Menuju konten utama

Apa Itu New Normal dan Potensi Konflik di Masyarakat

New normal tanpa persiapan yang matang justru akan berpotensi menimbulkan konflik baru di masyarakat.

Apa Itu New Normal dan Potensi Konflik di Masyarakat
Ilustrasi New Normal. foto/istockphoto

tirto.id - Wacana new normal semakin ramai menjadi perbincangan di tengah pandemi virus Corona jenis baru, COVID-19. Wacana tersebut juga menjadi perdebatan di masyarakat, ada yang setuju tetapi tak sedikit yang menentangnya.

Arie Setyaningrum Pamungkas, atau yang akrab disapa Tia Pamungkas, sosiolog UGM mengatakan new normal tanpa persiapan yang matang justru akan berpotensi menimbulkan konflik baru di masyarakat.

“Saya sejujurnya agak kuatir kalau new normal diberlakukan tanpa persiapan. Konflik itu sudah nyata sebenarnya ketika infrastruktur kesehatan tumbang, di Surabaya misalnya,” ujar Tia.

Tia juga mengatakan, jika akan memberlakukan new normal sebaiknya sektoral saja dan tidak menyeluruh.

“Saya kira kalau new normal diberlakukan itu sebaiknya sektoral saja yang paling mendasar bagi pondasi ekonomi negara. Misalnya untuk industri,” kata Tia.

Namun Tia menegaskan, sebelum memulai new normal pemerintah terlebih dahulu harus menyiapkan infrastruktur pendukung serta menyiapkan protokol kesehatan yang jelas.

“Tapi wajib protokol kesehatan sebagai prasayarat. Artinya sektor produksi ekonomi perlu dipilah-pilih, mana yang akan diberlakukan. S.O.P nya seperti apa?” ujar Tia.

Selain itu, hal terpenting lainnya menurut Tia yang harus dilakukan jika akan menerapkan new normal adalah menyiapkan materi sosialisasi yang jelas kepada masyarakat luas agar tidak mengakibatkan resitensi.

“Jika tidak, resistensi yang buruk bisa muncul. Hal itu tentu tidak diharapkan. Resistensi yang buruk seperti ditunjukkan dalam beberapa minggu menjelang Hari Raya misalnya, warga yang berkerumun diam-diam berbelanja di Toserba, dan Toserba pun mengakali peraturan PSBB dan lain-lain. Bahkan, ada kepala desa di Buol Sulawesi yang dikeroyok warga desa karena melarang Shalat Ied di Masjid,” pungkas Tia.

Apa Arti New Normal?

Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional.

"Presiden mengharapkan new normal ini diimplementasikan dengan beberapa pertimbangan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah rapat terbatas pada Senin (18/5/2020), seperti dikutip Sekretariat Kabinet.

Airlangga menjelaskan, daerah yang R0 (jumlah reproduksi virus) kurang dari 1, dapat menerapkan new normal.

Baca juga artikel terkait NEW NORMAL atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH