Menuju konten utama

Australia Kirim Dua Pesawat Pengintai ke Marawi

Pemerintah Australia mengirimkan bantuan dua pesawat pengintai untuk mendukung upaya militer Filipina meningkatkan daya gempurnya ke basis-basis kombatan Maute di Kota Marawi.  

Australia Kirim Dua Pesawat Pengintai ke Marawi
Asap mengepul saat pasukan pemerintah Filipina melanjutkan serangan terhadap pemberontak dari kelompok Maute, yang masih bertahan di sebagian wilayah Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina, Kamis (22/6/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Romeo Ranoco.

tirto.id - Pemerintah Australia mengumumkan akan mengirimkan dua pesawat pengintai untuk membantu pemerintah Filipina menggempur basis pemberontak pendukung ISIS di Kota Marawi, Filipina. Tawaran bantuan itu telah disetujui oleh pemerintah Filipina.

Dua pesawat pengintai bantuan Australia itu adalah tipe AP-3C Orion. Pesawat ini diklaim mampu mendeteksi lokasi keberadaan para kombatan Maute dan pendukungnya yang kini masih bersembunyi di sebagian wilayah Marawi hingga pekan kelima.

"Ancaman kawasan dari terorisme, terutama dari Daesh (ISIS) dan para petempur asing, menjadi ancaman langsung bagi Australia dan kepentingan-kepentingan kita," kata Menteri Pertahanan Australia Marise Payne pada Jumat kemarin (23/6/2017) seperti dilansir Reuters dan dilaporkan ulang oleh Antara.

Bantuan Australia itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa para kombatan Maute dan jaringannya memiliki basis kekuatan di Pulau Mindanao yang lebih kuat dari perkiraan pemerintah Filipina sebelumnya.

Kekhawatiran itu muncul sebab hingga pekan kelima, para kombatan pendukung ISIS, yang juga dibantu sejumlah milisi asing itu masih mampu bertahan di Marawi dan tidak kunjung lumpuh total meski terus digempur pasukan Filipina. Hingga pekan ini, sejumlah pesawat jet dan artileri militer Filipina terus menggempur posisi kombatan Maute di bagian selatan Kota Marawi.

Selain itu, sejumlah laporan intelijen meyakini ISIS, yang kini terdesak di Suriah dan Irak, sedang giat mencari aliansi untuk membangun basis kekuatan di wilayah baru.

Juru bicara militer Filipina, Gilbert Gapay mengatakan bahwa pesawat-pesawat pengintai bantuan Australia akan membantu militer negaranya mendesak posisi pemberontak di Mindanao. Meskipun demikian, ia mengklaim militer Filipina mendapatkan kemajuan berarti dalam memerangi para kombatan Maute dan berhasil mencegah para pendukung ISIS itu memiliki basis yang mengakar.

Sebaliknya, sejumlah pakar keamanan menilai berlarutnya pertempuran di Marawi memperlihatkan kegagalan intelijen dan operasi militer Filipina serta kerja sama terbatas dengan negara-negara tetangganya, yakni Malaysia dan Indonesia, dalam menghentikan penyebaran ekstremisme.

Filipina, Malaysia dan Indonesia baru pada Kamis pekan ini bersepakat untuk melakukan langkah bersama dalam pengumpulan informasi dan berupaya membendung perekrutan, gerakan dan pendanaan para teroris. Otoritas Filipina menuding ada 40 mata-mata asing di negaranya terkait kericuhan di Marawi.

Sedangkan Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Ernesto Abella, pada Jumat kemarin, menyatakan status darurat militer di Marawi akan segera dicabut. Sebagaimana dilansir media Filipina, Inquirer.net, Abella mengklaim militer Filipina telah sukses menggagalkan niat kelompok Maute mendirikan kekhilafahan ISIS di Kota Marawi.

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom