Menuju konten utama

Apa Itu Bubuk Abate Dalam Upaya Cegah Demam Berdarah di Rumah

Apa itu bubuk abate yang dipakai untuk mencegah demam berdarah?

Apa Itu Bubuk Abate Dalam Upaya Cegah Demam Berdarah di Rumah
petugas kesehatan melakukan pemantauan jentik nyamuk aedes aegypti di bak mandi warga pesisir kampung nelayan di desa kampung jawa lama, lhokseumawe, aceh, rabu (22/6). pemantauan jentik dan pembunuhan larva nyamuk dengan cara abatisasi selektif (menabur bubuk abate) menjadi bagian dari penyuluhan waspada demam berdarah dengue (dbd) program 3 m plus (menguras, mengubur,menutup) untuk menekan angka penderita dbd. antara foto/rahmad/foc/16.

tirto.id - Abate adalah larvasida yang paling banyak digunakan untuk mengendalikan larva aedes sp atau nyamuk penyebab demam berdarah.

Upaya larvasidasi dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa harus menunggu program dari dinas kesehatan setempat. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkembangnya populasi aedes aegypti.

Larvasidasi adalah pemberantasan jentik dengan menaburkan bubuk larvasida. Tujuannya adalah memberantas jentik / larva nyamuk terutama di tempat-tempat penampungan air yang tidak dikuras atau dibersihkan.

Larvasida merupakan jenis pestisida yang biasanya berbentuk butiran atau briket yang digunakan untuk aplikasi pengendalian larva / jentik nyamuk DBD.

Salah satu contoh larvasida adalah abate atau temephos yaitu butiran siap pakai berwarna putih untuk mengontrol fase larva atau jentik nyamuk penyebab demam berdarah.

Sehingga abate sangat efektif bagi pemilik rumah yang memiliki bak air besar yang airnya sulit untuk dikuras dapat menggunakan bubuk abate. Caranya dengan menambahkan larvasida berbentuk bubuk abate pada bak air tanpa dikuras.

Abate dapat bertahan cukup lama di dalam bak air sehingga tidak perlu mencampurkan lagi secara terus-menerus. Bubuk abate dapat bertahan selama kurang lebih 3 bulan setelah dicampurkan ke dalam bak air.

Salah satu usaha untuk mengatasi nyamuk penyebab demam berdarah yaitu menggunakan insektisida hayati.

Insektisida hayati merupakan insektisida yang berasal dari tumbuhan yang mengandung bahan kimia bioaktif yang toksik terhadap serangga namun mudah terurai sehingga tidak mencemari lingkungan serta relatif aman.

Namun, saat ini sudah ada produk bubuk abate yang simpel untuk digunakan karena tidak perlu menguras bak air setelah mencampurkan bubuk ke dalam air.

Cara Pakai Abate

Dilansir dari laman instagram Dinkes Kota Semarang, penggunaan bubuk abate sangat mudah dan efektif untuk tempat-tempat yang sulit untuk dibersihkan atau kuras.

1. Tuang 1 gram bubuk abate ke dalam bak mandi yang berisi 10 liter air

2. Efek bubuk abate dalam memberantas larva nyamuk demam berdarah dapat bertahan selama 3 bulan

3. Bak air atau tempat air tidak perlu dibilas atau dikuras

Cara Mencegah Nyamuk Demam Berdarah

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan gerakan yang dibentuk dengan tujuan untuk memberantas sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus. Dilansir dari laman Dinkes Salatiga, berikut cara memberantas nyamuk:

1. Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dll;

2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren, air, dll;

3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Tiga poin di atas merupakan 3M dari pencegahan nyamuk demam berdarah, sedangkan Plus dari 3M sebagai berikut:

1. Menaburkan bubuk larvasida atau dikenal dengan bubuk abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan

2. Menggunakan kelambu saat tidur

3. Menggunakan obat anti nyamuk atau obat nyamuk

4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

5. Menanam tanaman pengusir nyamuk

6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab

7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dll.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Dipna Videlia Putsanra