tirto.id - Asmaulhusna Al-Mu’izz merupakan bagian dari 99 nama baik bagi Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Dalam surah apa Al-Mu'izz disebutkan?
Asmaul husna adalah nama-nama baik Allah subhanahu wa ta'ala yang sekaligus menjadi sifat-Nya. Semua sifat baik Allah tersebut diharapkan bisa diteladani oleh setiap muslim.
Semua nama dan sifat Allah sangat mulia. Tidak ada sedikit pun keburukan muncul darinya. Allah bahkan memerintahkan pada hamba agar menggunakan asmaulhusna ketika berdoa.
Arti Asmaulhusna Al-Mu’izz
Asmaulhusna Al-Mu’izz memiliki arti Yang Maha Memuliakan. Lafal Al-Mu’izz merupakan bentuk kata kerja ‘azza-yu’izzu yang berarti memberi daya dan kekuatan.
Akar kata Al-Mu’izz dalam bahasa Arab klasik memiliki arti menambah, memperluas, membesarkan rezeki, menyediakan persediaan berlimpah untuk dibagi-bagikan. Makna lainnya yakni memperluas atau melapangkan dengan memberi bantuan.
Asmaulhusna Al-Mu’izz membawa makna mendalam bahwa Allah subahanahu wa ta'ala menjadi satu-satunya Zat yang memberikan kekuatan kepada hamba. Bentuk kekuatan hakiki tersebut seperti kekuatan hati, kekuatan potensi, kekuatan akal, dan lainnya. Kekuatan hakiki ini nantinya membawa hamba menuju kemuliaan di mata makhluk dan hadapan Allah.
Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, kata al-Mu’izz mengandung makna, pada hakikatnya Allah telah memuliakan manusia dengan kekuatan. Dengan demikian, manusia hendaknya selalu menggunakan kekuatan dan kemuliaan itu untuk menjadikan dirinya makhluk yang mulia.
Cara mendapatkan kemuliaan itu dengan bersandar, meminta, hingga berlindung sepenuhnya hanya kepada Allah. Jika ia tidak menjadikan Allah satu-satunya tempat bersandar, sesungguhnya telah mengingkari kemuliaan Allah. Di situlah seseorng telah menghinakan dirinya sendiri di hadapan sesama makluk maupun Allah.
Semakin teguh keimanan dan ketauhidan seseorang, ia akan menggunakan segala kekuatan yang diberikan padanya untuk menggapai rida Allah. Kemuliannya sebagai hamba hadir dari akidah yang lurus.
Dalil Arti Asmaulhusna Al-Mu’izz dalam Al-Qur'an
Penyebutan Al-Mu’izz di dalam Al-Qur'an ditemukan dalam beberapa ayat. Contohnya yaitu surah Al-Isra ayat 20 dan Al-Fathir ayat 10.
Berikut dalil asmaulhusna Al-Mu’izz tersebut pada Al Quran:
1. Surah Al-Isra ayat 20
كُلًّا نُّمِدُّ هٰٓؤُلَاۤءِ وَهٰٓؤُلَاۤءِ مِنْ عَطَاۤءِ رَبِّكَ ۗوَمَا كَانَ عَطَاۤءُ رَبِّكَ مَحْظُوْرًا - ٢٠Kullan numiddu hā`ulā`i wa hā`ulā`i min 'aṭā`i rabbik, wa mā kāna 'aṭā`u rabbika maḥẓụrā
Artinya: “Kepada masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia) maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.”(QS. Al Isra [17]:20)
2. Surah Al-Fathir ayat 10
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعِزَّةَ فَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ جَمِيْعًاۗ اِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهٗ ۗوَالَّذِيْنَ يَمْكُرُوْنَ السَّيِّاٰتِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۗوَمَكْرُ اُولٰۤىِٕكَ هُوَ يَبُوْرُ - ١٠Mang kāna yurīdul-'izzata fa lillāhil-'izzatu jamī'ā, ilaihi yaṣ'adul-kalimuṭ-ṭayyibu wal-'amaluṣ-ṣāliḥu yarfa'uh, wallażīna yamkurụnas-sayyi`āti lahum 'ażābun syadīd, wa makru ulā`ika huwa yabụr
Artinya: “Barangsiapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan naik perkataan-perkataan yang baik, dan amal kebajikan Dia akan mengangkatnya. Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan mereka akan mendapat azab yang sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.”(QS. Al Fathir [35]:10)
Keutamaan Membaca Arti Asmaulhusna Al-Mu’izz
Asmaulhusna Al-Mu’izz dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir sebagai pengingat diri. Hal itu akan menjadikan seseorang menyadari hanya Allah subhanahu wa ta'ala sebagai Zat yang Maha Mengadakan penciptaan dengan sebaik-baiknya.
Selain dijadikan sebagai wirid dan zikir, asmaulhusna Al-Mu’izz dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan sifat Allah dalam nama Al Mui’zz memunculkan sikap terpuji bagi diri sendiri maupun orang lain.
Cara menjadikan diri sebagai makhluk mulia yaitu dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tempat bersandar, meminta pertolongan, memohon perlindungan, dan semua hal lainnya. Memasrahkan diri tidak kepada Allah pada hakikatnya seseorang justru sudah menghinakan dirinya sendiri.
Di samping itu, semua asmaulhusna bisa dijadikan saran untuk berdoa dan meminta apapun pada Allah yang masih berkaitan dengan kebaikan. Allah berfirman:
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠
Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn
Artinya: “Dan Allah memiliki asmaulhusna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. Al A'raf [7]:180)
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar