Menuju konten utama

Arti POV Kata Gaul yang Viral di Medsos dan Cara Menggunakannya

Mengenal arti istilah POV atau Point of Views yang kerap digunakan oleh pembuat konten di media sosial.

Arti POV Kata Gaul yang Viral di Medsos dan Cara Menggunakannya
Ilustrasi Oversharing di media sosial. foto/Istockphoto

tirto.id - Salah satu istilah yang kerap digunakan warganet di media sosial adalah POV. Tidak hanya terdapat dalam konten, warganet juga kerap menggunakannya di kolom komentar.

POV adalah akronim atau singkatan dari bahasa inggris, yakni Point of View. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia arti POV adalah sudut pandang.

Umumnya, istilah POV digunakan untuk mengetahui sudut pandang seorang penulis dalam karyanya, seperti novel, cerpen, dan sebagainya.

POV juga merupakan salah satu teknik dalam pengambilan gambar sebuah film, yang mana adegan film yang diambil seolah-olah melalui mata karakter sebagai subjek.

Sementara itu, arti POV dalam bahasa gaul di media sosial adalah sudut pandang pembuat konten.

Arti ini sama seperti teknik pengambilan gambar dari sebuah film. Keduanya sama-sama bertujuan mengajak audiens untuk merasakan pengalaman subjek dalam konten tersebut.

Namun, berbeda dengan teknik pengambilan gambar film, konten-konten POV di media sosial tidak hanya mengambil sudut pandang mata karakter sebagai subjek saja.

Konten-konten POV juga terkadang menampilkan si pembuat konten yang memperagakan POV yang dimaksud untuk memberi imajinasi kepada audiens.

Berikut ini dapat disimak beberapa contoh penggunaan POV yang kerap muncul di media sosial.

Contoh Penggunaan Kata POV

1. POV Imajinasi Keadaan

Dalam konten dengan POV imajinasi keadaan biasanya pembuat konten akan memberikan narasi POV di kontennya, dan pembuat konten terlibat langsung dalam memperagakan POV yang dimaksud.

Tujuan POV ini untuk mengajak audiens untuk berimajinasi dan merasakan keadaan yang dibuat oleh pembuat konten.

Contohnya, seperti “POV: Kesibukan ibu rumah tangga di pagi hari”. Dalam konten POV tersebut misalnya akan menampilkan seorang ibu rumah tangga yang sibuk menyiapkan sarapan dan perlengkapan anaknya yang akan berangkat sekolah.

Dari konten tersebut, audiens diajak untuk berada dalam sudut pandang pembuat konten dan berimajinasi merasakan keadaan sibuk yang dirasakan si pembuat konten.

2. POV Berada di Sebuah Situasi

Konten dengan POV ini biasanya menampilkan sudut pandang seolah-olah melalui mata audiens sebagai karakter subjek.

Biasanya konten POV ini menampilkan pemandangan alam, situasi sosial seperti keramaian, dan semacamnya.

Contoh dari POV ini, misalnya “POV: Sendirian di Tengah Ramainya Stasiun Mangarai”. Dalam konten POV tersebut bisa ditampilkan situasi stasiun manggarai yang ramai dengan pengambilan gambar mata audiens, dan pembuat konten tidak masuk dalam konten tersebut.

POV ini bertujuan untuk menyajikan pengalaman yang lebih terasa, sebab menggunakan sudut pandang audiens seolah sebagai karakter subjek di konten tersebut.

3. POV Sebagai Lawan Bicara atau Interaksi

Sama seperti POV berada di sebuah situasi, POV sebagai lawan bicara atau interaksi umumnya akan menggunakan sudut pandang audiens sebagai karakter subjek.

Namun, dalam POV ini pembuat konten biasanya akan berinteraksi dengan audiens, seolah-olah berhadapan langsung.

Contohnya, “POV: Sahabat dekatmu ajak kamu berbelanja di mall”. Dalam konten yang menggunakan POV ini akan ada seseorang yang seolah merupakan sahabat yang berinteraksi dan mengajak berbelanja audiens.

Pengambilan gambar dalam konten ini biasanya akan berfokus pada karakter lain dengan jarak dekat, seolah-olah karakter tersebut berbicara langsung dengan audiens di lokasi dan situasi yang sama.

Baca juga artikel terkait MEDIA SOSIAL atau tulisan lainnya dari Bintang Pamungkas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Bintang Pamungkas
Penulis: Bintang Pamungkas
Editor: Dipna Videlia Putsanra