Panik karena longsor salju? Diamuk Yeti? Dibantai orang lokal? Atau korban program militer rahasia? Kematian sembilan pendaki di Dyatlov Pass masih jadi misteri hingga hari ini.
Visual cukup menghibur tapi lemah di fokus cerita. Tak separah Dragonball: Evolution, Avatar: The Last Airbender, atau Death Note, tapi ditaksir akan menjadi kerugian besar pertama 20th Century Fox pada tahun ini.
Tentang pembual teori konspirasi paling terkemuka, Roger Stone, dan pemain sentimen rasial paling legendaris, Lee Atwater. Menginspirasi jajaran konsultan muda AS di era “post-truth”.
Militerisme dan Islamisme ala Bashir dan Turabi tidak meredakan tensi konflik antar-ras dan agama yang sejak lama membelit Sudan—tapi justru memperparahnya.
Mereka ditahan lewat tuduhan palsu, dipukuli sampai mengaku sebagai gay, beberapa yang tak kuat akhirnya meninggal dunia. Ramai-ramai mencari suaka di negara yang lebih ramah LGBT.
Kita memasuki era yang ganjil di mana beres-beres rumah jadi aktivitas yang asing sekaligus berat, sampai Kondo mampu mengkapitalisasinya lewat omong kosong “pemicu kegembiraan” dalam metode KonMari.
Konfirmasi bahwa karya seni tak ada hubungannya dengan Kristenisasi selalu kalah oleh kengototan kelompok penekan yang—menurut pengamat—disetir elite politik dan pemain sentimen agama.
Rahaf memberontak terhadap dua rezim yang membuat hidupnya menderita: keluarga dan negara. Kini ia hidup bebas di Kanada tanpa takut dibunuh karena telah keluar dari Islam.
Warga ibukota Islandia amat muak dengan elite politik usai krisis finansial 2008. Lahir “protest vote”, yakni siapapun, komedian sekalipun, akan disokong ke balai kota asal bukan borjuasi mapan.
Sejak 1990-an jumlah pemilu legislatif di tingkat nasional naik drastis, tapi hampir seluruh negara penganut demokrasi di dunia juga mengalami penurunan tingkat partisipasi pemilu secara signifikan.