tirto.id - Prabowo Subianto berencana membentuk presidential club. Presiden terpilih periode 2024-2029 itu mengajak serta Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Joko Widodo untuk bergabung.
Gagasan soal pembentukan presidential club disampaikan oleh Prabowo lewat juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurutnya presidential club ala Prabowo bukan berupa lembaga, melainkan perkumpulan atau forum diskusi antar Presiden RI.
"Ya (isinya) semua mantan Presiden kita yang masih ada," melalui video yang diterima Tirto, Sabtu (4/5/2024).
Gagasan pembentukan presidential club ini mendapat dukungan maupun penolakan dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang mendukung pembentukan presidential club adalah SBY.
Pihak Partai Demokrat menilai bahwa SBY selalu menyambut hal baik untuk bangsa dan negara, seperti presidential club. Sementara itu, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri masih mencermati konsep perkumpulan tersebut.
Apa Itu Presidential Club?
Presidential club berasal dari bahasa Inggris yang artinya perkumpulan atau klub para presiden. Istilah ini sering digunakan para pelaku media dan seni untuk menjelaskan hubungan khusus para pemimpin antar negara maupun para pemimpin di satu negara.
Seperti yang disampaikan oleh Danhil, presidential club yang ingin dibentuk Prabowo bukanlah sebuah institusi maupun lembaga. Presidential club versi Prabowo merupakan forum diskusi khusus yang berisi mantan-mantan Presiden RI dari tahun 2001 hingga saat ini.
"Presidential club yang saya maksudkan bukan mendirikan institusi baru atau Pak Prabowo mendirikan lembaga baru, bukan sama sekali," kata Dahnil.
Konsep presidential club Prabowo sendiri belum dijabarkan secara detail. Namun, menurut Danhil presidential club dapat menjadi wadah silahturahmi antara Prabowo dengan presiden-presiden sebelumnya untuk memberikan masukan bagi pemerintahan Prabowo Gibran.
"Pak Prabowo perlu berdiskusi dengan presiden Jokowi terus menerus, pun demikian perlu berdiskusi dengan Pak SBY, Ibu Megawati," lanjut dia.
Tujuan Presidential Club Prabowo
Tujuan dari presidential club Prabowo memang belum disampaikan secara detail oleh Prabowo. Namun, berdasarkan penilaian para politisi dan pengamat politik, beberapa tujuan presidential club Prabowo, yaitu:
1. Mengisi visi misi Prabowo 2024-2029
Danhil menjelaskan bahwa gagasan pembuatan presidential club muncul dari visi misi utama Prabowo 2024-2029. Visi misi yang dimaksud adalah keberlanjutan dan persatuan.
Menurunya melalui presidential club, Prabowo dapat terus berdialog dengan pemimpin terdahulu. Harapannya hal tersebut dapat menciptakan persatuan dan keberlanjutan pembangunan pemerintah sebelumnya di pemerintahan saat ini.
2. Menciptakan hubungan harmonis antar elite politik
Menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani berpotensi menciptakan hubungan harmonis antar elite politik dan negarawan di Indonesia.
"Klub Presiden RI ini juga diharapkan menghadirkan suasana yang teduh dan harmonis di masyarakat bilamana para pemimpin bisa intens berinteraksi dalam konteks sebagai tokoh bangsa dan negarawan,” katanya kepada reporter Tirto, Minggu (5/5/2024).
Pasalnya, jika klub ini berhasil dibangun, maka ini akan menjadi forum yang menyatukan SBY dan Jokowi dengan Megawati. Megawati memang memiliki hubungan yang kurang akur dua mantan presiden Indonesia lainnya karena perbedaan pilihan politik.
3. Mengakomodir seluruh kepentingan
Pengamat politik dari Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai bahwa presidential club berpotensi wadah untuk mengakomodir seluruh kepentingan.
"Ini menunjukkan bahwa Prabowo mampu mengakomodir semua kepentingan dan juga ruang-ruang yang diinginkan oleh semua figur, terutama oleh tokoh-tokoh yang merasa bahwa presiden tidak harmonis," katanya Senin (6/5/2024).
Tentu fungsi ini tidak mudah dicapai karena kepentingan politik setiap elite politik sering kali tak sejalan bahkan berlawanan.
4. Merangkul kekuatan politik besar
Menurut Dosen Komunikasi dan Media dari Univeresitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo, presidential club adalah upaya Prabowo untuk merangkul kekuatan politik besar.
"Saya melihatnya akhirnya konsolidasi politik ini melanjutkan konsolidasi politiknya Jokowi pada 2019 gitu yang setelah Pemilu 2019 merangkul semuanya, melemahkan oposisi," katanya, Senin (6/5/2024).
Lebih lanjut, ia menilai ketika oposisi melemah, maka agenda pemerintahan akan berjalan lebih mulus.
"Memudahkan lolosnya agenda-agenda undang-undang agenda-agenda elit gitu kan seperti 'Omnibus Law Cilaka' lalu KPK ada segala macam, sehingga tidak ada lagi kontrol politik," kata Kunto.
Menurutnya, meskipun tujuan presidential club Prabowo terkesan demokratis, pendekatan ini cenderung otoritarian. Ia menyebut, dengan adanya pemersatuan elite politik ini, pemerintahan Prabowo lebih minim gangguan politik dan lebih stabil.
Apakah Megawati Ikut Presidential Club?
Sejauh ini Megawati belum secara jelas menunjukkan dukungan atau penolakan soal presidential club. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Megawati telah mencermati soal pembentukan presidential club.
"Ibu membaca, mendapat informasi dari media dan juga dari laporan yang kami sampaikan secara periodik kepada beliau," kata Hasto di Gedung Galeri Nasional Jakarta, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (14/5/20224).
Ia menyebut bahwa gagasan presidential club ini juga dibahas secara rutin oleh Megawati. Sayangnya, ia tak memberikan informasi lebih detail mengenai respons Megawati atas usulan itu.
Sementara itu, menurut politikus senior PDI-P Hendrawan Supratikno, Megawati tak mau bergabung jika presidential club hanya sebatas gimik atau pencitraan semata.
"Intinya perlu dielaborasi lebih lanjut. Apakah ini ekspresi komitmen untuk menegakkan semangat jiwa dan konstitusi atau sekadar forum kumpul-kumpul seremonial,” kata Hendrawan kepada reporter Tirto, Minggu (5/5/2024).
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya