Menuju konten utama

Mengenal Biofuel, Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Biofuel adalah bahan bakar dari bahan-bahan organik, termasuk tanaman, alga, dan minyak hewani. Berikut ini jenis-jenis biofuel dan manfaatnya.  

Mengenal Biofuel, Manfaat, Jenis, dan Contohnya
Ilustrasi Biofuel. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Biofuel adalah salah satu jenis bahan bakar dari tanaman, minyak nabati, alga, dan lemak hewan. Biofuel termasuk sumber energi terbarukan sehingga bisa menjadi alternatif buat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, terutama minyak bumi.

Secara umum, Biofuel terbagi menjadi dua jenis utama, yakni etanol dan biodiesel. Etanol diproduksi melalui fermentasi bahan baku seperti jagung atau tebu, sementara biodiesel dibuat dari minyak nabati (seperti minyak sawit) atau lemak hewan.

Di banyak negara, biofuel digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan pemanas. Pemanfaatan biofuel di Indonesia juga sudah digalakkan, terutama melalui campuran biodiesel dengan BBM solar dalam program mandatori B30 dan B35.

Karena bahan pembuatannya melimpah, biofuel memiliki prospek sebagai sumber energi utama pada beberapa tahun mendatang. Namun, masih banyak orang belum mengenal bahan bakar ini. Untuk lebih mengenal biofuel, simak penjelasan berikut!

Apa yang Dimaksud dengan Biofuel?

Apa itu biofuel? Definisi bahan bakar ini sering kali sekaligus menggambarkan jawaban atas pertanyaan biofuel terbuat dari apa?

Dalam terminologi sederhana, biofuel adalah energi alternatif yang berasal dari sumber-sumber hayati (bahan organik). Departemen Energi AS mendefinisikan biofuel sebagai bahan bakar cair yang dibuat dari sumber biologis yang bisa diperbaharui, termasuk tanaman dan ganggang. Secara umum, biofuel adalah bahan bakar yang terbuat dari tanaman, limbah organik, ganggang (alga), hingga minyak hewani atau nabati.

Bahan biofuel termasuk tanaman seperti singkong, tebu, minyak sawit, jarak pagar, dan lain-lain. Limbah seperti minyak goreng bekas, sampah kayu, dan sisa tanaman pertanian atau perkebunan pun dapat menjadi bahan biofuel.

Manfaat dan Kegunaan Biofuel

Apa manfaat dari energi biofuel? Mengutip situs Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA), publikasi di Jurnal PNAS, dan berbagai sumber lain, berikut sejumlah manfaat dan kegunaan biofuel:

1. Alternatif minyak bumi yang lebih efisien

Dalam makalah bertajuk “Program Nasional Biofuel dan Realitasnya di Indonesia,” Aziz Masykur Lubad dan Paramita Widiastuti menjelaskan, biofuel termasuk salah satu bentuk bioenergi yang memiliki potensi pengembangan tinggi karena berbentuk cair, sehingga lebih mudah dalam penanganan dan pemanfaatannya. Keistimewaan biofuel adalah dapat menjadi pengganti minyak bumi.

Penggunaan biofuel pun bisa dicampur dengan berbagai jenis produk minyak bumi untuk menghasilkan campuran bahan bakar. Dengan begitu, biofuel dapat digunakan jadi bahan bakar berbagai jenis mesin tanpa perlu ada perubahan besar pada mesin.

Biofuel, seperti jenis biodiesel, terbukti lebih efisien daripada solar. Maka itu, penggunaan biofuel diyakini bisa meningkatkan efisiensi konsumsi energi sekaligus membawa manfaat secara ekonomi.

2. Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Selain bersifat terbarukan dan bahannya melimpah, biofuel bahan bakar yang lebih bersih daripada minyak bumi. Karena itu, ada anggapan biofuel lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Menurut publikasi Departemen Energi AS yang bertajuk "Biofuels & Greenhouse Gas Emissions: Myths versus Facts," hasil pembakaran biofuel lebih bersih daripada bensin, dan dapat terurai secara alamiah. Bahan bakar ini juga diyakini menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih sedikit.

Penggunaan etanol dari selulosa (serat tanaman berserabut), misalnya, diyakini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 86%. Etanol pun dianggap mudah terurai secara alami tanpa membahayakan lingkungan. Oleh karena itu, etanol diproyeksikan menjadi pengganti MBTE (Metil tersier butil eter), bahan kimia sintetis yang dipakai jadi zat aditif dalam bensin.

