Menuju konten utama

Hujan-Angin Ribut di Arafah, Menag Kunjungi Tenda Roboh Jemaah Haji

"Hujan tadi kencang, distribusi makanan beberapa terhalang. Mudah-mudahan bisa segera teratasi."

Hujan-Angin Ribut di Arafah, Menag Kunjungi Tenda Roboh Jemaah Haji
menteri agama lukman hakim (kanan). antara foto/hafidz mubarak a/kye/16

tirto.id - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj Indonesia mengecek kondisi beberapa tenda di Padang Arafah, Arab Saudi, yang roboh akibat diterpa angin ribut disertai hujan pada Minggu (19/8/2018) waktu setempat.

"Saya mohon maaf makanan ada yang sudah datang, ada yang belum," kata Lukman di tenda JCH asal Tegal sebagaimana dilansir Antara.

Tenda jemaah haji untuk wukuf di Arafah diguyur hujan dan diterpa angin saat waktu shalat Maghrib, Minggu (19/8/2018) waktu setempat. Akibat hujan tersebut, listrik di sekitar tenda Arafah juga mati. Belum dapat dipastikan apakah matinya listrik itu terkait dengan mesin diesel pembangkit listrik yang terdampak hujan. Sebelum hujan terjadi diawali dengan terpaan angin di sekitar perkemahan jemaah calon haji Indonesia.

Sementara itu, saat jemaah berwudu untuk shalat Maghrib beberapa kali diumumkan agar jemaah tetap berada di tenda seiring terpaan angin yang menerbangkan debu-debu di kawasan Padang Arafah.

Usai Menag Lukman menyampaikan permohonan maaf justru respon jemaah antusias untuk meminta berswafoto. Permintaan swafoto juga dilakukan oleh jemaah asal Ponorogo yang didatangi Menag dan calon haji lain yang ada di jalan sekitar tenda jemaah di Arafah.

Amirul Hajj menerima tawaran berswafoto dari jemaah meski tenda mereka mati lampu dan di tenda luar mereka relatif berantakan karena diterpa angin ribut.

Sekitar pukul 21.00 WAS, angin ribut beserta hujan itu berhenti. Akibat cuaca yang kurang bersahabat tersebut beberapa tenda roboh. Kendati demikian, hanya sedikit tenda yang tumbang. Akibat angin ribut distribusi katering untuk jemaah beberapa tertunda.

"Hujan tadi kencang, distribusi makanan beberapa terhalang. Mudah-mudahan bisa segera teratasi dan beberapa sudah didistribusikan," katanya.

Meski cuaca buruk, aktivitas jemaah calon haji (JCH) tetap berlangsung seperti biasa. Mereka tetap melangsungkan shalat Maghrib di tenda yang difungsikan sebagai musala sebagaimana biasa. Shalat Maghrib digabungkan (jamak) dengan Isya tanpa diringkas (qashar). Seusai ibadah shalat, kegiatan di tenda musholla diisi dengan ceramah keagamaan.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani