Menuju konten utama

Apa Itu Tandem Nursing: Manfaat dan Cara Tepat Melakukannya

Seorang ibu perlu mengonsumsi 2,5 liter cairan sehari untuk memenuhi kebutuhan kehamilan dan menyusui.

Apa Itu Tandem Nursing: Manfaat dan Cara Tepat Melakukannya
Ilustrasi Ibu Hamil Menyusui. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tandem nursing merupakan istilah untuk ibu yang menyusui bayi baru lahir, tapi tetap memberikan Air Susu Ibu (ASI) juga kepada kakaknya yang masih berusia balita.

Meski tandem nursing masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat, tetapi ada banyak manfaat yang bisa didapatkan saat melakukan tandem nursing.

Tandem nursing biasanya terjadi ketika anak yang lebih besar sedang disusui suplai ASI menurun. Tapi kemudian, suplainya meningkat ketika kelahiran anak berikutnya, dikutip Healthline.

Lantas apa manfaat dan cara tepat melakukan tandem nursing?

Manfaat Tandem Nursing

1. Meningkatkan suplai susu

Umumnya, semakin banyak ASI yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula yang diproduksi, sehingga mereka yang melakukan tandem-nurse bisa membuat asupan susu dua kali lebih banyak.

Menyusui juga bisa membantu seorang ibu untuk menambah berat badan dengan cepat dan tidur lebih lama.

2. Mengurangi pembengkakan dan saluran yang tersumbat

Menyusui dapat membantu seorang ibu untuk meredakan pembengkakan. Jika ada saluran yang tersumbat, maka seorang ibu tinggal mengarahkan sang bayi untuk menyusu di bagian itu.

3. Memperkuat hubungan bayi dan balita

Menyusui anak selama kehamilan dan setelah melahirkan anak berikutnya (tandem nursing) dapat membantu memberikan transisi yang mulus secara psikologis untuk anak yang lebih besar.

Lantaran sulit bagi balita beradaptasi dengan bayi baru di dalam keluarga. Dengan tandem nursing, balita dan bayi baru lahir bisa meningkatkan hubungan dengan lebih mudah.

Lantaran tandem nursing memberikan mereka aktivitas untuk dilakukan bersama, demikian dilansir dari laman Parents.

Cara Tepat Melakukan Tandem Nursing

1. Minum banyak air dan makan banyak kalori

Menyusui selama kehamilan dan lanjut menyusui secara tandem menuntut fisik ibu harus selalu sehat. Oleh sebab itu, seorang ibu membutuhkan peningkatan kalori, nutrisi, dan hidrasi.

Apalagi, rata-rata menyusui membutuhkan tambahan 500 kalori per hari dan kehamilan tambahan 300 kalori. Seorang ibu juga perlu mengonsumsi setidaknya 2,5 liter cairan sehari untuk memenuhi kebutuhan kehamilan dan menyusui.

2. Prioritaskan bayi yang baru lahir untuk menyusu

Selama minggu pertama, payudara seorang ibu akan memproduksi kolostrum, cairan yang mengandung antibodi dan bermanfaat bagi bayi baru lahir.

Hal ini perlu dilakukan agar Anda bisa memastikan bahwa sang bayi sedang tumbuh mendapatkan cukup makanan karena itu adalah satu-satunya sumber makanannya.

3. Bersiaplah untuk peningkatan menyusui balita

Bahkan jika balita Anda hanya menyusu sekali atau dua kali sehari selama kehamilan, maka balita akan lebih tertarik untuk menyusu saat bayi yang baru lahir sedang menyusu.

Ini bisa sangat melelahkan, terutama saat Anda menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan bayi baru lahir.

4. Memiliki empati

Memiliki bayi baru di rumah adalah pengalaman yang sangat emosional bagi semua orang, terlebih lagi bagi balita yang mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi.

Bisa saja balita Anda tiba-tiba perlu belajar menunggu saat bayi menempel, bergiliran ke samping, dan berbagi sesuatu yang dulunya hanya miliknya.

5. Tetap rawat diri

Meski sibuk dengan balita dan bayi, seorang ibu tetap disarankan untuk merawat dirinya. Tidak hanya secara fisik, nursing tandem bisa mempengaruhi emosional seorang ibu.

6. Jaga diri

Perawatan tandem adalah banyak pekerjaan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga emosional. Lantas, menjaga diri sendiri untuk tetap bersiap dengan keadaan sangatlah penting.

Baca juga artikel terkait APA ITU TANDEM NURSING atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto