tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, salah satu langkah untuk mengatasi masalah banjir di DKI Jakarta, yakni naturalisasi, kini sedang dilakukan pada lima lokasi.
"Kami sedang [melakukan naturalisasi] dalam lima wilayah, yang sedang dalam proses. Mudah-mudahan akhir tahun ini selesai," kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Senin (29/4/2019).
Salah satunya, ujar Anies, adalah koridor Sungai Ciliwung, sampai dengan Pintu Air Istiqlah, termasuk Kanal Banjir Barat. Anies mengharapkan penerapan naturalisasi ini dapat menjadi percontohan.
Plt Kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA), Yusmada Faisal menerangkan, naturalisasi merupakan bentuk pengupayaan aliran air yang ditangkap, ditahan, dan dijadikan air beku.
"Sungai-sungai itu biarkan dalam bentuk natural supaya bisa menahan run off (air aliran permukaan). Jadi kalau kapasitas sekarang segini, upayakan air yang masuk sesuai dengan kapasitasnya. Bagaimana caranya? Ya di tahan air hujannya ini," jelas Yusmada saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
Yusmada pun menjabarkan sejumlah lokasi yang akan diterapkan naturalisasi. "Ada yang meneruskan yang Ciliwung, ada Cipinang, Melayu, Pesanggrahan," ucap dia.
Selain itu, Sungai Sunter juga termasuk yang akan dinaturalisasi oleh Pemprov DKI. "Sunter itu kalinya areanya Cipinang-Melayu. Kali Cipinang sama Sunter itu ketemu. Tapi yang di area ini, Sunter, areanya Cipinang-Melayu," jelas Yusmada.
Namun, kata Yusmada, rintangan yang masih dihadapi selama ini oleh pihaknya adalah terkait pembebasan lahan.
"Komitmen tetap ada, tapi kan pembebasan lahan itu nggak semudah membalikkan tangan," pungkasnya.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Zakki Amali