Menuju konten utama

Arab Saudi Peringatkan Potensi Banjir Akibat Hujan Lebat di Makkah

Hujan turun saat sebanyak dua juta orang berada di tenda di Minna untuk melaksanakan Ibadah Hari Tarwiyah.

Arab Saudi Peringatkan Potensi Banjir Akibat Hujan Lebat di Makkah
Sejumlah calon jamaah Haji mengikuti kegiatan manasik di Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (4/7/2018). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

tirto.id - Arab Saudi dilanda hujan sangat lebat dan sedang sejak Minggu (19/8/2018). Akibat peristiwa tersebut, Badan Meteorologi Arab Saudi menyatakan peringatan kemungkinan banjir di Makkah.

Badan Meteorologi itu memprakirakan, cuaca yang tidak stabil yang menyelimuti Makkah, Minna dan Arafah akan berlangsung sampai malam. Hujan turun saat sebanyak dua juta orang berada di tenda di Minna untuk melaksanakan Ibadah Hari Tarwiyah.

Tak ada peringatan yang dikeluarkan berkaitan dengan keselamatan jemaah calon haji, yang dijadwalkan menuju Padang Arafah saat fajar Senin waktu setempat.

Gambar yang ditayangkan stasiun televisi Al Arabiya di media sosial memperlihatkan Kiswah Ka'bah, kain yang menyelimuti Ka'bah, terbuka akibat kuatnya hembusan angin di Makkah pada Ahad malam.

Musim haji berlangsung di Arab Saudi dengan pengamanan ketat dan standar keselamatan tinggi untuk menjamin keselamatan jemaah.

Tenda jemaah haji untuk wukuf di Arafah diguyur hujan dan diterpa angin saat waktu salat magrib, Minggu (19/8/2018) waktu setempat.

Sebelum hujan turun angin kencang menerpa daerah di sekitar perkemahan jemaah calon haji Indonesia. Akibat hujan tersebut, listrik di sekitar tenda Arafah juga mati. Belum dapat dipastikan apakah matinya listrik itu terkait dengan mesin diesel pembangkit listrik yang terdampak hujan.

Sementara itu, saat jemaah berwudu untuk salat magrib beberapa kali diumumkan agar jemaah tetap berada di tenda seiring terpaan angin yang menerbangkan debu-debu di kawasan Padang Arafah.

Meski cuaca buruk, aktivitas jemaah calon haji (JCH) tetap berlangsung seperti biasa. Mereka tetap melangsungkan salat Magrib di tenda yang difungsikan sebagai musala sebagaimana biasa.

Salat Magrib digabungkan (jamak) dengan Isya tanpa diringkas (qashar). Seusai ibadah salat, kegiatan di tenda musala diisi dengan ceramah keagamaan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj Indonesia mengecek kondisi beberapa tenda di Padang Arafah, Arab Saudi, yang roboh akibat diterpa angin ribut disertai hujan pada Minggu (19/8/2018) waktu setempat.

"Saya mohon maaf makanan ada yang sudah datang, ada yang belum," kata Lukman di tenda JCH asal Tegal.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra