tirto.id - Boccia merupakan satu dari 22 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Paralimpiade Paris 2024. Indonesia pun mengirim empat atlet boccia dan berhasil tampil apik di fase awal olahraga khusus penyandang disabilitas tersebut.
Keempat atlet boccia dari Indonesia di Paralimpiade 2024 adalah Muhammad Syafa (men's individual BC1), Felix Ardi Yudha dan Muhammad Bintang Herlangga (men's individual BC2), serta Gischa Zayana (women's individual putri).
Syafa, Herlangga, dan Zayana, berhasil melaju ke semifinal. Sementara itu, Yudha, terhenti di perempat final. Ini merupakan kemenangan besar bagi Tim Boccia Indonesia di ajang Paralimpiade.
Sejak dipertandingkan pada Paralimpiade 1984 di New York, para atlet Indonesia belum pernah meraih medali di nomor boccia. Oleh sebab itu, Paralimpiade Paris 2024 berpotensi jadi medali pertama merah putih di Cabor yang mengutamakan ketepatan tersebut.
Permainan boccia memerlukan taktik dan akurasi saat atlet melempar bola dalam posisi duduk di kursi roda. Olahraga ini memiliki kesamaan dengan petanque, yang dilakukan oleh atlet dengan kondisi fisik sempurna.
Apa Itu Olahraga Boccia dan Cara Memainkannya?
Berdasarkan buku Panduan Permainan Boccia untuk Sekolah Luar Biasa terbitan STKIP PGRI Bangkalan, Boccia merupakan olahraga khusus yang dibuat untuk penyandang disabilitas. Olahraga ini mulanya diperuntukkan bagi penderita cerebral palsy (kelumpuhan otak besar).
Olahraga boccia dipraktikkan untuk meningkatkan kembali sensor pada otak besar pada penderita cerebral palsy. Olahraga boccia juga bermanfaat dalam melatih daya kosentrasi, meningkatkan kemampuan kognitif, melatih motorik, dan meningkatkan psikis pada tubuh.
Seiring perkembangannya, boccia juga digunakan untuk orang-orang yang menderita gangguan neurologis. Oleh karena itu, saat ini para atlet boccia tidak hanya penderita cerebral palsy saja, tetapi para penyandang disabilitas lainnya.
Para atlet yang berpartisipasi di cabor boccia Paralimpiade 2024 pun tidak dibatasi. Kendati demikian, para atlet terbagi ke dalam beberapa kategori.
Indonesia pun mengirim 4 atlet boccia, yang bermain di 2 kategori dan 2 nomor berbeda di sektor individu, dan tim. Para atlet boccia Indonesia pun berpeluang mencatat sejarah di Paralimpiade Paris 2024 untuk pertama kalinya meraih medali di Cabor tersebut.
Hal ini karena belum pernah ada para atlet Indonesia yang berhasil membawa pulang medali sejak Boccia dipertandingkan pada Paralimpiade 1984.
Dua para-atlet Indonesia, yakni Muhammad Bintang Herlangga dan Gischa Zayana, berhasil lolos ke semifinal nomor individual BC2 putra dan putri.
Adapun Muhammad Syafa, yang turun di nomor BC1 individual putra, melaju ke babak perempat final. Ia akan menghadapi Daniel Perez, dari Belanda.
Aturan Permainan Boccia
Boccia dimainkan dengan cara melempar, menendang, atau mendorong bola agar mendarat sedekat mungkin dengan bola penanda berwarna putih. Pihak yang berhasil melempar bola paling dekat dengan penanda akan mendapatkan poin.
Syarat menang permainan boccia adalah meraih skor atau poin sebanyak-banyaknya. Poin diperoleh ketika pemain berhasil melempar satu bola paling dekat dengan bola penanda.
Semakin banyak bola yang berhasil dilempar paling dekat dengan penanda, maka semakin banyak pula skor yang diperoleh. Masih menurut Panduan Permainan Boccia untuk Sekolah Luar Biasa, pada permainan boccia terdapat 3 macam bola.
Bola pertama adalah bola putih atau bisa disebut juga dengan jack, sedangkan untuk 2 bola lainnya berwarna biru dan bola merah. Diameter dan berat pada bola merah dan bola warna biru berbeda dengan (soft, standart, atau medium).
Satu set bola Boccia berjumlah 8 bola, dengan ukuran bola berdiameter 100 milimeter dan berat 263–275 gram. Bola yang digunakan terbuat dari kulit hewan.
Pertandingan boccia melibatkan 2 tim. Setiap tim terdiri dari 1 (individu), atau 2 dan 3 pemain (tim) dan memegang bola merah atau biru. Kedua tim akan menjalani pertandingan Paralimpiade dengan aturan berikut:
- Sebelum dimulai wasit akan melakukan coin toss untuk menentukan tim atau pemain untuk memilih bola putih terlebih dahulu.
- Bola putih atau bola jack lalu dilempar atau digulingkan oleh salah satu atlet atau tim yang berhasil memenangkan undian yang dilakukan oleh wasit.
- Tim yang melemparkan bola jack diberikan kesempatan untuk melakukan tiga kali lemparan untuk menggiring bola pallina ke arah lapangan antara 8 meter sampai dengan 15,24 meter dari garis permulaan. Namun jika tidak berhasil maka tim lawan diberikan satu kesempatan untuk melemparkan bola. Jika gagal, wasit akan meletakan bola pallina di tengah lapangan pada garis 15,24 meter.
- Pemain dari Tim A yang menggulingkan bola pallina harus menggulingkan bola pallina pertama, dan dilanjutkan oleh tim B.
- Tim B yang melempar bola dari wasit ditentukan (tim), dan akan langsung dilakukan oleh pemain B (nomor individu).
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yonada Nancy & Fitra Firdaus