tirto.id - Masyarakat sudah mulai mengembangkan ternak satwa alternatif atau satwa harapan sebagai sumber bahan baku industri, pakan, atau hewan laboratorium.
Mengutip modul Prakarya Aspek Budi Daya SMP Kelas VIII (2020), satwa harapan adalah binatang atau satwa selain binatang yang dipelihara atau diternakkan dan diharapkan jika diusahakan akan menghasilkan bahan dan jasa seperti ternak.
Dengan kata lain, satwa harapan merupakan satwa liar yang dapat memberikan manfaat ekonomis dan nonekonomis jika dipelihara atau diternakkan.
Pada umumnya, ternak atau satwa harapan yang dipelihara mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, murah harganya, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan.
Manfaat dan Jenis-Jenis Satwa Harapan
Alasan utama budi daya satwa harapan adalah karena alasan ekonomis, karena satwa-satwa tersebut dapat menghasilkan produk, seperti daging, minyak, gading, tanduk, taring, kulit dan lainnya yang mempunyai unsur keindahan.
Salah satunya melalui budi daya dan pengembangan satwa liar menjadi komoditi domestik melalui domestikasi atau penangkaran. Beberapa pola yang dikembangkan adalah game ranching dan game farming.
Sementara itu, jenis satwa harapan terbagi menjadi beberapa kelompok, seperti kembali dikutip dari modul Prakarya Aspek Budi Daya SMP Kelas VIII (2020):
- Jenis hewan tak bertulang belakang seperti cacing, serangga, larva serangga, dan lebah madu.
- Jenis hewan bertulang belakang seperti unggas, reptil, dan mamalia.
Teknik Budi Daya Satwa Harapan
Pemeliharaan satwa harapan mempunyai tujuan yang berbeda-beda, tergantung jenis ternaknya. Berikut ini adalah teknik dalam budi daya satwa harapan, seperti dikutip dalam modulPrakarya SMP Kelas VIII (2017):
1. Pemeliharaan Kandang
Kandang yang bersih dan nyaman sangat penting dalam budi daya satwa harapan. Kandang harus rutin dibersihkan untuk menjaga kelembabannya minimal seminggu sekali.
Hal ini penting untuk menghindari tumbuhnya jamur atau bakteri penyakit yang tidak diinginkan.
Tempat pakan dan minum yang terdapat dalam kandang juga harus rutin dibersihkan. Bersihkan lantai kandang dari kotoran yang lengket.
2. Pemilihan Bibit
Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. Pemilihan bibit yang baik merupakan kunci utama dalam budi daya satwa harapan.
Calon bibit yang baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi. Seleksi dapat dilakukan dengan memperhatikan catatan kemampuan produksi setiap individu.
Penampilan fisik ternak yang sehat, lincah, bentuk tubuh yang bagus, seimbang, dan tidak cacat, adalah ciri-ciri calon bibit yang baik.
3. Pemberian Pakan
Pakan merupakan faktor utama penentu tingkat produktivitas ternak. Biaya pakan menempati 60-80 persen dari jumlah total biaya usaha peternakan. Pakan yang diberikan kepada ternak berbeda-beda, sesuai dengan jenis ternak, umur, dan produktivitas ternak.
Selain itu, pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan.
Yang mana, pakan untuk jangkrik harus memiliki konsentrat dan sayuran. Pakan tambahan (konsentrat) bisa diberikan dalam bentuk pelet atau bekatul yang dicampur dengan sayuran.
4. Pencegahan Hama dan Penyakit
Dalam budi daya satwa harapan seperti jangkrik dan cacing tanah, peternak harus memperhatikan hama apa saja yang sering mengganggu satwa peliharaan.
Secara garis besar ada dua jenis hama yang sering ditemui yaitu hama yang berperan sebagai kompetitor dalam pakan seperti semut, kutu tanah, dan rayap, serta hama yang berperan sebagai predator seperti tikus, kadal, tokek, ayam, dan bebek.
Untuk mengantisipasi hama tersebut, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan.
- Jagalah kebersihan lingkungan.
- Antisipasi semut dengan kapur semut.
- Antisipasi kadal/tikus dengan menutup kandang dengan baik.
- Antisipasi kutu tanah dengan fermentasi media cacing.
Editor: Addi M Idhom