Menuju konten utama

Apa yang Terjadi di Prancis: Kenapa Rusuh & Situasi Terkininya?

Apa yang terjadi di Prancis dan kenapa bisa rusuh? Berikut situasi terkininya.

Apa yang Terjadi di Prancis: Kenapa Rusuh & Situasi Terkininya?
Mobil terbakar setelah pawai untuk Nahel, Kamis, 29 Juni 2023 di Nanterre, di luar Paris. Pembunuhan Nahel yang berusia 17 tahun selama pemeriksaan lalu lintas pada hari Selasa, terekam dalam video, mengejutkan negara dan memicu ketegangan yang telah lama membara antara kaum muda dan polisi di proyek perumahan dan lingkungan kurang beruntung lainnya di sekitar Prancis. (Foto AP/Michel Euler)

tirto.id - Prancis sedang menjadi sorotan sejumlah media pada Jumat, 3 Juli 2023 karena dilanda kerusuhan besar. Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana situasi terkininya?

Puluhan ribu pihak keamanan di Nanterre, Paris, diterjunkan untuk mengamankan aksi demo yang semakin melebar di beberapa titik.

Peristiwa itu sebagai buntut dari tragedi penembakan seorang oknum kepolisian yang menewaskan seorang remaja bernama Nahel M (17) pada Selasa, 27 Juni 2023 waktu setempat.

Kerusuhan di Prancis disebut sebagai konflik sosial berskala nasional terbesar, yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir pasca-kerusuhan besar di tahun 2005 silam.

Kerusuhan Prancis Dipicu Kematian Nahel

Mengutip Marca, kematian Nahel ini memicu kemarahan besar warga Prancis terutama para aktivis. Amukan warga yang berujung pada aksi unjuk rasa besar-besaran ini dipicu isu yang berkembang terkait pihak kepolisian kerap bersitegang dengan warga setempat.

Akibat amukan tersebut, sekumpulan massa aksi di beberapa titik di Paris membakar sejumlah fasilitas umum dan merusaknya, termasuk mobil hingga menjarah toko-toko vital seperti toko persenjataan.

Selain itu, kerusuhan ini juga memicu bentrokan besar antara demonstran dan pihak keamanan, namun belum ada laporan yang menyebutkan adanya korban jiwa.

Setelah aksi demo yang terus berlangsung sejak Selasa hingga Minggu, 2 Juli 2023 ini, Kementerian Dalam Negeri menyebutkan sekitar 700 orang telah ditangkap.

Laporan ini jauh lebih kecil ketimbang laporan pihak kepolisian Prancis yang menyebut telah menangkap sekitar 1.300 orang dengan menerjunkan 40.000 personil untuk mengamankan.

kerusuhan di perancis

Orang-orang melarikan diri saat terjadi bentrokan dengan polisi di pusat kota Lyon, Prancis tengah, Jumat, 30 Juni 2023. Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak orang tua pada hari Jumat untuk menjaga remaja di rumah dan mengusulkan pembatasan media sosial untuk memadamkan kerusuhan yang menyebar di seluruh Prancis atas kematian tersebut. penembakan polisi terhadap seorang pengemudi berusia 17 tahun. Tulisan di dinding berbunyi dalam bahasa Prancis 'Justice for Nahel' (AP Photo/Laurent Cipriani)

Apa Penyebab Kerusuhan di Prancis?

Terlepas dari berbagai isu yang menjadi penyebab kerusuhan Prancis, faktor utamanya adalah setelah seorang oknum kepolisian di Nanterre melepaskan tembakan ke arah remaja berusia 17 tahun yang mengenakan mobil Mercedes kuning pada Selasa, 27 Juni 2023.

Berdasarkan pemberitaan media setempat, remaja ini awalnya diberhentikan oleh oknum kepolisian tersebut karena dinilai melanggar aturan lalu lintas.

Namun, karena kurang kooperatif dan menurut pengakuan polisi tersebut Nahel melakukan perlawanan, akhirnya polisi itu melepaskan tembakan sebagai bentuk melindungi diri.

Polisi yang menghentikan Nahel itu mengklaim alasan dia melakukan itu karena remaja tersebut tidak memiliki SIM dan usianya yang masih muda namun tetap mengendarai mobil.

Sayangnya, pengakuan oknum polisi ini belum terlalu kuat. Pasalnya, seorang warga sipil ada yang dengan sengaja merekam kejadian tersebut dan belum ada indikasi kebenaran bahwa remaja itu mengancam keselamatan sang polisi.

Akibat peristiwa itu, sejumlah warga Prancis terutama di Nanterre menuntut keadilan dengan mengadakan demo besar-besaran sejak Rabu, 28 Juni hingga Minggu malam, 2 Juli 2023, sebagai bentuk protes dari aksi yang tidak sepantasnya terjadi.

Insiden penembakan ini juga telah memicu perdebatan di Prancis terkait taktik polisi di tengah kritik, yang sudah berangsur sejak lama dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, tentang perlakuan terhadap orang-orang di daerah pinggiran kota terutama etnis minoritas.

Situasi Terkini Kerusuhan di Prancis

Masih mengutip Al Jazeera, kekerasan pasca-penembakan remaja berusia 17 tahun ini sudah mengalami penurunan di malam kelima aksi demonstransi.

Kendati demikian, para perusuh sempat terlibat bentrok dengan kepolisian pada Minggu malam dan menargetkan rumah wali kota. Namun, intensitas kekerasannya semakin menurun dibandingkan dengan malam-malam sebelumnya yang lebih mencekam.

Pada Sabtu, 1 Juli 2023, puluhan ribu polisi dikerahkan kembali di kota-kota di seluruh Prancis setelah pemakaman Nahel M guna mengantisipasi kekacauan yang semakin melebar.

Akibat kerusuhan hingga Minggu petang ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman untuk menangani krisis kepemimpinannya sejak protes “rompi kuning” yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Prancis pada akhir tahun 2018.

Menurut Perdana Menteri Prancis Élisabeth Borne, di hari Minggu yang mulai tenang, sekitar 45.000 polisi berada di jalan-jalan dengan unit elit khusus, untuk mengamankan tiga kota besar seperti Paris, Lyon, dan Marseille.

Pihak kepolisian mengatakan pada Minggu malam telah menangkap 719 orang secara nasional, sedangkan pada Jumat malam Kementerian Dalam Negeri mengatakan 1.311 orang telah ditangkap.

Menteri Keuangan Bruno Le Maire juga melaporkan bahwa selama kerusuhan di Prancis ini tercatat lebih dari 700 toko, supermarket, restoran dan cabang-cabang bank telah dijarah hingga dibakar.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto