tirto.id - Kiamat merupakan proses berakhirnya seluruh atau sebagian alam semesta serta segala isinya meliputi manusia, hewan, tumbuhan, setan, malaikat, dan lainnya yang ditandai dengan kehancuran.
Dikutip dari bukuPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD, kiamat dikategorikan menjadi dua macam menurut intensitas kehancurannya, yaitu kiamat besar (kubra) dan kiamat kecil (sugra).
Kiamat kubra merupakan proses berakhirnya seluruh kehidupan di dunia yang diikuti dengan hancurnya segala ciptaan Allah SWT. Dikutip dari laman NU Kediri, kiamat kubra akan dimulai dengan ditiupnya sangkakala oleh malaikat israfil yang akan mematikan seluruh makhluk hidup di langit dan bumi.
“Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)”. (QS Az-Zumar 38:68)
Percaya terhadap adanya hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima dan wajib diyakini keberadaanya oleh umat Islam.
Kiamat kubra akan terjadi dengan disertai peristiwa hancurnya seluruh alam semesta. Allah SWT menjelaskan mengenai gambaran proses terjadinya hari kiamat besar di dalam Surah Al Qari’ah Ayat 1-11 sebagai berikut:
“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS Al-Qari’ah 101: 1-11)
Sedangkan, kiamat sugra adalah berakhirnya atau hancurnya sebagian alam semesta. Selain itu, kiamat kecil juga dapat diartikan sebagai selesainya kehidupan atau matinya sebagian makhluk hidup seperti manusia dan hewan.
Beberapa contoh peristiwa kiamat sugra adalah seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, dan kematian manusia.
Ciri-ciri dan Tanda-tanda Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat sugra memiliki ciri-ciri yang menandai terjadinya peristiwa tersebut. Menurut NU online, kiamat sugra bersifat telah, sedang, dan akan terjadi sampai sebelum hari kiamat kubra berlangsung.
Beberapa contoh tanda-tanda kiamat sugra seperti diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul, banyak pengembala menjadi kaya, merebaknya kasus pembunuhan, fitnah bertebaran di mana-mana, dan lainnya. Dikutip dari laman Tebu Ireng online, Beberapa tanda-tanda kiamat sugra sebagai berikut:
1. Tidak ada orang yang peduli dan membantu urusan agama
Hal tersebut sesuai dengan sebuah hadis riwayat Tirmidzi dan Anas bin Malik RA sebagai berikut:
“Akan datang kepada manusia suatu masa di mana orang yang sabar di antara mereka terhadap agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.”
2. Munculnya ahli ibadah bodoh dan ahli Quran fasik
Tanda kedua tersebut, sesuai dengan bunyi hadis riwayat Anas RA dari Abu Nuaim di dalam kitab Hilyatul Auliyaa sebagai berikut:
“Pada akhir zaman kelak akan ada banyak ahli ibadah yang bodoh dan ahli qiroat (pembaca Al-Qur’an) yang fasik.”
3. Wafatnya orang-orang saleh
Dalam sebuah riwayat dari Ahmad dan Baihaqi, dijelaskan bahwa tanda akan terjadinya kiamat, yaitu wafatnya orang-orang alim satu demi satu.
4. Munculnya anak-anak yang suka marah-marah
Tanda-tanda keempat tersebut, sesuai dengan hadis riwayat Thabrani yang menyatakan bahwa akan muncul anak-anak pemarah, hujan turun di musim panas, dan banyak orang yang berperilaku buruk.
5. Banyak terjadi peristiwa besar
Dalam sebuah hadist dari Ahmad dan Thabrani dikatakan, bahwa hari kiamat tidak akan terjadi apabila manusia belum melihat peristiwa-peristiwa besar yang baru.
“Hari kiamat tidak akan datang sampai kalian menyaksikan peristiwa-peristiwa besar yang sebelumnya tidak pernah kalian perbincangkan, namun pertiwa tersebut semakin mengusik kalian sehingga membuat kalian bertanya, “apakah nabi pernah menjelaskan permasalahan tersebut?” bahkan kalian juga akan melihat gunung-gunung begeser dari tempatnya.”
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani