tirto.id - Guna mengantisipasi massa demonstran aksi 313 pada Jumat (31/3/2017), polisi menjaga ketat seluruh pintu masuk menuju kompleks parlemen DPR/MPR RI.
Meskipun demonstrasi itu berpusat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pintu masuk kompleks gedung DPR ditutup total menggunakan pembatas beton. Pintu masuk bagian belakang tetap terbuka namun dijaga ketat Pamdal DPR dan polisi.
Menurut laporan Antara, sejumlah tamu parlemen terlihat harus membuka pintu mobil dan menunjukkan tanda pengenal untuk bisa memasuki kompleks DPR.
Polisi juga berjaga di banyak titik pada ruas jalan di sekitar kompleks parlemen, antara lain Jalan Gatot Subroto, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Gelora dan Gerbang Pemuda.
Beberapa kendaraan meriam air dan barracuda terparkir di halaman kompleks parlemen dan di beberapa ruas jalan.
Pengamatan di lokasi hingga pukul 15.00 WIB belum ada satu pun pengunjuk rasa dari Aksi 313 yang tiba di gedung wakil rakyat ini, namun polisi baik yang berseragam maupun yang berpakaian sipil tetap berjaga di mulut gerbang gedung DPR/MPR.
Adapun suasana lalulintas di sekitar lokasi terpantau padat didominasi kendaraan pribadi menjelang jam pulang karyawan.
Sementara itu di kawasan Istana Merdeka, polisi telah memasang marka pembatas hingga 500 meter dari Istana Merdeka. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengatakan bahwa pihaknya sengaja mensterilkan Istana Merdeka karena hal itu telah diatur dalam peraturan Kapolri dan berdasarkan instruksi.
"UU mengatur boleh, perkapnya boleh. Minimal 100 meter atau lebih. Itu tergantung saya. Jadi saya lakukan itu," kata Iriawan silang Monas, Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Iriawan optimistis massa tidak ada masalah karena pola pengamanan yang dilakukan aksi 313 sama dengan aksi 212 dan 411. "Pertimbangannya 212, 411 begitu gak masalah. Dari dasar itu kita lakukan hal yang sama," kata dia.