tirto.id - Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 jatuh pada 3 Maret 2022. Nyepi adalah salah satu hari suci Umat Hindu yang didasarkan pada kalender Saka yakni pada tanggal 1 bulan sepuluh.
Nyepi bertujuan sebagai permohonan kepada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Sehingga perayaannya dimaknai dengan penuh keheningan.
Nyepi artinya hening. Umat Hindu memaknai Nyepi sebagai saat atau momen untuk melakukan perenungan diri, kembali fokus pada diri, bermeditasi hingga shamadi.
Saat Nyepi, Umat Hindu belajar untuk mengendalikan diri atau catur brata penyepian dengan cara tidak bepergian dan bekerja hingga tidak melakukan aktivitas yang dapat mencemarkan badan.
Brata penyepian ini dijelaskan dalam lontar Sundarigama sebagai berikut:
“….enjangnya nyepi amati geni, tan wenang sajadma anyambut karya sakalwirnya, ageni-geni saparanya tan wenang, kalinganya wenang sang wruh ring tattwa gelarakena semadi tama yoga ametitis kasunyatan.”
Artinya: “….besoknya, Nyepi, tidak menyalakan api, semua orang tidak boleh melakukan pekerjaan, berapi-api dan sejenisnya juga tak boleh, karenanya orang yang tahu hakikat agama melak-sanakan samadhi tapa yoga menuju kesucian.”
Selain itu, selama Nyepi, Umat Hindu belajar untuk manacika atau berpikir yang baik, wacika atau berkata yang baik dan benar serta kayika atau berbuat yang baik.
Hari Nyepi juga menjadi saat untuk merenungkan apa yang dirasakan, diperbuat dan dialami setahun sebelumnya termasuk kesalahan yang diperbuat.
Nyepi dilaksanakan selama 24 jam saat matahari terbit misalnya pukul 05.00 WITA sampai 05.00 WITA keesokan harinya. Selama 24 jam Nyepi, berikut hal-hal yang dilakukan Umat Hindu:
1. Amati Geni
Geni berarti api. Amati Geni artinya tanpa api. Oleh sebab itu, selama Nyepi, Umat Hindu tidak menyalakan api atau lampu termasuk memasak.
Sehingga saat Hari Suci Nyepi, Umat Hindu akan berpuasa 24 atau tidak makan dan minum. Suasana di Bali akan sunyi dan malam harinya gelap gulita.
2. Amati Karya
Karya memiliki arti kerja. Amati Karya adalah tidak bekerja. Selama Nyepi Umat Hindu tidak bekerja, melainkan fokus melakukan penyucian rohani.
3. Amati Lelungan
Lelungan artinya pergi. Amati Lelungan berarti tidak pergi. Saat Nyepi, Umat Hindu tidak bepergian atau tetap berada di rumahnya dan melakukan pemusatan pikiran ke hadapan Tuhan.
Oleh sebab itu, saat Nyepi di Bali, semua orang tinggal di rumah dan tak ada yang lalu lalang.
4. Amati Lelanguan
Lelanguan artinya hiburan atau rekreasi. Amati Lelanguan artinya tidak mengadakan acara hiburan atau berekreasi atau bersenang-senang, termasuk tidak makan dan tidak minum.
Usai Nyepi, Umat Hindu akan melanjutkan dengan Hari Ngembak Geni yang menjadi momen untuk saling memaafkan.
Editor: Iswara N Raditya