Menuju konten utama

AP II Teken MoU Pengelolaan Bandara Jenderal Besar Soedirman

Bandara Jenderal Besar Soedirman akan dikembangkan untuk memfasilitasi penerbangan sipil.

AP II Teken MoU Pengelolaan Bandara Jenderal Besar Soedirman
Ilustrasi Armada Boeing Garuda Indonesia 747-400 di bandara Frankfurt. FOTO/Wikicommon Images

tirto.id - PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengelolaan dan pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah pada Sabtu (18/11/2017).

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan AP II menyambut baik kesepakatan di antara para pemangku kepentingan di Bandara Wirasaba ini.

"Secara umum, melalui MoU ini maka para pihak melakukan pembahasan lebih detail terkait dengan pengelolaan dan pengembangan Bandara Wirasaba oleh AP II, yang di mana saat ini TNI merupakan kuasa pengguna barang milik Negara tersebut atau pemilik sebagai pemilik lahan eksisting,” kata Awaluddin dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Sabtu (18/11/2017).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Pemkab Purbalingga Tasdi, Kepala Staf TNI AU yang diwakili oleh Asisten Logistik Marsekal Muda TNI Yadi Husyadi, dan Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto.

Adapun MoU ini merupakan langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerja sama guna menghadirkan penerbangan sipil di Bandara Jenderal Besar Soedirman sehingga mendukung perekonomian, perdagangan dan pariwisata serta memperluas konektivitas udara bagi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah khususnya Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya.

“Lebih lanjut, AP II telah memiliki sejumlah rencana pengembangan guna memaksimalkan potensi yang dimiliki Bandara Jenderal Besar Soedirman guna berperan dalam kemajuan Provinsi Jawa Tengah,” jelas Awaluddin.

Sejumlah rencana yang diusulkan tersebut adalah pengembangan landas pacu atau runway dari eksisting 850 m x 50 m menjadi 2.000 m x 45 m dan pembangunan terminal penumpang pesawat seluas 2.000 m2, di mana hal ini untuk mengakomodir penerbangan Boeing 737 series atau Bombardier serta melayani sekitar 200.000 penumpang per tahun. Pengembangan ini direncanakan akan dimulai awal tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 dengan estimasi biaya pengembangan sebesar ± 320 Milyar rupiah.

Bandara Jenderal Besar Soedirman sebagai salah satu Pangkalan Udara TNI AU memiliki lokasi yang cukup dekat dengan Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan Wonosobo.

Adapun Banyumas dengan Ibukota Kabupaten Purwokerto selain merupakan pusat perdagangan di Jawa Tengah bagian barat juga memiliki destinasi wisata Baturaden, Puncak Gunung Slamet, dan air terjun di Curug Cipendo.

Sementara itu, Cilacap memiliki tempat wisata pantai Teluk Penyu, Kebumen dengan wisata alam Goa Jatijajar, dan Wonosobo merupakan tempat wisata telaga warna serta candi di Datarang Tinggi Dieng.

“Difungsikannya Bandara Jenderal Besar Soedirman untuk melayani penerbangan sipil akan mendorong peningkatan industri dan dapat lebih memperkenalkan destinasi-destinasi wisata di Jawa Tengah kepada wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelas Muhammad Awaluddin.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap difungsikannya Bandara Jenderal Soedirman ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Jawa Tengah.

"Kami sangat berterima kasih pada seluruh pihak atas terlaksananya penandatangan MoU ini, kami harap ini merupakan langkah awal komitmen kita untuk menjadikan Bandara Jenderal Besar Soedirman sebagai salah satu faktor atau trigger untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah Jawa Tengah," kata Ganjar.

Baca juga artikel terkait ANGKASA PURA II atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra