Menuju konten utama

Apa Saja Jenis CCTV: Manfaat, Kelebihan & Kekurangannya?

Rekaman CCTV bisa digunakan membantu menangani kasus kriminal, berikut beragam manfaatnya.

Apa Saja Jenis CCTV: Manfaat, Kelebihan & Kekurangannya?
Dua personel Polantas Polda Banten mengamati layar monitor hasil penginderaan kamera CCTV pengawas lalu lintas di Kota Serang, di Mapolda Banten, di Serang, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/aww.

tirto.id - CCTV atau Closed Circuit Television adalah perangkat kamera yang digunakan untuk mengawasi, memantau, dan merekam kejadian di suatu tempat dengan sebuah kamera.

Teknologi ini pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1942 dan digunakan untuk mengawasi peluncuran roket. Setelah itu, Amerika Serikat baru menggunakan CCTV untuk keperluan umum.

Lantas, apa manfaat, kelebihan dan kekurangannya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Manfaat CCTV

Sebagai perangkat pengawasan, CCTV memiliki beberapa manfaat sebagai berikut seperti dilansir dari paessler.com.

  • Mencegah dan Mengatasi Kejahatan

Pemasangan kamera CCTV dapat mencegah tindak kriminal. Jika sudah terlanjur terjadi tindak kejahatan, maka rekaman CCTV bisa digunakan membantu menangani kasus kriminal tersebut. Karena bentuk CCTV yang kecil dan simpel, kamera ini bisa digunakan untuk mengawasi tempat-tempat yang sulit dijangkau seperti atap rumah.

  • Menangani Bencana

Dengan kamera CCTV, tanda-tanda atau kronologi kejadian sebuah bencana seperti kebakaran, gempa bumi, dan lain sebagainya dapat ditelusuri, sehingga bisa ditangani dengan baik.

  • Pengawasan Lalu Lintas

Pemasangan kamera CCTV di sudut-sudut lalu lintas dapat membantu polisi dan pihak penegak hukum lain, terutama mendapatkan barang bukti valid terhadap pelanggaran lalu lintas atau kecelakaan lalu lintas.

  • Pengamatan dan Diagnosis Medis

CCTV juga bisa mengamati pasien, seperti anak-anak atau lansia di rumah sakit dari potensi serangan penyakit tiba-tiba seperti stroke, epilepsi, atau asma akut.

  • Riset Perilaku

Banyak penelitian perilaku manusia yang menggunakan CCTV untuk mengawasi subjek dan mencatat gerak-gerik perilaku dan tanda-tanda psikologis lainnya.

Jenis-Jenis CCTV

Secara umum, terdapat 2 jenis sistem CCTV berdasarkan bagian perangkat yang digunakan dan bagaimana cara perangkat tersebut bekerja.

Masing-masing jenis CCTV ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dilansir dari sen.news, berikut adalah jenis CCTV serta kelebihan dan kekurangannya.

  • CCTV Analog

CCTV Analog adalah sistem CCTV yang umum dan konvensional. Tayangan dari kamera dihubungkan ke Digital Video Recorder (DVR) dan hasil rekaman tersebut disimpan di hard drive.

Kelebihan dari CCTV Analog adalah kesederhanaan dan kestabilan perangkatnya karena sangat mudah dipasang dan dirawat.

Sinyal video dari sistem ini juga ditransmisikan langsung dan tanpa jeda serta dijamin tidak ada frame yang hilang. Biaya yang diperlukan untuk memasang dan merawat CCTV ini juga terbilang murah.

Kekurangan dari CCTV Analog adalah resolusi gambar yang terbatas yaitu sekitar 704 pixels x 576 pixels. Untuk fitur plate recognition, 1 kamera hanya bisa mencakup satu jalur lalu lintas. Untuk upgrade kamera dan sistem lainnya juga lebih sulit untuk dilakukan.

  • CCTV Digital (IP)

Sistem pada CCTV Digital atau (IP) tidak lagi menggunakan DVR tetapi menggunakan Network Video Recorder (NVR). Artinya, sinyal video dari kamera langsung bisa dilihat lewat perangkat mana pun melalui koneksi internet.

Kelebihan CCTV Digital antara lain resolusi gambar yang besar, jernih, dan detail. Tidak seperti sistem analog, sistem digital masing-masing perangkat bisa dengan mudah diganti dengan perangkat baru.

Sistem ini juga didukung oleh banyaknya aplikasi video yang menambah fitur dari kamera tersebut seperti plate recognition apps, traffic counter apps, dan face recognition apps.

Kekurangan CCTV Digital, kamera yang kurang bisa menangkap keadaan yang kekurangan cahaya. Sistem ini sangat bergantung kepada koneksi internet, jika koneksi internet terputus, maka pengamatan dari kamera CCTV tidak bisa dilakukan, begitu juga untuk perekaman.

Transmisi data dan sinyal video melalui koneksi internet ini juga menyebabkan adanya jeda sekitar 10-20 detik dari kejadian sesungguhnya, terlebih lagi jika kamera diatur untuk merekam dengan resolusi tinggi.

Baca juga artikel terkait KAMERA CCTV atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Alexander Haryanto