tirto.id - Ketimpangan sosial menjadikan anggota masyarakat tidak memiliki akses yang sama dalam menggunakan sumberdaya yang tersedia.
Di dalam kehidupan bermasyarakat sangat mungkin terjadi ketimpangan sosial. Misalnya, perbedaan penghasilan membuat terbentuknya masyarakat kelas atas dan bawah. Perbedaan ini sangat mencolok dan menimbulkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Ketimpangan sosial adalah ketidaksamaan akses dalam memperoleh atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Wujud sumber daya tersebut cukup beragam seperti pada kebutuhan primer. Contohnya tampak pada sisi pendidikan, kesehatan, peluang berusaha, atau perumahan.
Ketimpangan pada kebutuhan sekunder dapat mengena pada sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, dan sebagainya.
Mengutip E-Modul Sosiologi Kelas XII (Kemdikbud 2019), dengan adanya ketimpangan sosial pada sisi kebutuhan primer dan sekunder ini, menyebabkan ketidakseimbangan atau jarak di tengah masyarakat. Pemicunya adalah perbedaan status sosial, ekonomi, atau budaya.
Menurut laman M-Edukasi Kemdikbud, faktor penyebab ketimpangan sosial cukup beragam yaitu:
1. Kondisi demografi
Kondisi demografi seperti jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk turut memengaruhi ketimpangan sosial.
Misalnya, peduduk kota nan padat memungkinkan masalah yang lebih kompleks dari penduduk desa. Lalu, pesebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan berbedanya akses terhadap lapangan kerja.
2. Kondisi pendidikan
Sebagai kebutuhan primer, pendidikan bisa mengalami ketimpangan. Hal ini dipengaruhi oleh fasilitas, kualitas, dan mutu pendidikan. Kualitas pendidikan di kota besar umumnya lebih baik dari desa terpencil.
3. Kondisi ekonomi
Ketimpangan sosial dari sisi ekonomi ckup terlihat pada pembangunan wilayah yang tdak merata hingga muncul daerah tertinggal.
Kesejahteraan ekonomi juga timpang bila dibandingkan pada wilayah dengan pembangunan maju dengan yang tertinggal.
4. Kualitas kesehatan
Kualitas layanan kesehatan yang berbeda-beda antardaerah dapat pula memicu ketimpangan. Pemenuhan fasilitas kesehatan turut memengaruhi sumberdaya manusia setempat.
5. Kemiskinan
Kemiskinan menjadi pemicu utama ketimpangan sosial ekonomi. Berbagai anggapan menyelimuti persoalan kemiskinan ini, yaitu ada yang menyebut sudah takdir, dan ada pula percaya penyebabnya dari sisi internal orang miskin itu sendiri.
6. Lapangan kerja
Sempitnya lapangan kerja akan memengaruhi naiknya pengangguran. Apalagi di wilayah yang kurang terjamah industri, jumlah lapangan pekerjaan mungkin lebih sempit ketimbang daerah industri.
7. Perbedaan status sosial dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial sangat memengaruhi ketimpangan. Orang-orang akan dibedakan berdasarkan banyak keadaan, seperti dari sisi usia, kekayaan, kekuasaan, hingga kualitas pribadi.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo