Menuju konten utama

Hasil Debat Cawapres Kedua 2024 Segmen 2, Bahas Tambang Ilegal

Berikut hasil Debat Capres Keempat atau Cawapres Kedua 2024 Segmen 2 yang mana membahas tentang tambang ilegal.

Hasil Debat Cawapres Kedua 2024 Segmen 2, Bahas Tambang Ilegal
Suasana Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Youtube/KPU RI

tirto.id - Debat calon wakil presiden (cawapres) ke-2 tengah berlangsung pada Minggu (21/1/2024), di Jakarta Convention Center (JCC). Debat yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB ini telah menyelesaikan segmen ke-2.

Debat cawapres ke-2 segmen 2 membahas soal pendalaman visi misi setiap cawapres yang maju di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasil debat cawapres ke-2 banyak membahas soal ketidakadilan di industri agraria dan praktik ilegal pertambangan.

Debat kedua cawapres kali ini merupakan rangkaian acara debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jelang Pemilu 2024, KPU menjadwalkan lima kali debat Pilpres untuk ketiga calon presiden (capres) dan cawapres.

Ketiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD tampak hadir pada sesi debat kali ini. Ketiganya bersama-sama saling beradu gagasan soal isu-isu yang diangkat berdasarkan tema debat yang telah ditetapkan oleh KPU.

Tema debat cawapres kedua 2024, yaitu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Jalannya debat dipandu oleh dua orang moderator perempuan, yaitu Retno Pinasti dan Zilvia Iskandar. Selain itu, debat kali ini juga melibatkan 11 orang panelis dari kalangan akademisi, aktivis, hingga pakar lingkungan.

Hasil Debat Cawapres ke-2 Segmen 2

Segmen 2 debat cawapres 2024 kedua merupakan sesi di mana kedua cawapres memperdalam visi misi masing-masing. Pada segmen ini, ketiga cawapres wajib menjawab pertanyaan acak yang disusun oleh 11 panelis.

Berikut hasil debat cawapres ke-2 segmen 2 yang diselenggarakan oleh KPU pada Minggu (21/1/2024):

1. Gagasan cawapres soal pembangunan rendah karbon yang berkeadilan

Pada segmen ini ketiga cawapres membahas soal topik pembangunan rendah karbon yang berkeadilan. Topik ini diperuntukan bagi cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang ditanggapi oleh ketiga cawapres lainnya:

Gibran Rakabuming Raka

  • Melanjutkan program peningkatan program pajak karbon;
  • Mendorong transisi menuju energi hijau seperti biodisel dan bioetanol, sehingga mengurangi ketergantungan energi fosil;
  • Menggenjot hilirisasi industri dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan;
  • Memastikan AMDAL diterapkan pada setiap pembangunan;
  • Memastikan alih fungsi lahan yang merugikan pengusaha dan masyarakat adat setempat;
  • Melanjutkan program untuk memaksimalkan produksi energi dalam negeri, termasuk bauran listrik PLN.

Mahfud MD

  • Menegaskan bahwa pengelolaan berkelanjutan sudah dilakukan sejak tahun 1960-an di Indonesia, contohnya seperti yang dilakukan masyarakat di Madura;
  • Mempertanyakan soal penerapan kebijakan insentif dan pajak karbon.

Muhaimin Iskandar

  • Mengkritik komitmen pemerintah terkait implementasi pajak karbon dari tahun 2022 mundur menjadi 2025;
  • Menekankan bahwa implementasi pajak karbon seharusnya wajib dilaksanakan saat ini.

2. Gagasan cawapres soal menanggulangi praktik korupsi untuk mengatasi ketidakadilan sumber daya alam

Pada segmen ini ketiga cawapres membahas soal cara menanggulangi praktik korupsi untuk mengatasi ketidakadilan sumber daya alam. Pertanyaan ini disampaikan untuk Mahfud MD yang ditanggapi oleh kedua cawapres lainnya.

Mahfud MD

  • Memastikan keterbukaan informasi agraria, sehingga kepemilikan aset ilegal bisa diakses dan diselesaikan secara menyeluruh;
  • Memastikan data tersedia menjadi basis penyelesaian kasus ilegal terkait pemanfaatan sumber daya alam;
  • Mengkritik soal deforestasi hutan selama 10 tahun terakhir;
  • Mengkritik soal mafia pertambangan ilegal yang "di-backing" oleh aparat dan pejabat.

Muhaimin Iskandar

  • Mengkritik data yang terdapat di ESDM saat ini jauh lebih sedikit dari kenyataannya;
  • Mengkritik hilirisasi dilakukan secara "ugal-ugalan" didominasi dengan asing, tidak aman, merusak lingkungan, dan tindak ilegal lainnya.

Gibran Rakabuming

  • Memastikan izin pelaku praktik korupsi sumber daya alam sesuai UU yang berlaku;
  • Memastikan perusahaan-perusahaan menggandeng UMKM dan pengusaha lokal.

3. Gagasan cawapres soal dampak perubahan iklim terhadap kualitas gizi pangan

Pada segmen ini ketiga cawapres membahas soal dampak perubahan iklim terhadap kualitas gizi pangan. Pertanyaan ini disampaikan untuk dijawab oleh Muhaimin Iskandar dan ditanggapi oleh dua capres lainnya.

Muhaimin Iskandar

  • Mengkritik bahwa pertanian kurang melibatkan petani, melainkan korporasi;
  • Menyoroti bahwa supply and demand pertanian dalam negeri tinggi;
  • Memastikan reformasi agraria untuk meningkatkan jumlah lahan;
  • Memastikan pupuk petani dan ketersediaan pupuk yang terjangkau;
  • Memaksimalkan peredaran pupuk organik;
  • Memastikan produktivitas petani dengan pengembangan irigasi, pengadaan pupuk, dan pelibatan masyarakat adat;
  • Mengkritik Gibran hanya mengulang pernyataan yang ia sampaikan;
  • Menjawab pertanyaan Mahfud MD bahwa kebijakan yang saat ini terkait pertanian sudah lengkap, pemerintah dan politisi hanya perlu memiliki kesungguhan untuk menerapkannya.

Gibran Rakabuming Raka

  • Mengkritik Muhaimin menjawab sambil "baca catatan";
  • Mendekatkan akses pupuk ke lahan-lahan pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian;
  • Meningkatkan mekanisme pertanian dan teknologi untuk memaksimalkan produksi pertanian;
  • Mengajak generasi muda terlibat di sektor pertanian.

Mahfud MD

  • Menyoroti soal berkurangnya lahan dan petani;
  • Menyoroti bahwa petani saat ini kesulitan memperoleh pupuk;
  • Melanjutkan program badan usaha dari petani;
  • Mempertanyakan Muhaimin soal kebijakan hukum apa yang harus diputuskan.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Politik
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora