tirto.id - Al Wahhab artinya Maha Pemberi Karunia. Al Azim artinya Maha Agung. Al Wahhab dan Al Azim adalah 2 dari 99 Asmaul Husna atau nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT.
Allah SWT di dalam Al-Quran mengenalkan Asmaul Husna berjumlah 99, tetapi tidak diketahui berapa jumlah pastinya.
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, seorang muslim perlu mempelajari dan mengenal sifat-sifatnya dengan mengetahui 99 Asmaul Husna dan artinya.
Selain untuk memahami hubungan seorang makhluk dengan Sang Pencipta-Nya, tujuan mengenal 99 Asmaul Husna agar muslim semakin memaknai arti kebesaran dan keagungan Sang Pencipta.
Makna Memahami Asmaul Husna
Asmaul Husna adalah nama-nama baik Allah SWT yang memiliki arti dan makna yang baik.
Jumlah Asmaul Husna sebenarnya ada banyak, tetapi yang disebutkan dalam Al-Quran jumlahnya 99 Asmaul Husna.
Ustaz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni menyebutkan, memahami nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah SWT.
Dikutip laman NU Online, bila mengetahui makna sebenarnya dari masing-masing Asmaul Husna, maka orang akan memahami bahwa 99 Asmaul Husna itu sudah tercakup dalam sifat wajib yang dirumuskan ulama Ahlussunnah wal Jama’ah.
Manfaat yang didapatkan dari membaca Asmaul Husna, seperti dijelaskan Syekh Shâlih al-Ja’fari, adalah sebagaimana Asma yang disebut.
Disebutkan dalam kitabKhawwâsh Asmâ’ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât:
"Menyebut Asma’ul Husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan Asma’ul Husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah hutang melainkan Allah tunaikan hutangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan Asma’ul Husna." (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asmâ` ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât, Dar el-Kutub, Shan’a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 17).
Al-Wahhab dan Al-'Azhiim adalah 2 dari 99 Asmaul Husna yang masing-masing memiliki arti Maha Pemberi Karunia dan Maha Agung.
الوهاب (Al-Wahhab)= Yang Maha Pemberi Karunia, dan العظيم (Al-'Azhiim)= Yang Maha Agung.
Arti Al Wahhab, Makna dan Teladannya
Al-Wahhab adalah dzat yang memberi karunia tanpa mengharap balasan dan tanpa diminta.
Menurut situs Kanwil Kemenag Kalimantan Selatan, kata ini berasal dari kata hibah, yaitu pemberian yang tidak bermotif. Jika bertambah banyak pemberian dengan sifat ini, maka si pemberi itu disebut Jawadun Wahhab.
Tidaklah akan berbentuk pemberian yang hakiki itu kecuali dari Allah SWT, sebab Dialah yang memberikan semua yang dibutuhkan oleh orang yang membutuhkannya, bukan untuk suatu tujuan, baik kini maupun nanti.
Hamba-hamba yang bersifat wahhab itu ialah mereka yang memberikan sesuatu bukan karena takut siksa atau mengharap pahala, tetapi semata-mata adalah karena cinta kepada Allah dan mengharapkan dapat ber-taqarrub kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Orang yang berakhlak dengan meneladani Asmaul Husna Al-Wahhab ini hendaklah memberikan segala yang dibutuhkan oleh orang lain sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT, dan hendaklah ia memperbanyak rasa malu terhadap Allah SWT.
Al-Wahhab terdapat pada 3 ayat dalam Al-Qur’an, yakni Qs. Ali Imran: 8, Shad: 9 dan 35. Semuanya menunjuk pada Asma dan Sifat Allah.
1. QS. Ali Imran ayat 8:
إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
...Innaka antal wahhab.
Artinya: “….karena Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Pemberi (karunia).”
2. QS. Shad ayat 9:
اَمۡ عِنۡدَهُمۡ خَزَآٮِٕنُ رَحۡمَةِ رَبِّكَ الۡعَزِيۡزِ الۡوَهَّابِۚ
Am'indahum khazaaa 'inu rahmati Rabbikal 'Aziizil Wahhab
Artinya: "Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa, Maha Pemberi?"
3. QS. Shad ayat 35:
قَالَ رَبِّ اغۡفِرۡ لِىۡ وَهَبۡ لِىۡ مُلۡكًا لَّا يَنۡۢبَغِىۡ لِاَحَدٍ مِّنۡۢ بَعۡدِىۡۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Qoola Rabbigh fir lii wa hab lii mulkal laa yambaghii li ahadim mim ba'de inaka Antal Wahhab
Artinya: Dia berkata, "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi Karunia."
Arti Al Azim, Makna dan Teladannya
Allah adalah Al-'Azim, Yang Maha Mulia dan Kuasa. Kekuasaan-Nya terlampau besar untuk dimengerti oleh akal manusia. Dia pasti lebih hebat dari ciptaan-Nya.
Al-'Azhiim dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai terhormat, besar, luas, melimpah, raksasa, berjumlah sangat banyak, penting atau bermartabat, bertenaga, perkasa luar biasa, terhormat, dihormati, keluhuran yang tinggi, menakjubkan, berada jauh dari ketidaksempurnaan.
Karena Allah adalah Al-'Azhiim atau Yang Maha Agung, maka kekuasaan-Nya tidak dapat dihitung. Keagungan Allah bersifat mutlak, sedangkan keagungan manusia memiliki keterbatasan dan hanya bersifat sementara.
Keagungan Allah SWT meliputi segala hal, semua waktu dan juga setiap tempat hingga manusia tak akan mampu untuk menandingiNya. Keagungan milik Allah tidak akan pernah dipengaruhi sedikit pun oleh sifat makhluk ciptaan-Nya.
Di antara ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang Al-'Azhiim ada di surah Al-Baqarah ayat 255, Asy-Syura ayat 4, dan Al-Waqi'ah ayat 96.
1. QS. Al-Baqarah ayat 255:
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَـىُّ الۡقَيُّوۡمُۚ لَا تَاۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗۤ اِلَّا بِاِذۡنِهٖؕ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَۚ وَلَا يَـــُٔوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ
Allahu laaa ilaaha illaa Huwal Haiyul Qaiyuum; laa taakhuzuhuu sinatunw wa laa nawm; lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ard; man zal lazii yashfa'u indahuuu illaa bi-iznih; ya'lamu maa baina aydiihim wa mww khalfahum wa laa yuhiituuna bishai'im min 'ilmihi ilaa bimaa syaa, wa si'a kursiyyuhus samaawaati wal ardha, walaa yauu duhuu khifzhumaa, wahuwal 'aliyyul 'azhiim.
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.
2. QS. Asy-Syura ayat 4:
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ وَهُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ
Lahuu maa fis samaa waati wa maa fil ardi wa Huwal 'Aliyul 'Azhiim
Artinya: "Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Agung, Maha Besar."
3. Al-Waqi'ah ayat 96:
فَسَبِّحۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الۡعَظِيۡمِ
Fasabbih bismi rabbikal 'aziim
Artinya: "Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Agung."
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ibnu Azis