tirto.id - Perubahan iklim menjadi salah satu fokus dari pemerintah Australia. Negara tersebut pun mulai menjalin kerja sama dengan industri kehutanan dan pertanian Indonesia untuk mencegah kebakaran hutan dan gambut, sebagai bagian dari upaya mengurangi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Siaran pers dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diterima di Jakarta, Minggu (20/11/2016), menyebutkan Menteri Luar Negeri Julie Bishop telah mengumumkan Paket Perawatan Lahan Australia guna mendukung negara-negara di kawasan Indo-Pasifik termasuk para petani di Indonesia, dalam memenuhi target pengurangan emisi.
"Australia akan menyediakan 10 juta dolar Australia guna membantu Indonesia mengurangi emisi karbon serta mengembangkan sektor pertanian dan kehutanan yang lebih efisien yang merupakan sumber terbesar dari emisi," kata Menteri Bishop.
Paket perawatan lahan tersebut akan memanfaatkan keahlian Australia dalam bidang pertanian. Petani Australia merupakan pecinta lingkungan dan telah menerapkan praktik pertanian dan teknologi terbaru guna menghadapi perubahan iklim, jelas Bishop.
Pada 2015 Australia bekerja sama dengan Indonesia dalam mengatasi kebakaran hutan dan gambut dengan mengirim pesawat pengebom air ke Sumatera. Selain itu, Australia juga menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang menderita gangguan pernapasan dan penyakit lainnya akibat kabut asap di Riau, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Australia akan bermitra dengan Pemerintah Indonesia, Badan Restorasi Gambut dan lembaga lainnya dalam rangka mengembangkan empat program baru guna mendukung pengurangan emisi dan melaksanakan praktik pengelolaan lahan yang lebih baik.
Australia juga akan terus menyediakan mitigasi perubahan iklim melalui berbagai program serta membantu para petani untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dan pengolahan lahan yang baru.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora