Menuju konten utama

Apa Saja Contoh Campuran Heterogen dalam Kehidupan Sehari-hari?

Campuran terbagi menjadi dua jenis yakni campuran homogen dan campuran heterogen.

Apa Saja Contoh Campuran Heterogen dalam Kehidupan Sehari-hari?
Seorang guru mengajar siswa saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 3, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/9/2021). ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/wsj.

tirto.id - Campuran merupakan suatu gabungan dua atau lebih zat tanpa mengalami reaksi kimia, serta perbandingannya tidak tetap. Ada begitu banyak jenis campuran yang bisa ditemui setiap hari di sekeliling kita. Misalnya adalah air sungai dan bebatuan, tanah dan berbagai zat serta benda di dalamnya, makanan yang terdiri dari banyak zat, juga minuman seperti susu dan kopi, dll.

Sifat-sifat zat yang terdapat di dalam campuran itu umumnya masih bisa dibedakan karena tidak tercampur sempurna, namun ada juga yang sifat zat aslinya sudah tidak bisa dibedakan, demikian dilansir laman Kemdikbud.

Contohnya pada udara yang ada di sekitarmu, sebenarnya terdapat beberapa zat lain yang berbeda, akan tetapi tidak bisa dibedakan lagi sifat aslinya. Di dalam udara ada nitrogen, oksigen, karbondioksida, helium, dan gas lainnya.

Jika udara tercampur polusi berupa senyawa asap, maka sifat asli dari senyawa polusi itu kadang bisa dibedakan dari aromanya. Demikian juga jika udara tercampur dengan debu serta pasir, maka akan terlihat sifat asli dari debu dan pasir. Campuran terbagi menjadi dua jenis yakni campuran homogen dan campuran heterogen.

Campuran homogen

Makna dari campuran homogen adalah campuran dua atau lebih zat yang sudah tidak bisa dibedakan lagi. Misalnya pada larutan gula yang dicampur garam kemudian diaduk rata. Zat penyusunnya sudah tidak bisa lagi dibedakan karena sudah larut tercampur. Butiran gula serta garamnya sudah tak terlihat lagi.

Campuran heterogen

Makna dari campuran heterogen adalah campuran yang zat penyusunnya masih bisa dibedakan serta dikenali. Hal itu terjadi sebab zat-zat yang tercampur tersebut tidak bisa larut secara sempurna.

Misalnya saat membuat larutan pasir dengan air, yang diaduk selama beberapa detik. Walau sudah diaduk, namun larutan itu pasti masih bisa diketahui zat penyusunnya yakni, air dan pasir karena pasir tidak larut sempurna. Itu yang disebut campuran heterogen.

Contoh lain adalah campuran daun teh yang diseduh dengan air. Campuran tersebut masih bisa dibedakan zat penyusunnya, yakni daun teh karena daun teh tidak larut sempurna.

Cara memisahkan campuran

Apakah campuran bisa dipisahkan menjadi zat murni atau zat-zat penyusunnya lagi? Bisa. Caranya adalah dengan memisahkan penyusun campuran, yang dilakukan secara fisika.

Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat fisik zat penyusunnya yakni wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dll.

Berikut ini beberapa metode pemisahan campuran yang bisa dilakukan, merujuk modul PJJIPA SMP Kelas VII :

  • Filtrasi (penyaringan)

Metode ini paling mudah dan banyak dilakukan untuk memisahkan campuran. Misalnya, jika ingin memisahkan campuran pasir dan kotoran dari air sungai untuk membersihkan air. Bahan yang digunakan adalah kain tipis yang berfungsi sebagai saringan, lalu air akan dialirkan menuju ke saringan sehingga pasir dan kotoran yang berukuran besar akan tertahan di pori-pori kain yang kecil. Dengan begitu campuran heterogen air dan pasir dapat dipisahkan.

  • Sentrifugasi

Ini adalah metode pemisahan yang dipakai jika partikel pada campuran ukurannya sangat halus dan sedikit. Misalnya untuk memisahkan sel darah merah dan sel darah putih. Pemisahan dilakukan dengan alat yang berputar secara sentrifugal dengan cepat hingga padatan sel darah akan mengumpul di dasar tabung reaksi sementara zat cair akan berada di atas padatan.

  • Distilasi (penyulingan)

Metode distilasi sering digunakan untuk kegiatan industri, misalnya untuk memisahkan minyak atsiri yang terkandung pada daun tanaman. Prinsip kerjanya adalah memisahkan zat cair dari sebuah unsur. Karena masing-masing zat cair memiliki perbedaan titik didih, sehingga unsur akan diuapkan dan ditampung uapnya, kemudian dialirkan melalui pipa menuju penampungan untuk kemudian uap akan berubah menjadi zat cair yang diinginkan.

  • Kromatograi

Kromatograi bisa dilakukan untuk memisahkan berbagai zat warna pada cairan. Misalnya dalam memeriksa urine orang yang dicurigai menggunakan narkoba.

Prinsip kerja krematograi berdasarkan perbedaan kecepatan merambat antara partikel zat yang bercampur dalam sebuah medium diam, ketika dialiri suatu medium gerak.

  • Sublimasi

Sublimasi adalah pemisahan zat dari zat gas menjadi zat cair.

Baca juga artikel terkait PELAJARAN IPA atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Alexander Haryanto