulama dan keluarga mereka dalam waktu kurang dari setengah jam.

Jawa Timur adalah salah satu daerah yang masih menyisakan peta politik aliran sejak 1950-an.

Cuma ada tiga polisi jujur: polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegang.

Rabu, 4 Oktober 2017, Google meluncurkan perangkat keras terbaru dan makin serius menjadi kompetitor duopoli Apple-Samsung.

Setelah Perjanjian Giyanti disepakati, Pangeran Mangkubumi segera membangun keraton baru di bekas pusat Kerajaan Mataram.

Sebuah drama tentang residen paranoid yang menuduh salah satu bupatinya menyusun plot menjatuhkan kekuasaan kolonial gara-gara gorden.

Peristiwa ledakan bom di BCA Gajah Mada, Jakarta, pada 4 Oktober 1984 dikaitkan dengan ketegangan hubungan Orde Baru dengan Islam.

Dari zaman Kaisar Caracalla, muncul kisah tentang Jenderal Macrinus.

Pembungkaman diskusi seminar 65 di gedung LBH Jakarta oleh Polri telah mencoreng kebebasan berkumpul dan berpendapat.

Suasana di sekitar gedung LBH Jakarta mulai kondusif.

Raja-raja Jawa mengejek Belanda melalui tontonan yang simbolik: pertarungan harimau Jawa melawan kerbau.

Sebab khusus meletusnya Perang Jawa adalah pembangunan jalan raya oleh Belanda.

Ulang tahun Masyarakat Sejarawan Indonesia ke-47 dirayakan dengan peluncuran jurnal dan kebangkitan sejarawan milenial.

Sudah berabad-abad orang Melayu Muslim tinggal di Myanmar dan berasimilasi dengan penduduk sekitar.

Hanya enam manusia yang menolak Nobel: empat karena dilarang pemerintah, dua karena keinginan sendiri.

Pada awal abad 20, pemerintah kolonial Hindia Belanda mempermudah kaum pribumi pergi ke Tanah Suci demi melunturkan wibawa haji.

Seorang tokoh kontroversial menginjakkan kaki di Mekkah pada akhir abad 19.