tirto.id - Cystitis atau sistitis merupakan peradangan di kandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri ketika buang air kecil. Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang juga menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Situs Healthline menyebutkan sistitis juga bisa terjadi karena bakteri alami di tubuh Anda yang menjadi tidak seimbang. Bakteri ini menyebabkan infeksi dan menyebabkan peradangan.
Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah E. coli, sedangkan jenis bakteri lainnya meliputi Staphylococcus saprophyticus, Klebsiella, Enterococcus, Pseudomonas, Enterobacter, dan Proteus. Akan tetapi sistitis tidak selalu berasal dari infeksi. Peradangan di kandung kemih ini juga dapat disebabkan oleh obat-obatan dan produk kebersihan tertentu.
Gejala yang timbul akibat cystitis yaitu rasa sakit atau perih (seperti terbakar) saat buang air kecil, urine berwarna keruh atau berbau menyengat atau bahkan urine berdarah.
Dalam kebanyakan kasus, penyebab sistitis adalah infeksi saluran kemih (ISK). ISK terjadi ketika bakteri memasuki kandung kemih atau uretra dan mulai berkembang biak.
Menurut WHO, infeksi saluran kemih atau urinary tract infection (UTI) pernah dialami lebih dari 50% wanita. Situs Primaya Hospital menyebutkan bahwa perempuan lebih rentan terserang sititis karena memiliki saluran kemih (uretra) yang relatif lebih pendek dibandingkan pria.
Gejala Cystitis
Dilansir dari situs Healthline, dapat meliputi:
- Sering ingin buang air kecil
- Dorongan untuk buang air kecil setelah anda mengosongkan kandung kemih Anda. Frekuensi berkemih yang meningkat ini juga sering disebut sebagai ayang-ayangan.
- Urin keruh atau berbau tajam
- Ada sensasi terbakar saat berkemih
- Sering berkemih tapi dalam volume sedikit
- Demam rendah jika dikombinasikan dengan isk
- Terdapat darah dalam urin anda
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Sensasi tekanan atau kepenuhan kandung kemih
- Kram di perut atau punggung.
Cystitis dapat terjadi karena adanya bakteri yang masuk melalui uretra saat berkemih. Bakteri ini bisa menyebar ke atas hingga mencapai kandung kemih dan ginjal.
Sistitis dapat menyerang siapa saja, akan tetapi sititis paling sering terjadi pada wanita. Hal ini terjadi karena saluran urethra perempuan hanya memiliki panjang sekitar 4 cm sementara saluran uretra pria dapat mencapai 16-20cm sehingga bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih dan ginjal.
Penyebab Cystitis
Jenis sistitis tergantung pada penyebabnya. Kemungkinan penyebab sistitis meliputi:
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
- Paparan radiasi
- Penggunaan kateter yang berkelanjutan
- Produk kebersihan yang tidak higienis
- Aktivitas seksual, terutama pada perempuan frekuensi hubungan seksual bisa meningkatkan risiko infeksi.
- Alat kontrol kehamilan, alat kontrol kehamilan seperti diafragma dan spermisida yang digunakan oleh perempuan lebih berisiko mengalami infeksi.
- Menopause, berkurangnya hormon estrogen membuat saluran kemih lebih mudah terinfeksi.
- Masalah imun, ketika kekebalan tubuh berkurang, misalnya karena mengidap diabetes, bakteri lebih mudah masuk.
- Batu Saluran Kemih, batu dapat menjadi sumber infeksi. Hal ini terjadi karena batu dianggap sebagai benda asing yang menjadi tempat berkembangnya bakteri di dalam saluran kemih.
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Yulaika Ramadhani