Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Antisipasi Satgas COVID-19 Soal Demonstran yang Reaktif Usai Tes

Wiku berkata Satgas sudah melakukan langkah antisipatif setelah temuan data soal demonstran yang reaktif.

Antisipasi Satgas COVID-19 Soal Demonstran yang Reaktif Usai Tes
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

tirto.id - Satgas COVID-19 memaparkan jumlah peserta demonstrasi yang reaktif virus corona dalam tes COVID-19. Satgas khawatir klaster penyebaran COVID-19 akan muncul usai rangkaian aksi penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung sejak minggu lalu.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring dari kantor BNPB, Jakarta, Selasa (13/10/2020), memaparkan data pemantauan COVID-19 dari rangkaian unjuk rasa pekan lalu.

Satgas mencatat, 21 dari 253 demonstran tercatat reaktif saat tes COVID-19 di Sumatera Utara; 34 dari 1.192 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Jakarta; 24 dari 650 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Jawa Timur.

Kemudian 30 dari 261 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Sulawesi Selatan; 13 dari 39 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Jawa Barat; 1 dari 95 demonstran reaktif saat tes COVID-19 di Yogyakarta. Satgas khawatir jumlah kasus akan bertambah akibat demonstrasi di masa depan.

“Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas. Angka ini diprediksi akan meningkat dalam 2 sampai 3 minggu ke depan," kata Wiku.

Wiku pun mengatakan, Satgas sudah melakukan langkah antisipatif setelah temuan tersebut. Satgas mengimbau kepada pihak universitas untuk mengetes kesehatan para mahasiswanya. Bagi mereka yang reaktif, pihak kampus langsung melakukan penelusuran kontak. Kampus pun diminta untuk menyediakan ruang isolasi mandiri bagi mahasiswa.

Sementara itu, pemerintah meminta agar perusahaan membentuk Satgas COVID-19 di kelompok buruh. Perusahaan dapat berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melakukan screening bagi para buruh yang menggelar aksi.

"Bagi mereka yang hasil testingnya reaktif, maka dapat segera dapat ditelusuri kontak terdekatnya," kata Wiku.

Wiku juga meminta TNI dan Polri untuk melakukan tes kesehatan bagi personil yang mengamankan demo beberapa waktu lalu. Jika ditemukan anggota yang reaktif, Satgas meminta aparat segera mengamankan anggota dan melakukan kontak tracing.

Hal senada juga disampaikan bagi para warga yang ikut aksi. Warga diminta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala COVID-19.

Satgas pun kembali mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat berdemo. Wiku mengajak masyarakat untuk tetap mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer untuk memerdekakan diri dari COVID-19.

Ia mengajak publik untuk tidak berkerumun untuk mencegah kematian. "Jangan karena berkerumun kita membawa pulang penyakit dan ancaman kematian pada kerabat dan keluarga kita," kata Wiku.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz