Menuju konten utama

Antisipasi Lonjakan COVID-19, Menkes Budi Tambah 100 Ruang di RSCM

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyiapkan tambahan lebih dari 100 tempat tidur di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusuomo (RSCM) Jakarta.

Antisipasi Lonjakan COVID-19, Menkes Budi Tambah 100 Ruang di RSCM
Tiga petugas medis mengenakan alat pelindung diri lengkap di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (30/4/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyiapkan tambahan lebih dari 100 tempat tidur di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusuomo (RSCM) Jakarta untuk mengatasi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

"Tempatnya ada, tinggal ditambah jumlah tempat tidur dan ICU-nya. Ada potensi ditambah sampai 100 tempat tidur," kata Budi saat jumpa pers virtual di sela kunjungan ke RSCM Jakarta bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Jumat (25/12/2020).

Budi mengatakan penambahan tempat tidur akan dilakukan di ruang perawatan dan unit perawatan intensif (ICU). Yang tidak kalah penting, kata Budi, adalah penambahan perawat.

Pasalnya, Budi menilai jumlah dokter, alat kesehatan dan ruangan di RSCM masih mencukupi untuk penanganan COVID-19, tetapi masih kekurangan perawat.

Di sisi lain, untuk menekan penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19, Budi mengimbau masyarakat yang berlibur pada masa Natal dan tahun baru untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Pandemi masih terjadi di masa liburan panjang ini. Tolong dipastikan hari besar ini kita jalani dengan damai dan sehat," tuturnya.

Meskipun pada masa liburan, Budi mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian, tetap di rumah, dan menjalankan kegiatan di dalam rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak.

"Itu harus terus kita lakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Jangan sampai sesudah liburan yang indah ini, ada keluarga kita yang tertular COVID-19," katanya.

Untuk menghindari lonjakan kasus COVID-19 di daerah, pemerintah daerah juga telah menerapkan syarat wajib tes rapid antigen saat akan masuk ke wilayahnya. Beberapa di antaranya di Jakarta, Bali, Surakarta, Jogjakarta dan beberapa daerah lain. Bahkan ada beberapa daerah yang menerapkan karantina mandiri bagi para pemudik dari luar daerahnya, seperti di Kota Surakarta.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat hingga Jumat (25/12/2020) pukul 12.00 WIB tercatat ada 258 kematian akibat COVID-19 di Indonesia. Jumlah itu menjadi rekor baru, rekor sebelumnya jatuh pada Minggu (20/12/2020) dengan kematian 221 kematian.

Dengan jumlah itu, total ada 20.847 kematian akibat COVID-19. Kematian paling banyak per kemarin terjadi di Jawa Tengah dengan 91 kematian dan Jawa Timur dengan 78 kematian. Di Jakarta terdapat 21 orang meninggal dan di Yogyakarta terdapat 12 orang meninggal.

Di samping itu, Satgas juga menemukan adanya 7.259 kasus baru COVID-19 sehingga total kasus kini menyentuh angka 700.097 kasus. Jumlah itu didapat setelah melakukan tes terhadap 35.131 orang, artinya positivity rate hari ini mencapai 20,6 persen atau 4 kali lipat dari ambang batas maksimal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5 persen.

Baca juga artikel terkait COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Dieqy Hasbi Widhana