Menuju konten utama

Apakah Jamur Enoki Berbahaya dan Sebabkan Wabah Listeria?

Apakah jamur enoki berbahaya dan menyebabkan wabah listeria?

Apakah Jamur Enoki Berbahaya dan Sebabkan Wabah Listeria?
Ilustrasi jamur enoki. foto/isotckphoto

tirto.id - Kemunculan wabah Listeria di Amerika Serikat berkaitan dengan jamur enoki yang diproduksi Sun Hong Foods dari Korea. CNN.com melaporkan, jamur enoki yang mengandung Listeria menyebabkan 4 orang meninggal dan 30 orang dirawat di rumah sakit, pada 11 Maret 2020.

Setelah peristiwa tersebut Sun Hong Foods menarik semua jamur enoki yang dijual di pasaran. Dikutip dari laman Food and Drug Administration (FDA), konsumen yang memiliki jamur enoki dengan merek Sun Hong Foods diminta untuk tidak mengonsumsinya meski jamur terlihat segar dan tidak busuk.

Produk jamur enoki yang ditarik dari pasaran berwarna putih, dengan batang panjang dan ujung yang mirip topi kecil. Jamur ini biasa dijual dengan plastik bening dengan label berwana hijau. Pelabelan di depan kemasan menggunakan bahasa Korea, dengan tulisan Enoki Mushrooms (warna oranye), Product of Korea, dengan berat bersih 7,05 oz / 200g.

Empat kematian yang dilaporkan akibat Listeria berada di California, Hawaii dan New Jersey, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). CDC juga telah mendapat 36 laporan orang yang terinfeksi listeria dari 17 negara lain. Enam kasus melibatkan wanita hamil, dua di antaranya keguguran, kata CDC.

"Jangan makan, menyajikan, atau menjual jamur enoki yang ditarik kembali yang didistribusikan oleh Sun Hong Foods, Inc." kata CDC di situs webnya.

Namun, pada 9 Juni 2020 CDC menyatakan wabah listeria ini telah berakhir.

Karena kasus di beberapa negara tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) pada 24 Juni 2020 menyatakan mereka memusnahkan jamur enoki di Indonesia.

Mengenal Listeria

Listeria monocytogenes merupakan suatu organisme yang dapat menyebabkan infeksi serius dan kadang-kadang fatal pada anak-anak, orang tua atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Meskipun individu yang sehat mungkin hanya menderita gejala jangka pendek seperti demam tinggi, sakit kepala parah, kekakuan, mual, sakit perut dan diare, infeksi Listeria dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran mati di antara wanita hamil.

Listeriosis dapat menyebabkan gejala yang berbeda, tergantung pada orang tersebut.

Wanita hamil biasanya hanya mengalami demam dan gejala mirip flu lainnya, seperti kelelahan dan nyeri otot. Namun, infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, atau infeksi yang mengancam jiwa pada bayi baru lahir.

Orang-orang selain wanita hamil, gejala dapat termasuk sakit kepala, leher kaku, kebingungan, kehilangan keseimbangan, dan kejang-kejang selain demam dan nyeri otot.

Gejala listeriosis invasif biasanya mulai 1 hingga 4 minggu setelah makan makanan yang terkontaminasi dengan Listeria. Beberapa orang telah melaporkan gejala mulai paling lambat 70 hari setelah paparan atau sedini pada hari yang sama paparan.

Infeksinya dapat diobati dengan antibiotik. Penyakit akibat jamur ini mulai diketahui antara 23 November 2016, dan 13 Desember 2019.

Sampai CDC mempelajari lebih banyak tentang sumber jamur dan bagaimana mereka didistribusikan, ia menyarankan semua orang yang berisiko lebih tinggi terhadap infeksi - wanita hamil, orang berusia 65 tahun ke atas dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah - untuk menghindari makan jamur enoki yang berlabel dari Korea.

Pada 9 Juni, CDC telah mengumumkan wabah Listeria di AS berakhir dan untuk melakukan pencegahan terhadap Listeria yang bisa berada di aneka bahan makanan, CDC mengeluarkan sejumlah pedoman. Rekomendasi pencegahan Listeria dapat dibaca pada link berikut ini: Pencegahan Penyakit Akibat Listeria.

Baca juga artikel terkait JAMUR ENOKI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH