tirto.id - Hepatitis B merupakan infeksi lever atau hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HVB). Penyakit ini termasuk umum dengan kasus infeksi di seluruh dunia mencapai 1,5 juta kasus per tahun.
Organisasi kesehatan dunia, WHO menyebutkan bahwa Asia Tenggara menjadi wilayah penularan hepatitis B terbesar di dunia setelah Afrika dan Pasifik Barat. Setidakya 81 juta orang Asia Tenggara mengalami infeksi kronis hepatitis B.
Hepatitis B termasuk dalam penyakit berbahaya. Risiko infeksi jangka panjang hepatitis B cukup tinggi, apalagi jika terjadi pada anak-anak. Komplikasi yang disebabkan oleh hepatitis B dapat berkembang menjadi sirosis dan kanker yang mengakibatkan kematian.
Gejala Hepatitis B
Infeksi hepatitis B yang terjadi pada orang dewasa bisa muncul dengan atau tanpa gejala. Setiap orang bisa mengalami gejala hepatitis B yang berbeda-beda, mulai dari ringan, sedang, hingga berat.
Namun, menurut Mayo Clinic, gejala sedang dan berat lebih berisiko jika terjadi pada bayi dan anak-anak. Selain itu, anak-anak juga lebih mungkin mengembangkan gejala jangka panjang atau hepatitis B kronis.
Berikut beberapa gejala hepatitis B yang umum dialami oleh penderita:
- Sakit perut.
- Urin kecoklatan atau berwarna gelap.
- Demam.
- Nyeri sendi.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mual dan muntah.
- Lemas dan lelah.
- Kulit berubah dan bagian putih mata menjadi kuning (jaundice).
Hepatitis B kronis bisa ditandai dengan kemunculan gejala lebih dari enam bulan. Hal ini bisa terjadi apabila sistem kekebalan tubuh penderita tidak mampu melawan inveksi virus hepatitis B. Akibatnya virus tetap menginfeksi tubuh penderitanya seumur hidup.
Kondisi hepatitis B kronis dapat memicu komplikasi lainnya, seperti sirosis lever hingga kanker hati.
Penyebab Penularan Hepatitis B
Virus HBV penyebab penyakit hepatitis B bisa ditularkan melalui darah, air mani, atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Beberapa situasi yang dapat memicu penularan virus HBV, antara lain:
- kontak seksual dengan penderita hepatitis B;
- berbagi jarum yang terkontaminasi darah penderita hepatitis B;
- memperoleh donor darah dari penderita hepatitis B;
- penularan dari ibu ke bayi ketika melahirkan.
Cara Mencegah Penularan Hepatitis B
Kabar baiknya, penularan virus HBV penyebab hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya, termasuk:
- menerima vaksin hepatitis B lengkap;
- melakukan hubungan seksual aman dengan satu pasangan dan menggunakan kondom;
- tidak menggunakan narkoba ataupun berbagi jarum untuk tato maupun nark;
- penderita hepatitis B tidak melakukan donor darah;
- melakukan cek kesehatan secara rutin, khususnya bagi wanita tengah merencanakan kehamilan.