Menuju konten utama

AS Serukan PBB Menindak Tegas Iran Terkait Penembakan Rudal

Dengan memasok senjata kepada Houthi yang kemudian ditembakkan ke arah Saudi, Garda Revolusi Iran dianggap telah melanggar dua resolusi PBB soal Yaman dan Iran.

AS Serukan PBB Menindak Tegas Iran Terkait Penembakan Rudal
Gambar diambil dari video yang dibagikan oleh stasiun televisi Yaman pro-Houthi Al Masirah, Minggu (5/11/2017). ANTARA FOTO/Houthi Military Media Unit via REUTERS TV

tirto.id - Amerika Serikat (AS) menyerukan PBB meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan pelanggaran dua resolusi Dewan Keamanan. Pemerintah AS menduga bahwa Iran memberikan pasokan rudal ke pemberontak Houthi di Yaman kemudian menembakkannya ke arah Arab Saudi pada bulan Juli lalu.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley mengungkapkan pada Rabu (8/11/2017), berdasarkan informasi yang dirilis oleh pihak Arab Saudi, rudal yang ditembakkan pada bulan Juli lalu merupakan Iranian Qiam atau jenis senjata yang belum ada di Yaman sebelum terjadinya konflik.

Dalam perang yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun itu, pasukan gabungan pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman telah menargetkan sekutu Iran yakni Houthi.

Sebagaimana dilansir Antara, Putra Mahkota Arab Saudi pada Selasa (7/11/2017) kemarin, menggambarkan pasokan roket Iran kepada gerakan Houthi sebagai "agresi militer langsung", yang dapat memicu tindakan perang.

Haley mengatakan bahwa dengan memasok senjata kepada pemberontak Houthi, Garda Revolusi Iran telah melanggar dua resolusi PBB soal Yaman dan Iran. Dia mengatakan bahwa sebuah rudal yang ditembak jatuh oleh Arab Saudi pada Sabtu (4/11/2017) kemungkinan juga berasal dari Iran.

"Kami mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitra internasional untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna meminta pertanggungjawaban rezim Iran atas pelanggaran ini," kata Haley, sebagaimana dilansir dari Antara.

Namun hingga saat ini belum jelas tindakan yang diminta oleh AS pada PBB untuk Iran.

Duta Besar Saudi untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi menggemakan seruan Haley agar PBB menindak Iran dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres pada Selasa (7/11/2017).

Dia mengatakan rudal yang ditembakkan pada Sabtu "bisa berarti kejahatan dalam perang" dan Arab Saudi akan mengambil tindakan yang sesuai untuk merespons aksi teroris ini.

Duta Iran untuk PBB Gholamali Khoshroo juga menulis surat kepada Dewan Keamanan dan Guterres pada Selasa, menolak tuduhan Arab Saudi dan menganggapnya sebagai tuduhan tidak berdasar.

"Iran menyerukan pengekangan diri dan kebijaksanaan bukan provokasi dan ancaman yang bisa mengakibatkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan ini," kata Khoshroo dalam suratnya.

Di bawah resolusi PBB yang menjamin kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia, Teheran dilarang memasok, menjual atau mengirimkan senjata ke luar negeri kecuali jika lebih dulu disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.

Resolusi PBB terpisah terkait Yaman melarang pasokan senjata untuk pemimpin Houthi Abdul-Malik al-Houthi, dua komandan Houthi, mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan mereka yang bertindak atas nama kelompok pemberontak itu.

Baca juga artikel terkait RUDAL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari & Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari & Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari