tirto.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo secara pribadi mendesak Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MBS) untuk memutuskan hubungannya dengan penasihat Saudi Al Qahtani, karena perannya dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Departemen Keuangan AS mengatakan, Qahtani adalah salah satu pejabat Saudi yang diyakini terlibat dalam pembunuhan warga AS dan jurnalis The Washington Post, Khashoggi di kantor Kedutaan Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Raja Saudi Arabia, Raja Salman telah meminta kepada putranya untuk mencopot jabatan Qahtani dari perannya di pengadilan Kerajaan Saudi.
Pemerintah Saudi mengatakan, pembunuhan yang terjadi kepada Khashoggi adalah operasi keji dan membantah bahwa Putra Mahkota memiliki peran dalam kejadian tersebut.
“Putra mahkota tidak menyadari hal ini. Ini adalah operasi di mana individu-individu pada akhirnya melebihi otoritas dan tanggung jawab yang mereka miliki. Mereka membuat kesalahan ketika mereka membunuh Jamal Khashoggi di konsulat, dan mereka berusaha menutupi hal itu,” kata Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir dilaporkan The Guardian.
Awal pekan ini, Departemen Luar Negeri AS telah memasukan Qahtani sebagai daftar 16 orang yang dilarang memasuki AS.
Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell mengatakan pada Kamis (11/4/2019) bahwa, membuat aliansi AS dengan Saudi sulit untuk menemukan cara yang tepat dalam menanggapi kasus pembunuhan Khashoggi
“Yang jelas terjadi adalah keterlaluan dan tidak bisa diterima. Di sisi lain, Arab Saudi adalah sekutu penting melawan Iran, sehingga merupakan masalah yang sulit untuk menemukan jawaban yang paling tepat. Ini merupakan perjuangan,” ujar McConnell dilansir Bloomberg.
Presiden Donald Trum sangat ingin mencegah permasalahan pembunuhan Khashoggi yang terjadi enam bulan lalu yang menghambat hubungan kerjasama AS dengan Kerajaan Saudi.
Minggu ini Trump akan berbicara dengan MBS tentang peran penting Arab dalam memastikan stabilitas Timur Tengah dalam mempertahankan tekana maksimum kepada Iran, masalah Hak Asasi Manusia dan memberikan veto kepada pimpinan Saudi atas bantuan peran AS dalam perang di Yaman.
Editor: Yandri Daniel Damaledo