tirto.id - Fenomena gerhana bulan penumbra pada akan terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020, mulai pukul 00.05 WIB dan dengan puncak pada pukul 02.10 WIB.
Untuk menyaksikan momen tersebut, Komunitas pecinta dunia astronomi Jogja Astro Club (JAC) akan menggelar pengamatan bersama di markas komunitas itu di Jalan Gejayan, Yogyakarta pada Jumat malam.
Pendiri JAC Mutoha Arkanuddin di Yogyakarta, Jumat, mengatakan pengamatan bersama yang akan dimulai pada pukul 21.00 WIB hingga Sabtu (11/1) pukul 06.00 WIB itu akan menggunakan 5 hingga 7 buah teleskop.
"Gerhana penumbra hanya bisa terlihat jelas dengan teleskop karena secara kasat mata seolah tidak sedang gerhana," kata Mutoha sebagaimana dilansir Antara pada Jumat (10/1/2020).
Fenomena gerhana bulan penumbra, kata dia, terjadi akibat posisi bumi menghalangi cahaya matahari ke bulan.
Sementara bulan berada di titik bayangan bumi yang cenderung gelap samar (penumbra) sehingga piringan bulan purnama seolah masih terlihat utuh namun cahayanya meredup.
"Cahaya bulan akan terlihat seperti purnama walaupun samar. Ada gradasi kecerahan muka bulan dan sisi selatan terlihat lebih gelap," kata dia.
Karena diperkirakan tidak bisa disaksikan secara jelas dengan mata telanjang, Mutoha mengajak masyarakat memanfaatkan kegiatan pengamatan bersama di Markas JAC yang terbuka untuk umum.
Pengamatan itu, menurut dia, akan menambah wawasan masyarakat mengenai fenomena astronomi itu.
"Masyarakat bisa tahu bahwa gerhana itu adalah peristiwa alam biasa yang tidak berkaitan dengan hal-hal yang mistis. Mereka juga bisa tahu bahwa gerhana banyak macamnya dan manusia sekarang sudah dengan teliti dapat memperkirakan kapan terjadinya," kata dia.
Menurut Mutoha, gerhana bulan penumbra akan mencapai fase puncaknya pada Sabtu (11/1) pukul 02.10 WIB. "Hasil pengamatan nanti akan kami dokumentasikan dan kami sampaikan ke Kemenag," kata dia.
Editor: Agung DH