Menuju konten utama

Arti Gerhana Bulan Penumbra & Jam Kemunculannya di 11 Januari 2020

Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada 11 Januari 2020 dapat diamati di Indonesia pada Sabtu dini hari hingga pagi.

Arti Gerhana Bulan Penumbra & Jam Kemunculannya di 11 Januari 2020
(Ilustrasi) Puncak gerhana bulan sebagian atau parsial sekitar pukul 04:30 WIB terlihat dari Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/7/19). ANTARA FOTO/Paramayuda/wsj.

tirto.id - Gerhana Bulan Penumbra pada 11 Januari 2020 akan menjadi salah satu dari 6 fenomena gerhana yang muncul pada tahun ini. Di wilayah Indonesia, gerhana bulan 11 Januari 2020 diperkirakan bisa dilihat pada Sabtu dini hari.

Sebagaimana dilansir laman BMKG, pada 2020, bakal terjadi dua kali gerhana matahari dan empat kali gerhana bulan. Empat di antara enam gerhana tersebut dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020 merupakan yang pertama di tahun ini dan bisa terlihat di kawasan Indonesia.

Sedangkan kedua ialah Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 6 Juni 2020 yang juga dapat diamati dari Indonesia.

Ketiga, Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020 juga bisa dilihat dari Indonesia sebagai Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

Selanjutnya, yang keempat, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Lalu, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 20 November 2020 yang dapat dipantau dari wilayah Indonesia bagian Barat, tapi hanya menjelang gerhana berakhir.

Keenam atau yang terakhir adalah Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Waktu Kemunculan Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari

Gerhana Bulan Penumbra pada 11 Januari 2020 adalah anggota ke 16 dari 71 anggota di seri Saros 144. Gerhana Bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 30 Desember 2001.

Gerhana Bulan yang akan datang dan masih berasosiasi dengan gerhana bulan tersebut adalah Gerhana Bulan Penumbra yang terjadi pada tanggal 21 Januari 2038.

Seluruh fase terjadinya Gerhana Bulan Penumbra pada Sabtu dini hari, 11 Januari 2020 bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian barat, tengah maupun timur. Durasi fase gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 08,7 menit. Berikut ini rincian waktu kemunculannya:

1. Indonesia Barat

-Fase Gerhana Mulai: Pukul 00.05 WIB

-Fase Puncak Gerhana: Pukul 02.10 WIB

-Fase Gerhana Berakhir: Pukul 04.14 WIB

2. Indonesia Tengah

-Fase Gerhana Mulai: Pukul 01.05 WITA

-Fase Puncak Gerhana: Pukul 03.10 WITA

-Fase Gerhana Berakhir: Pukul 05.14 WITA

3. Indonesia Timur

-Fase Gerhana Mulai: Pukul 02.05 WIT

-Fase Puncak Gerhana: Pukul 04.10 WIT

-Fase Gerhana Berakhir: Pukul 06.14 WIT

Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra?

Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yang terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi tidak persis sejajar. Hal ini membuat bulan hanya masuk ke kerucut penumbra. Pada kondisi ini, bumi hanya menghalangi sebagian cahaya matahari untuk mencapai permukaan bulan. Jadi, saat gerhana terjadi, bulan purnama akan terlihat lebih redup.

Oleh karena itu, menurut astronom Planetarium Jakarta, Ronny Syamara, perlu menggunakan alat bantu untuk melihat perubahan yang terjadi saat gerhana, secara lebih jelas

"Gerhana bulan penumbra berbeda dengan gerhana bulan total. Gerhana bulan penumbra berarti bulan hanya melewati daerah bayangan penumbra bumi. Bayangan penumbra itu samar," kata Ronny, sebagaimana dilansir Antara pada 9 Januari lalu.

Dia menjelaskan, Gerhana Bulan Total melewati bayangan umbra bumi (inti) yang merupakan bagian sangat gelap. Kata Ronny, saat gerhana bulan total, manusia bisa melihat fase bulan yang sebelumnya purnama atau penuh dan ketika masuk dalam bayangan umbra Bumi, mulai menjadi gelap.

Sementara Gerhana Bulan Penumbra akan berada di bagian penumbra yang bayangannya lebih terang. Hal ini menyebabkan gerhana bulan penumbra tidak akan terlalu terlihat perbedaannya dengan bulan biasa jika dilihat secara kasat mata. Sebab, cahaya bulan masih akan tampak meski lebih samar dari biasanya.

"Gerhana bulan penumbra itu tidak akan terlihat dengan kasat mata. Kalau dengan detektor bisa terlihat, atau menggunakan kamera yang dibantu lensa tele. Lalu kita bandingkan dengan purnama sebelum gerhana penumbra maka bisa terlihat perbedaannya," ujar dia.

Baca juga artikel terkait GERHANA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH