tirto.id - Seorang seniman asal Los Angeles, Ariana Page Russell dikenal banyak orang setelah memamerkan karya seni lukis yang dibuat diatas kulitnya. Wanita yang dijuluki sebagai “manusia kanvas” ini memiliki kondisi kulit langka yang disebut dengan dermatographia. Kondisi ini membuat kulit penderitanya meninggalkan bekas kemerahan atau bengkak seperti ketika tergores.
Dalam ‘menggambar’ kulitnya, Ariana mengesekkan kulitnya menggunakan jarum rajut untuk membuat pola abstrak di perut, lengan, kaki, dan wajahnya. Proses ini, menurutnya tidaklah menyakitkan. Namun pola kemerehan yang ia hasilkan hanya bertahan selama 30 menit sebelum memudar. Karya seninya saat ini bisa dilihat di blog pribadinya.
Ariana bukanlah satu-satunya orang yang mengidap dermatographia. Dilansir dari Medical News Today, setidaknya ada 2 hingga 5 persen dari populasi dunia yang mengalami kondisi dermatographia. Bahkan 7 hingga 10 persen kasus menyebabkan ruam kulit dan pembengkakan.
Apa itu dermatographia?
Dermatographia adalah kondisi kulit yang menyebabkan penderitanya memiliki bekas luka setelah kulit mereka mengalami goresan atau gesekan ringan. Nama populer untuk kondisi ini adalah tulisan kulit karena efek yang ditimbulkan dari goresan adalah luka berbentuk seperti tulisan. Sebagian besar orang dengan dermatographia tidak merasa sakit pada lukanya dan luka hanya akan bertahan selama beberapa menit hingga memudar.
Penyebab dermatographia
Para ahli percaya bahwa kondisi ini merupakan reaksi alergi yang disebabkan oleh pelepasan antibodi IgE sebagai respons terhadap goresan, tekanan, atau iritasi ringan pada kulit. Ketika kulit penderita mengalami goresan, antibode IgE berfungsi untuk melawan antigen yang dilepaskan oleh trauma kulit ringan. Ikatan silang IgE dengan sel-sel lain menyebabkan pelepasan histamin yang dapat menimbulkan reaksi kemerahan atau bengkak. Luka akibat dermatographia tidak akan bertahan lama. Luka akan memudar setelah 30 sampai 60 menit.
Ada beberapa faktor yang bisa memperburuk kondisi dermatographia seperti suhu ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), tekanan, getaran, olahraga, dan penggunaan alkohol. Dikutip dari Medical News Today, lebih 80 persen penderita mengatakan gejala dermatographia lebih buruk di malam hari.
Dermatographia dapat terjadi pada semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini tidak dipengaruhi oleh autoimun atau keturunan, meskipun 14 persen penderita dermatographia melaporkan adanya keluarga yang memiliki riwayat serupa.
Penanganan dermatographia
Gejala dermatographia bisa dikurangi dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter kulit atau yang dijual bebas seperti antihistamin. Sementara itu penderita dermatographia disarankan untuk:
- Mengurangi konsumsi alkohol, karena alkohol dinilai dapat memicu inflamasi
- Selalu menggunakan tabir surya ketika keluar di siang hari
- Menggunakan pelembab kulit seperti minyak kelapa, lotion, atau shea butter
- Menghindari makanan yang dapat memicu peradangan seperti daging merah, gorengan, karbohidrat olahan, dan minuman yang mengandung gula tinggi
- Menghindari pakaian dari kain gatal seperti wol dan menggunakan pakaian longgar
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari