Menuju konten utama
Periksa Fakta

Apa Benar Ribuan Rakyat Mengepung dan Mendesak Gibran Mundur?

Tidak ada narasi dari media kredibel atau sumber tepercaya lain yang sejalan dengan klaim "Gibran dikepung dan didesak mundur oleh ribuan masyarakat".

Apa Benar Ribuan Rakyat Mengepung dan Mendesak Gibran Mundur?
Header Periksa Fakta Gibran Diminta Mundur. tirto.id/Fuad

tirto.id - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman—yang juga merupakan paman dari Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto—dicopot dari jabatannya.

Dalam putusan hakim MK nomor 90/PUU-XXO/2023, Anwar terbukti melanggar kode etik berat karena memuluskan jalan Gibran maju sebagai cawapres.

Kontroversi pencalonan Gibran itu kemudian menjadi bahan diskusi publik. Muncul narasi di media sosial yang menyebut ada desakan dari masyarakat agar Gibran mundur dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Periksa Fakta Gibran Diminta Mundur

Periksa Fakta Gibran Diminta Mundur. hotline periksa fakta tirto

"Teri4kan Kami Mu4k Menggema, Gibran Dik3pung Ribuan Masyarakat & Did3sak Segera Mundur!" tulis akun Facebook "Nely Story" pada Minggu (12/11/2023). Terdapat video yang menyertai unggahan tersebut.

Sampai dengan Jumat (17/11/2023), video telah ditonton 3.200 kali, serta menuai 11 komentar dan 30 impresi (likes dan emoticons).

Dari penelusuran Tim Riset Tirto, terdapat video dengan narasi serupa yang diunggah di kanal YouTube "Pakde TV", sudah ditonton 2.400 kali sejak dipublikasi lima hari lalu.

Lantas, benarkah Gibran dikepung dan didesak mundur oleh ribuan masyarakat?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto menyaksikan video berdurasi 10 menit empat detik itu untuk mengetahui asal-usul klaim.

Video itu berisi cuplikan pernyataan dan tanggapan tokoh tentang upaya memajukan Gibran sebagai cawapres. Menjelang akhir video, terdapat penyampaian informasi oleh narator. Tim Riset Tirto kemudian mengambil tangkapan layar dari cuplikan tersebut.

Dengan memanfaatkan fitur reverse search image Yandex, Tim Riset Tirto mengetahui bahwa dua orang yang komentarnya dicuplik dalam video adalah:

Tim Riset Tirto melanjutkan penelusuran dengan memasukkan kata kunci "Komarudin Watubun Gibran" dan "Maman Abdurrahman Gibran" ke mesin pencarian Google. Hasilnya mengarahkan kami ke video milik Kompas.com dan Metro TV.

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, dua dokumentasi itu dicuplik dalam video unggahan akun Facebook "Nely Story" yang tersebar di media sosial.

Dalam dokumentasi Kompas.com dan Metro TV itu tidak ada satu pun informasi yang sejalan dengan narasi "Gibran dikepung dan didesak mundur".

Lanjut ke penyampaian informasi oleh narator. Tim Riset Tirto mentranskrip isi informasi tersebut dan memasukkannya ke mesin pencarian. Hasilnya, diketahui kalau informasi yang dibacakan berasal dari tiga media massa.

Pertama, merupakan pemberitaan TribunNews berjudul "Gibran Dikepung Desakan Mundur Jadi Cawapres Prabowo, Kubu Anies dan Ganjar Kompak Satu Suara".

Berita yang tayang pada Rabu (8/11/2023) itu menggunakan kata "dikepung" dan "desakan" seolah-olah sesuai dengan narasi klaim. Namun, jika dicermati lebih dalam, tidak ada informasi mengenai dikepung atau didesaknya Gibran oleh masyarakat.

Kedua, adalah dokumentasi video dari media online dari Fajar.co.id berjudul "Tak Usah Adu Gagasan, Septian Raharjo Sarankan Gibran Usul ke KPU untuk Adu Masalah Saja" yang dipublikasikan pada Jumat (10/11/2023).

Video berisi opini pengguna media sosial tentang kompentensi dan kontroversi Gibran maju sebagai cawapres. Tidak ditemukan informasi mengenai Gibran dikepung dan didesak mundur oleh ribuan masyarakat.

Terakhir, artikel yang dibacakan narator dalam video berasal dari unggahan AyoJakarta.com yang berjudul "Pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Mencium Gelagat Penjegalan, Ternyata Kelompok Ini yang Dimaksud".

Artikel yang tayang pada Kamis (9/11/2023) itu tidak memuat informasi apa pun tentang "Gibran dikepung dan didesak masyarakat untuk mundur".

Hasil penelusuran di mesin pencarian Google juga tidak menemukan adanya informasi seputar masyarakat yang mendesak Gibran untuk mundur.

Lebih lanjut, Tim Riset Tirto menelusuri thumbnail dalam video unggahan akun Facebook "Nely Story". Foto tersebut ternyata merupakan momen kunjungan Gibran ke Pasar Natar di Lampung, didokumentasikan Antara dan dipublikasikan detik.com pada Sabtu (11/11/2023).

Dalam foto itu, tidak ada narasi ataupun informasi mengenai masyarakat yang mengepung dan mendesak Gibran mundur.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan, tidak ada informasi yang membenarkan klaim tentang Gibran dikepung dan didesak mundur oleh ribuan masyarakat.

Video yang tersebar di media sosial itu berisi pembacaan informasi berita. Tidak ada satu pun narasi dari media kredibel atau sumber tepercaya lain yang sejalan dengan klaim "Gibran dikepung dan didesak mundur oleh ribuan masyarakat".

Jadi, narasi tentang "Gibran dikepung dan didesak oleh ribuan masyarakat" itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi