Menuju konten utama

Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu & Ucapan Tahun Baru Saka 1944

Makna Hari Raya Nyepi dapat diartikan sebagai hari penyucian diri manusia dan alam. Berikut penjelasannya.

Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu & Ucapan Tahun Baru Saka 1944
Umat Hindu mengikuti upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1943 di Pantai Kuta, Bali, Kamis (11/3/2021). Ritual Melasti untuk menyucikan alam agar Hari Raya Nyepi dapat berjalan hening serta damai tersebut dilakukan oleh perwakilan desa adat dengan jumlah terbatas serta menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

tirto.id - Apa makna Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu? Melalui Nyepi, umat Hindu, khususnya warga Bali menggelar serangkaian upacara adat. Hari Raya Nyepi pun menjadi syarat bagi umat Hindu dalam menyambut tahun baru Saka.

Meskipun perayaan Nyepi ditetapkan sebagai hari libur nasional, namun, umat Hindu di Bali tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas rutin. Sebab, Nyepi merupakan waktu untuk mengevaluasi diri.

Dengan berdiam diri di rumah dan tidak beraktivitas, mereka merenungi usaha dan hasil kerja selama setahun sekaligus tahun-tahun sebelumnya.

Makna Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu

I Wayan Suwena dalam "Fungsi dan Makna Ritual Nyepi di Bali" menyatakan, Nyepi berarti sepi atau sunyi. Saat Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali berupaya menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan perapian, ataupun mengujarkan kalimat-kalimat tertentu.

Mereka dengan teguh menjauhi segala sesuatu yang dilandasi nafsu dan mendekatkan diri kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk mensucikan Bhuana Alit (manusia) dan Bhuana Agung (alam dan seisinya).

Pengendalian diri tersebut dilakukan dengan Catur Brata Penyepian. Dengan begitu, umat Hindu dapat khusyuk ketika mengevaluasi diri, meditasi, dan shamadi dalam keheningan.

Tahapan pelaksanaan Hari Raya Nyepi tentunya menyimpan arti masing-masing. Mulai dari upacara Melasti, Mecaru, Pengerupukan, Nyepi hingga Ngembak Geni, dilakukan dengan ritual-ritual yang khas.

1. Melasti

Upacara Melasti dilaksanakan sebelum Hari Raya Nyepi tiba. Segala peralatan persembahyangan atau pretima di Pura disucikan di laut atau sungai. Bagi umat Hindu, laut diyakini sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, Pemuteran Mandaragiri). Melasti atau melelasti berarti menghanyutkan kotoran alam dengan air kehidupan.

2. Tawur Agung (Mecaru)

Tawur atau mecaru ialah penyucian (Bhuta Kala), membasmi segala kotoran. Upacara ini dilangsungkan di tiap-tiap rumah, desa, dan wilayah lainnya. Pelaksanaan Mecaru jatuh pada hari Tilem Sasih Kesange, satu hari sebelum Nyepi.

3. Pengerupukan

Pengerupukan bermakna mengusir para Bhuta Kala dari pekarangan rumah dan lingkungan sekitar. Upacara ini diadakan setelah Mecaru, yakni dengan menabur Nasi Tawur, mengobori sekitaran rumah, menyemburi rumah dengan Mesiu, juga membunyikan benda-benda supaya menimbulkan suara.

4. Nyepi

Hari Raya Nyepi dapat diartikan sebagai hari penyucian diri manusia dan alam. Dengan kata lain, Nyepi bertujuan untuk membuang semua kotoran dan keburukan yang lalu agar siap menghadapi rintangan di tahun yang baru. Saat Nyepi, berbagai larangan beraktivitas diberlakukan. Dengan suasana yang hening, umat Hindu dapat melakukan perenungan dengan khidmat.

5. Ngembak Geni

Tahapan akhir perayaan Hari Raya Nyepi ini dapat dimaknai sebagai ajang pengakuan dan pengikhlasan. Maksudnya, sebagai manusia, hendaknya mengakui kesalahan dan meminta atau memberikan maaf kepada sesama. Usai Nyepi, umat Hindu biasanya saling mengunjungi dan menjalankan tradisi maaf-maafan.

Perayaan Hari Raya Nyepi memberikan pemahaman akan pentingnya toleransi dalam kehidupan umat manusia. Arti Hari Raya Nyepi lekat dengan kehidupan. Melakukan perenungan diri merupakan salah satu proses untuk memperoleh kesiapan hidup di tahun yang baru.

Manusia dengan ketidakmampuannya hidup sebatang kara, perlu merefleksikan dirinya dengan cara pendekatan rohani. Tak lupa juga memohon kehidupan yang rukun dan damai. Hal itu dapat ditempuh melalui perayaan Nyepi, tentunya dengan niat yang erat dan keikhlasan.

Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi

1. Rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka 1944.

2. Selamat menyambut hari Nyepi Tahun Saka 1944.

3. Rahajeng Rahina Nyepi semeton sareng sami.

4. Selamat Hari Raya Nyepi saudara semuanya.

5. Rahajeng Rahina Nyepi semeton sareng sami, dumogi molihang kerahayuan lan kerahajengan.

6. Selamat Hari Nyepi untuk kita semua, semoga diberi kelancaran dan keselamatan.

7. Rahajeng Rahina Nyepi caka 1944, dumogi sareng sami ngemanggihin kerahayuan lan labda karya.

8. Selamat Hari Raya Nyepi tahun caka 1944, semoga kita semua mendapatkan kebahagian dan kelancaran dalam melaksanakan Nyepi

9. Rahajeng Rahina Nyepi, dumogi santhi semeton sami ring dija ja magenah.

10. Selamat Hari Nyepi, semoga kedamaian selalu menyertai di manapun kita berada.

11. Happy Nyepi Day 2021 to those who celebrate this Day of Silence. Let's make this year a better year for self-reflection and self-development.

12. Happy Saka New Year 1944. Hopefully, our introspection and retrospection will bring us to a better tomorrow.

13. Happy Nyepi Day 2021. May you find peace through 'Catur Brata' Penyepian.

14. Happy Nyepi Day 2021. May 'Catur Brata' Penyepian give you peace and harmony in life. I hope this day will be a start to a more peaceful and meaningful life.

Baca juga artikel terkait NYEPI atau tulisan lainnya dari Rizka Alifa Rahmadhani

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Rizka Alifa Rahmadhani
Penulis: Rizka Alifa Rahmadhani
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Yulaika Ramadhani