Namun, efektivitas berbagai jenis bahan bakar biofuel untuk mengurangi emisi gas rumah kaca diragukan, termasuk oleh sejumlah ilmuwan. Deutsche Welle melaporkan, sejumlah studi menunjukkan pembukaan lahan besar-besaran buat penanaman tanaman penghasil biofuel justru meningkatkan emisi karbon. Salah satunya studi yang dipublikasikan tahun 2016 dan dilaksanakan atas mandat Uni Eropa.

Pembukaan lahan baru untuk pertanian dan perkebunan membuat karbon yang terkunci dalam materi berkayu seperti semak-semak atau pepohonan dilepaskan ke atmosfer. Hal inilah yang membuat produksi biofuel secara besar-besar justru dianggap membayakan lingkungan.

3. Menjamin ketahanan energi

Biofuel adalah sumber energi terbarukan. Maka itu, salah satu manfaat utama biofuel adalah kemampuannya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak bumi yang tidak lama lagi akan habis. Dengan bertumpu pada biofuel, banyak negara bisa mengurangi impor BBM (bahan bakar minyak) dan lebih kuat dalam ketahanan energi. Di sisi lain, ketersediaan sumber energi yang terbarukan seperti biofuel akan mengurangi efek fluktuasi ekonomi global akibat kelangkaan pasokan energi.

4. Memberikan dampak ekonomi positif

Penggunaan biofuel juga dapat memberikan dampak ekonomi positif dengan menciptakan lapangan kerja dalam industri produksi dan distribusi biofuel. Selain itu, pengembangan industri biofuel juga dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor energi terbarukan. Sektor pertanian pun tidak lagi hanya memproduksi bahan pangan, tapi juga suplai bahan baku untuk produksi biofuel.

5. Sumber energi berkelanjutan

Salah satu keunggulan utama biofuel adalah sifatnya sebagai sumber energi terbarukan. Biofuel dihasilkan dari bahan organik yang dapat diperbaharui, seperti tanaman hingga limbah organik. Dengan begitu, biofuel bisa menjadi sumber energi yang berkelanjutan karena bisa terus diproduksi tanpa terhambat oleh keterbatasan cadangan bahan.

Macam-Macam Biofuel dan Contohnya

Macam-macam biofuel dapat dibedakan dari jenis bahannya, seperti biofuel rumput laut, biofuel dari kelapa sawit, biofuel dari jagung, biofuel dari singkong, biofuel dari mikroalga, dan bahkan ada biofuel dari minyak jelantah. Jumlahnya banyak sekali.

Di sisi lain, macam-macam biofuel juga bisa dibedakan berdasarkan bentuknya sebagai bahan bakar. Dilansir dari situs Energy Efficiency & Renewable Energy, ada beberapa macam biofuel yang umum digunakan, yakni sebagai berikut:

1. Etanol

Etanol merupakan salah satu jenis biofuel yang paling umum. Etanol adalah alkohol yang dapat diproduksi dari fermentasi berbagai bahan baku, seperti jagung, tebu, sorgum, dan bahan organik lainnya. Contoh biofuel etanol adalah E10 (campuran 10% etanol dan 90% bensin) dan E85 (campuran 85% etanol dan 15% bensin).

2. Biodiesel

Biodiesel adalah biofuel yang diproduksi dari minyak nabati atau lemak hewan. Umumnya biodiesel menjadi pengganti solar (bahan bakar diesel dari minyak bumi). Beberapa jenis bahan baku biodiesel yang umum digunakan adalah minyak sawit, minyak jarak, minyak kelapa, minyak ikan, hingga minyak nyamplung. Contoh biodiesel adalah B20 (campuran 20% biodiesel dan 80% solar), B35 (campuran 35% biodiesel dan 75% solar), dan B100 (biodiesel murni).

3. Biogas

Biogas adalah gas yang terbuat dari proses anaerobik penguraian bahan-bahan organik, seperti limbah pertanian, limbah makanan, atau kotoran hewan. Biogas terutama terdiri dari metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas, dan pembangkit listrik.

4. Bioetanol

Bioetanol adalah bentuk etanol yang dihasilkan secara biologis melalui fermentasi gula oleh mikroorganisme seperti ragi. Bioethanol biasa digunakan sebagai campuran bahan bakar dalam bensin untuk meningkatkan oktan dan mengurangi emisi.

5. Bioavtur

Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur adalah bahan bakar pesawat terbang yang merupakan jenis biofuel dari minyak kelapa sawit, atau bahan nabati lainnya. Bioavtur pun bisa dibikin dari minyak jelantah. Contoh bioavtur adalah bahan bakar J2,4, yakni campuran antara avtur dengan 2,4% bioavtur berbasis minyak sawit.

Baca juga artikel terkait BIOENERGI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Addi M Idhom