Menuju konten utama

Apa Saja Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan?

Apa saja kandungan skincare yang tidak boleh dipakai secara bersamaan? 

Apa Saja Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan?
Ilustrasi Skincare. foto/IStockphoto

tirto.id - Produk skincare tentunya mengandung bahan aktif dengan fungsi yang berbeda-beda. Meski semuanya baik untuk kulit, tapi ada beberapa kandungan skincare yang tidak boleh dicampur.

Jika dipakai bersamaan, justru akan menjadi nominasi yang berbahaya dan menimbulkan efek negatif pada kulit wajah.

Itulah kenapa Anda tidak bisa sembarangan memadukan skincare. Kalaupun ingin menggunakan berbagai produk berbeda, setidaknya perhatikan komposisinya dan kenali bahan-bahan aktif yang tidak boleh dicampur atau dipakai bersamaan.

Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur

Melansir laman EverydayHealth, berikut adalah beberapa kandungan skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan:

    • Retinoid/ retinol dengan Alpha Hydroxy Acid (AHA)

Kedua bahan aktif ini adalah turunan dari vitamin A. Keduanya juga termasuk kandungan skincare yang sering direkomendasikan oleh dokter atau ahli dermatologi untuk melawan penuaan kulit

Baik retionid/ retinol dan AHA, dua-duanya mampu mempercepat regenerasi sel kulit dan memproduksi kolagen. Hal ini akan menyamarkan garis halus sekaligus membuat kulit wajah tampak lebih glowing.

Akan tetapi, keduanya sama-sama bekerja dengan cara mengeksfoliasi lapisan kulit luar sehingga berpotensi menimbulkan efek samping seperti iritasi kulit. Jika dipakai bersamaan, tentu resiko iritasi dan kerusakan kulit akan semakin besar.

Jadi, pilih salah satu untuk dimasukkan ke dalam skincare routine Anda atau menggunakannya secara bergantian. Misalnya hari senin memakai retinol, hari berikutnya memakai skincare yang mengandung AHA.

    • Retionid/ retinol dengan benzoylperoxide

Retinoid maupun retinol tidak hanya mampu melawan tanda-tanda penuaan kulit, tapi juga ampuh untuk menghilangkan jerawat. Benzoil peroksida juga termasuk kandungan skincare yang bisa melawan jerawat sekaligus meluruhkan sel kulit yang sudah mati.

Akan tetapi, jangan coba-coba menggabungkan produk skincare retinoid/ retinol dengan benzoil peroksida. Benzoil peroksida rupanya dapat menonaktifkan molekul retinol sehingga tidak efektif jika dipakai bersamaan.

    • Retinoid/ retinol dengan vitamin C

Retinoid atau retinol bekerja pada kondisi pH basa, sedangkan vitamin C akan lebih efektif dalam kondisi asam. Bila dicampur, maka keduanya tidak akan bekerja secara optimal.

Retinoid/ retinol sebaiknya dipakai bergantian dengan vitamin C. Retinoid/ retinol lebih bagus digunakan saat malam hari.

Sementara vitamin C baiknya dipakai saat pagi atau siang hari karena berfungsi sebagai antioksidan yang mencegah kerusakan kulit akibat polusi maupun sinar UV.

    • Retinoid/ retinol dengan salicylic acid (asam salisilat)

Asam salisilat merupakan bentuk dari Beta Hydroxy Acid (BHA) yang paling umum digunakan dalam skincare. Asam salisilat ini dinilai ampuh untuk menghilangkan jerawat. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan regenerasi kulit sehingga pori-pori menjadi lebih bersih.

Namun asam salisilat jangan digunakan bersamaan dengan retinoid atau retinol karena bisa menyebabkan kulit menjadi sangat kering.

Bahkan kulit bisa mengalami iritasi parah seperti muncul kemerahan, sensasi menyengat, hingga kulit mengelupas.

Jika terlalu kering, kulit justru akan memproduksi minyak lebih banyak sehingga memicu timbulnya jerawat.

    • Vitamin C dengan pembersih muka pH tinggi

Vitamin C biasanya dirancang sebagai produk skincare di pagi hari, baik berupa serum atau pelembab. Tapi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, vitamin C efektif bekerja pada kondisi asam.

Jadi, memakai sabun pembersih muka dengan pH tinggi akan membuat kulit dalam kondisi basa. Hal ini justru membuat kulit sulit menyerap vitamin C dari produk skincare selanjutnya.

    • Dua produk skincare dengan bahan aktif yang sama

Hindari menggunakan dua produk atau lebih yang memiliki kandungan bahan aktif yang sama. Misalnya memakai dua produk yang sama-sama mengandung benzoil peroksida.

Contoh lainnya memakai dua produk yang masing-masing mengandung glycolid acid dan mandelic acid, padahal keduanya sama-sama bentuk Alpha Hydroxy Acid (AHA).

Beberapa orang mungkin tidak masalah meskipun memakai dua skincare berbahan aktif sama, namun hal ini jarang terjadi dan kebanyakan justru mengalami iritasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yandri Daniel Damaledo