tirto.id - Sejumlah julukan mulai El Slepet, El Chef, dan El Sulfat diberikan untuk para cawapres (calon wakil presiden) pasca debat keempat Pemilu 2024 yang sudah berlangsung hari Minggu, (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta..
KPU rampung menggelar debat keempat Pemilu 2024. Acara diselenggarakan untuk para cawapres Pemilu 2024.
Sejumlah hal unik terjadi selama berlangsungnya debat cawapres. Masing-masing kandidat saling adu gagasan dalam menampilkan visi misi dan program kerja sesuai tema.
Tak hanya itu, debat ini juga diwarnai sejumlah gimmick demi menarik perhatian para pemilih. Baik Muhaimin Iskandar (cawapres nomor urut 1), Gibran Rakabuming Raka (cawapres nomor urut 2), dan Mahfud MD (cawapres nomor urut 3) kini sudah menyelesaikan 2 kali debat cawapres yang diagendakan KPU.
Seolah tidak mau ketinggalan, warganet turut "berpartisipasi" dalam pentas debat tersebut. Caranya ialah dengan memberikan dukungan lewat julukan untuk masing-masing cawapres.
Jagat maya pun diramaikan nama panggilan bagi Cak Imin alias Muhaimin Iskandar, Gibran, dan Mahfud. Lantas, apa saja makna julukan tersebut?
El Slepet
El Slepet termasuk julukan yang ditujukan untuk Cak Imin atau cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.
Istilah slepet awalnya digaungkan Cak Imin pada acara debat cawapres pertama atau debat kedua Pemilu 2024, Jumat (22/12/2023), di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam beberapa kali segmen, Ketua Umum PKB itu menggunakan kata slepet untuk menyampaikan gagasan dalam visi misi maupun ketika menjawab pertanyaan dari kandidat lain.
"Slepet menjadi bagian dari kewenangan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan," tutur Cak Imin.
Slepet merupakan aktifitas yang menggunakan sarung dan dijadikan alat untuk membangunkan tidur di kalangan para santri serta mengingatkan yang lupa. Menurut Cak Imin, slepet bisa menjadi instrumen dalam menghadirkan kemakmuran di Indonesia.
Warganet lantas menjuluki Muhaimin Iskandar lewat sebutan El Slepet hingga beredar luas di media sosial.
"El Slepet: Saya catat sedikit, yang penting ini bukan catatan Mahkamah Konstitusi," tulis salah satu unggahan via X alias Twitter.
Kalimat tersebut diungkapkan Cak Imin pada debat cawapres kedua seolah menyindir Gibran. Wali Kota Solo ini sebelumnya menilai cawapres nomor urut 1 memberi paparan sembari membaca sebuah catatan.
El Chef
El Chef adalah julukan bagi cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Frasa ini berasal dari kata chef. Dalam bahasa Inggris, maknanya memasak.
Maksudnya yaitu Mahfud MD dinilai mampu mengolah kata-kata dalam memberikan jawaban untuk lawan selama debat cawapres kedua atau debat keempat Pemilu 2024.
Penampilan yang ditunjukan El Chef alias Mahfud MD bahkan disandingkan dengan El Slepet atau Cak Imin. Keduanya dianggap berhasil menjawab pertanyaan dari calon lain dengan penuh lugas.
Selain El Chef, julukan yang disematkan untuk Mahfud MD adalah El Professor.
"El chudai (Ganjar Pranowo) mempercai El Professor dan memang tidak diragukan performanya," ujar salah satu warganet.
"Mas Gibran, saya menghormati anda sebagai Cawapres, sehingga saya tidak akan menjebak dan receh-receh." - El Professor," tulis lainnya.
El Sulfat
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mendapatkan gelar El Sulfat. Kisah berawal ketika putra sulung Presiden Jokowi itu salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat untuk ibu hamil pada acara diskusi ekonomi kreatif, Minggu (3/12/2023) di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Sontak, warganet berinisiatif memberikan julukan El Sulfat kendati Gibran sudah meminta maaf usai salah sebut asam folat menjadi asam sulfat.
Penggunaan julukan El Sulfat pun mulai ramai selama masa kampanye Pemilu 2024 hingga menjadi viral di media sosial.
"Ga salah Prabowo memilih Gibran sebagai wakilnya.... Awalnya semua sangsi dgn kemampuan Gibran tp semua terbantahkan dgn 2X debat cawapres Sosok muda yg selalu menguasai panggung Salut dgn yg katanya Bocah tengil El sulfat yg ternyata bisa menaklukan El Slepet dan prof Mahfud," tutur pengguna X.
"El Sulfat ( Boruto ) Nyerang El Slepet Sedang El Prof Seperti Dosen Penguji..." ucap lainnya.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra